Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Byron Bay, Kota Pesisir Pantai Cantik di Timur Australia

SAYA berkunjung 12- 14 September 2014 (3 hari 2 malam). Awalnya, saya mengira Byron Bay terletak di negara bagian Queensland. Namun setelah memperhatikan peta lebih lanjut, rupanya Byron Bay berada di utara New South Wales, Australia.

Byron Bay kerap menjadi tempat pemberhentian para backpakcker atau pemegang visa bekerja dan berlibur yang ingin menjelajah pesisir timur Australia. Kebanyakan dari mereka memulai perjalanan dari Sydney menuju ke utara kemudian berakhir di Great Barrier Reef, ataupun sebaliknya.

Byron Bay bisa dicapai dengan pesawat terbang dari Melbourne atau Sydney dan mendarat di bandara regional Ballina. Alternatif lain yaitu melalui jalur darat dengan berkendara sejauh 800 km ke arah utara dari Sydney (sekitar 9 jam perjalanan) atau 170 km ke arah selatan dari Brisbane (sekitar 2 jam perjalanan).

Perusahaan transportasi Greyhound Australia dan Premier Motor Services juga menyediakan rute perjalanan ke Byron Bay dengan kota penjemputan dan tarif beragam. Saya sendiri terbang dari Melbourne ke Gold Coast kemudian naik mobil shuttle. Shuttle ini beroperasi dengan frekuensi 5 kali perjalanan setiap harinya.


Penginapan yang telah saya pesan sebelumnya berlokasi cukup strategis, yakni di depan tempat pemberhentian bus dan dekat pantai. Segera setelah menaruh ransel, saya berjalan keliling kota.

Pusat keramaian Byron Bay hanya terlihat di jalan utama yaitu Johnson Street di mana banyak mobil melintas dan orang menyebrang. Sekelompok anak remaja sedang berkumpul di taman sambil bernyanyi.

Beberapa pasangan muda sedang menikmati minuman dingin di kafe yang berderet di tepi jalan. Sebuah keluarga baru saja keluar dari toko swalayan dengan membawa sekantong barang belanjaan.

Bangunan bertuliskan “Byron Bay Visitor Centre” menarik perhatian saya. Saya tidak sempat melakukan pencarian mengenai tempat yang menarik untuk dikunjungi atau aktifitas yang bisa dilakukan di sini. Seorang petugas bernama Anna membantu saya.


Beliau memberikan sebuah peta sambil menunjukkan letak mercusuar Byron atau yang lebih dikenal dengan Cape Byron Lighthouse dan pantai-pantai cantik yang semuanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Aktifitas  yang bisa dilakukan antara lain adalah berenang, berselancar, memancing, berlayar atau naik kayak. Alternatif di luar Byron Bay yang dapat dikunjungi adalah kota Nimbin, sekitar satu jam perjalanan.

Ketika hari menjelang sore, saya menuju ke pantai. Main Beach merupakan pantai yang terdekat dari pusat kota sehingga banyak turis atau backpacker yang menghabiskan sorenya di sana.

Garis pantai yang cukup panjang dimanfaatkan untuk bermain frisbee atau volley pantai. Ombak yang cukup tinggi menjadi keuntungan bagi para peselancar. Dari kejauhan, terdengar suara musik dan nyanyian. Saya berjalan mendekati asal suara tersebut.

Ada sekitar enam orang yang memainkan perkusi dan dua di antaranya sambil bernyanyi. Entah irama apa yang mereka mainkan, tapi saya menikmatinya. Beberapa orang pun ikut bernyanyi dan bertepuk tangan riang.
 
Matahari sudah membenamkan dirinya di ufuk barat. Saya bergegas meninggalkan kumpulan pemain perkusi. Banyak mobil Volkswagen Combi dengan motif yang beraneka ragam di area parkir.
 

Bagi kaum hippie yang hidup secara nomaden, mobil itu merupakan tempat tinggal mereka. Bagian belakang mobil disulap menjadi tempat tidur. Pakaian dijemur di sisi pintu dan jendela.

Salah satu keuntungan menginap di hostel backpacker adalah bisa berkenalan dengan backpacker dari negara lain dan menjadi teman seperjalanan. Pagi itu saya menuju Cape Byron Lighthouse bersama Ruby, teman sekamar saya yang merupakan pemegang visa bekerja dan berlibur juga asal Jepang.

Menurut prakiraan cuaca, siang itu akan mencapai 25 derajat Celcius. Sebotol air minum dan sunblock tidak boleh terlupakan. Cape Byron Lighthouse dicapai dengan 15 menit berkendara ke arah timur atau berjalan kaki sekitar satu jam.

Kita akan menjumpai banyak orang yang melakukan olahraga lari pagi jika berjalan di boardwalk yang dibangun di sisi jalan raya. Jika ingin sambil menyusuri pantai, ada tiga pantai yang akan dilewati yaitu Main Beach, Clarkes Beach dan Wategos Beach.


Sebuah kompetisi surfing akan diadakan di salah satu pantai tersebut. Nampak beberapa peselancar sedang bersiap-siap menerjang ombak, mengenakan wetsuit dan membawa papan selancar besar.

Tigapuluh menit pertama jalan yang ditempuh datar, tapi 30 menit berikutnya mulai menanjak. Pemandangan yang terlihatpun semakin cantik. Birunya air laut kontras dengan awan putih yang menghiasi langit biru. Ada sebuah tangga di percabangan boardwalk jika ingin turun ke Wategos Beach.

Pemberhentian berikutnya adalah Most Easterly Point Lookout. Ini merupakan titik paling timur benua Australia. Bagi para pemburu sunrise, wajib datang kemari. Mengingat kebutuhan pengabadian momen yang sangat penting, tidak perlu kuatir jika tidak membawa tripod.


Di sana telah disediakan fotopol yaitu sebuah tiang setinggi satu meter di mana kita bisa meletakkan kamera dan memasang pengatur waktu. Praktis bukan?

Sebelum mencapai lookout, ada sebuah percabangan di mana kita bisa turun ke Cape Byron yang merupakan gugusan karang. Jika sedang beruntung, kita dapat melihat humpback whales pada saatnya mereka bermigrasi.

Puncak mercusuar sudah terlihat. Keringat yang bercucuran karena terik matahari dan puluhan anak tangga yang dinaiki, terbayar sudah ketika melihat wujud Cape Byron Lighthouse secara utuh. Dengan lighthouse tour, kita diberi kesempatan untuk naik ke atas dan melihat 360 derajat pemandangan Byron Bay.

Tour diadakan sebanyak tiga kali setiap harinya pada pukul 11.15, 11.45, dan 12.10 waktu setempat. Karena terbatasnya kapasitas lighthouse, maksimal hanya 10 orang setiap waktu. Biaya untuk mengikuti tour ini adalah sukarela (donasi).


Cape Byron Lighthouse yang didesain oleh Charles A. Harding, dibangun pada ketinggian 100 meter di atas permukaan laut dan dibuka untuk pertama kalinya pada 1 Desember 1901. Di puncak lighthouse dipasang sebuah lampu yang menyala setiap 15 detik dan jangkauannya mencapai 50 km.

Perjalanan yang menghabiskan waktu setengah hari membuat kami lapar. Banyak restoran yang memberikan menu promo makan siang. Karena berada di area pantai, kurang lengkap rasanya jika tidak makan hidangan laut maka pilihan pun jatuh kepada fish and chips. Ikan dori yang disajikan begitu segar apalagi disantap sambil menikmati pemandangan pantai.

Pada hari terakhir saya memutuskan untuk mengikuti day tour ke Nimbin, kota paling hippie di Australia. Operator tour menyediakan jasa penjemputan di depan Visitor Centre pukul 09.00 pagi. Satu bus kecil diisi oleh 30 orang peserta dan sopir bus merangkap sebagai tour guide.    

Nimbin ditempuh dalam waktu satu jam. Kotanya lebih kecil dari Byron Bay. Hampir semua bangunan di jalan utama dihiasi dengan lukisan mural. Barang-barang yang dijual seperti pakaian atau kain pun tersedia dalam warna-warni. Kesan yang dapat saya tangkap dari kota ini adalah ceria.


Masyarakat seperti diberi kebebasan untuk mengekspresikan keinginannya. Sambil menunggu hujan reda, saya mencoba kopi organik di salah satu kedai. Sepotong kue orange pistachio yang lembut dapat mengimbangi rasa kopinya yang cukup kuat.

Perjalanan dilanjutkan ke Whian-Whian State Forest yang merupakan bagian dari Nightcap National Park. Ada tiga jalur perjalanan dengan variasi jarak dan waktu tempuh. Kami semua mengambil yang tersingkat yaitu 1,2 km selama 20 menit.


Dengan modal selembar peta yang dibagikan, saya mulai menyusuri hutan. Di tengah perjalanan, saya melewati sebuah dam sepanjang 220 meter dan setinggi 28 meter.


Rocky Creek Dam yang memiliki volume 153 m3, dapat menampung sampai 14.000 mega liter air pada kapasitas penuh yang setara dengan ketinggian 187 meter di atas permukaan laut. Sekembalinya di titik awal, tour guide sudah menyediakan makan siang berupa sosis panggang, roti dan salad yang dapat dinikmati di area piknik.
   
Minyon Falls lookout merupakan tempat pemberhentian terakhir sebelum kembali ke Byron Bay. Pemandangan air terjun ini sangat menakjubkan. Kita tidak dapat melihat dasar jurang mengingat kedalamannya yang mencapai 100 meter.

Saya sudah berkeinginan untuk mengunjungi Byron Bay sebelumnya. Mungkin ini alasannya mengapa Byron Bay menjadi tempat paling favorit saya selama satu tahun berada di Australia. (irene tridiani kaneshiro)
Auto Europe Car Rental