Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Baru Menyantap Rujak dengan Cobek ala Tengku Umar Sumenep

LUMRAHNYA menyantap rujak di piring, nah “Rujak Cobek”  di Jalan Tengku Umar Gang 1 No 21, Pandian, Sumenep menyajikan hal berbeda. Setiap pembeli bisa menikmati rujak dari cobeknya secara langsung.

Siti Khotijah (30), pemilik rujak cobek mengaku ide ini hadir karena ingin tampil beda. Tidak masalah mengeluarkan uang lebih untuk membeli cobek.  Kini ada 50 koleksi cobek ukuran kecil, sekitar diameter 15 cm.

Wouw...boleh juga idenya yang gaes. Idenya sederhana, tentu, bagi lidah saya, dan juga kalian, semua tidak merusak inti menu kuliner. Tetap sebuah rujak. Ini adalah makanan rakyat yang populer di Surabaya, bahkan se-Jawa Timur. Hampir semua perempuan bisa mengolahnya.

Bagi Khotijah, pembuatan rujak tergolong gampang. Selain gampang, resiko ruginya kalau gak laku kecil, paling cuma sayur. Rujak yang ditawarkan Khotijah ada dua pilihan, kuah kacang dan kuah petis.

Mau tahu? Nah, inilah rahasia, cara Khotijah mengolah menu andalan itu.Kuah kacang dipadukan dengan rebusan ketela pohon dan lontong, sementara kuah petis dengan buah. Buahnya hanya kedondong, mentimun, bengkoang, pepaya, dan nanas. Jangan lupa tambahan wajib berupa potongan kangkung, tauge, juga kripik singkong.

“Pentol sama potongan tahu itu pilihan mas, tergantung selera pembeli,” terang Khotijah yang membanderol satu porsi rujak kuah kacang Rp 7.000 sementara kuah petis Rp 5.000.

Khotijah memulai usaha “rujak cobek” sejak tahun 2013. Sejak itu, warung Khotijah tidak pernah sepi pengunjung. Setiap harinya warung Khotijah buka dari pukul 10.00 Wib hingga pukul 17.00 WIB. Setiap hari rata-rata terjual 100-150 porsi.  (surya)
Auto Europe Car Rental