Cara Mengolah Martabak Manis Horee ala Indira Agustin
INSPIRASINYA dari tempat kuliah, Indira Agustin (23) lantas membuat martabak mulai Oktober 2016 ketika Sumenep belum ada yang jual martabak aneka toping. Hasilnya, alumnus Prodi Tata Boga, Jurusan Teknologi Industri, Universitas Negeri Malang ini, puna “martabak manis Horee” yang banyak digemari.
Sebelum menjadi olahan martabak yang seperti sekarang, butuh banyak percobaan. Saat percobaan, Indira kerap minta anggota keluarga menjadi tester dan memberikan saran masukan. "Percobaan hingga 18 kali, baru dapet komposisi pas,” terang Indira di rumahnya, kawasan Kolor, Sumenep, Senin (19/2) pagi.
Ketika masih coba-coba, salah satu keluarga iseng mengunggah martabak buatan Indira di grup FB Kuliner Sumenep, padahal belum resmi dibuka. Langsung ada pesanan sebanyak 18 kotak. Kini, setiap hari Indira kebanjiran pesanan. Hanya jumlahnya saja yang tidak tetap.
Awal pembuatan, hanya 18 toping, sekarang sudah terdapat 22 pilihan toping. Toping tersebut bisa di mix sesuai selera. Harga martabak tergantung toping, karena harga toping sudah termasuk martabak. Misal martabak mini paketan, isi 9 harga Rp 30 ribu, toping bisa pilih sesuai selera.
Menurut Indira, harga setiap toping antara Rp 3,000 hingga Rp 4.000. Selain toping, juga bisa dibuat karakter, bahan dasar karakter dari cokelat. Biasanya dibuat untuk ulang tahun atau perayaan tertentu mas. Toping paling banyak disukai, Greentea, Orea, dan Keju.
Selain toping, Indira juga menyediakan banyak jenis martabak. Martabak model pizza, martabak mini, reguler (dilipat), premium, paket jumbo (model karakter). Lama penyimpanan, martabak buatan Indira bisa bertahan hingga 1,5 hari (suhu ruang). Kalau ditaruk di kulkasn (dalam wadah kedap udara), bisa sampai tiga hari. (surya).
Sebelum menjadi olahan martabak yang seperti sekarang, butuh banyak percobaan. Saat percobaan, Indira kerap minta anggota keluarga menjadi tester dan memberikan saran masukan. "Percobaan hingga 18 kali, baru dapet komposisi pas,” terang Indira di rumahnya, kawasan Kolor, Sumenep, Senin (19/2) pagi.
Ketika masih coba-coba, salah satu keluarga iseng mengunggah martabak buatan Indira di grup FB Kuliner Sumenep, padahal belum resmi dibuka. Langsung ada pesanan sebanyak 18 kotak. Kini, setiap hari Indira kebanjiran pesanan. Hanya jumlahnya saja yang tidak tetap.
Awal pembuatan, hanya 18 toping, sekarang sudah terdapat 22 pilihan toping. Toping tersebut bisa di mix sesuai selera. Harga martabak tergantung toping, karena harga toping sudah termasuk martabak. Misal martabak mini paketan, isi 9 harga Rp 30 ribu, toping bisa pilih sesuai selera.
Menurut Indira, harga setiap toping antara Rp 3,000 hingga Rp 4.000. Selain toping, juga bisa dibuat karakter, bahan dasar karakter dari cokelat. Biasanya dibuat untuk ulang tahun atau perayaan tertentu mas. Toping paling banyak disukai, Greentea, Orea, dan Keju.
Selain toping, Indira juga menyediakan banyak jenis martabak. Martabak model pizza, martabak mini, reguler (dilipat), premium, paket jumbo (model karakter). Lama penyimpanan, martabak buatan Indira bisa bertahan hingga 1,5 hari (suhu ruang). Kalau ditaruk di kulkasn (dalam wadah kedap udara), bisa sampai tiga hari. (surya).

