Tambah 3 Hotel Baru, Banyuwangi Bidik 5 Juta Wisatawan
BANYUWANGI menatap pariwisata tahun 2018 dengan menargetkan 5 juta kunjungan wisatawan domestik dan 100.000 wisatawan mancanegara. Target meningkat dua kali lipat dari tahun lalu yang 2,3 juta wisatawan.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan, beragam program pengembangan pariwisata, akan digelar tahun ini untuk terus mendorong peningkatan kunjungan wisatawan.
Destinasi wisata terus dibenahi. Selain itu, menambah Banyuwangi Festival dari 72 event, menjadi 77 tahun ini. "Berbagai event baru kami persiapkan," kata Anas, Jumat (2/2/2018).
Target 5 juta wisatawan bukan tanpa dasar. Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar) Banyuwangi, Muhammad Yanuarto Bramuda, itu target realistis.
Selam 2017, kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 91.000 orang sedangkan untuk domestik mencapai 4,8 juta orang. Jumlah itu jauh meningkat dibanding tahun 2010.
Selama 2010, kunjungan wisatawan mancanegara 5.205 orang sedangkan wisatawan domestik ke Banyuwangi, meningkat dari 497.000 (2010) menjadi 4,8 juta (2017).
Peningkatan wisatawan itu turut mengerek pendapatan devisa hingga Rp 546 miliar. Pariwisata turut mendorong peningkatan pendapatan per kapita warga Banyuwangi yang melonjak dua kali lipat.
Nilainya dari Rp 20,8 juta (2010) menjadi Rp 41,5 juta per orang per tahun (2016) serta mendorong penurunan kemiskinan hingga menjadi 8,79 persen pada 2016, di bawah rata-rata angka kemiskinan di Jawa Timur, yang 11 persen.
Bramuda mengatakan, kepercayaan diri Banyuwangi juga karena infrastruktur akan meningkat tahun ini. Investasi penginapan bertambah pada 2018. Segera berdiri 3 tiga hotel baru lagi yakni Hotel Ilira, Aston, dan jaringan Alila.
Banyuwangi terusmengembangkan berbagai destinasi seperti wisata hutan pinus Songgon yang dilengkapi olah raga arung jeram, air terjun Kalijagir di Glagah, Waduk Sidodadi di Glenmore, dan wisata mangrove Bengkak di Wongsorejo. (*)
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan, beragam program pengembangan pariwisata, akan digelar tahun ini untuk terus mendorong peningkatan kunjungan wisatawan.
Destinasi wisata terus dibenahi. Selain itu, menambah Banyuwangi Festival dari 72 event, menjadi 77 tahun ini. "Berbagai event baru kami persiapkan," kata Anas, Jumat (2/2/2018).
Target 5 juta wisatawan bukan tanpa dasar. Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar) Banyuwangi, Muhammad Yanuarto Bramuda, itu target realistis.
Selam 2017, kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 91.000 orang sedangkan untuk domestik mencapai 4,8 juta orang. Jumlah itu jauh meningkat dibanding tahun 2010.
Selama 2010, kunjungan wisatawan mancanegara 5.205 orang sedangkan wisatawan domestik ke Banyuwangi, meningkat dari 497.000 (2010) menjadi 4,8 juta (2017).
Peningkatan wisatawan itu turut mengerek pendapatan devisa hingga Rp 546 miliar. Pariwisata turut mendorong peningkatan pendapatan per kapita warga Banyuwangi yang melonjak dua kali lipat.
Nilainya dari Rp 20,8 juta (2010) menjadi Rp 41,5 juta per orang per tahun (2016) serta mendorong penurunan kemiskinan hingga menjadi 8,79 persen pada 2016, di bawah rata-rata angka kemiskinan di Jawa Timur, yang 11 persen.
Banyuwangi terusmengembangkan berbagai destinasi seperti wisata hutan pinus Songgon yang dilengkapi olah raga arung jeram, air terjun Kalijagir di Glagah, Waduk Sidodadi di Glenmore, dan wisata mangrove Bengkak di Wongsorejo. (*)
