Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mau Seni Apa Saja Datanglah ke The Pier-2 Art Center, Taiwan

BERLIBUR ke negara Taiwan tidak harus mahal dan merogoh kocek dalam-dalam. Banyak tempat wisata yang murah dan menarik. Salah satunya, The Pier-2 Art Center. Kalau sebagian besar orang suka memilih pergi ke wisata permainan, Azizah, mahasiswi Hospitality Management Taiwan Shoufu University yang asli Indonesia, lebih suka mengunjungi tempat seni.

Selama lebih dari tiga tahun tinggal di Taiwan, tempat wisata yang sudah dikunjungi adalah Fo Guang Shan Buddha dan masih banyak lagi. Di sela waktu luang setelah selesai menghadiri acara kampus pada siang hari, cewek ini tidak langsung pulang melainkan mampir ke tempat The Pier-2 Art Center.

Pada Desember 2016, bersama kedua teman kampus, dari kota Tainan, Azizah naik kereta biasa menuju stasiun kereta MRT Kaohsiung. Sekitar 45 menit. Tiba di stasiun MRT Kaohsiung lanjut lagi naik kereta hingga sampai di tempat The Pier-2 Art Center sekitar 15 menit. Selama 1 jam perjalanan sambil ngobrol bareng teman, dan akhirnya tidak terasa sudah sampai.

Kaohsiung merupakan kota terbesar kedua setelah Taipei dan  mendapat julukan sebagai kota pelabuhan terbesar di Taiwan. Dulunya The Pier-2 Art Center adalah gudang yang tidak terpakai. Pemerintahan Taiwan dan warga setempat menjadikan museum kesenian. Tidak hanya berupa outdoor melainkan juga indoor. Memasuki wilayah outdoor tidak perlu mengeluarkan uang alias gratis.

Harga tiket masuk Indoor untuk ukuran orang dewasa 200 NTD, sekitar Rp 90.000. Azizah dan kedua temannya menggunakan kartu pelajar untuk masuk dan dapat diskon, sehingga mereka hanya membayar setengah harga sekitar Rp 45.000.

Pertama masuk mata tertuju museum kereta, ada miniatur kereta hingga kereta zaman dulu. Sisa rel kereta jadi rerumputan hijau dengan taman bunga penuh. Dan juga terdapat replika besar dari besi tua seperti kopoer, kursi, terompet dll.


Masuk lagi terlihat patung petani gendut yang lucu-lucu. Terus jalan masuk lagi ada 3D wall painting, bentuknya sangat unik dan art banget pada semua dinding. Ada juga rumah-rumahan bamboo, banyak replika-replika di sana. Replika jamur, replika jamur ini jika dilihat dari sisi tertentu bisa seperti bentuk kepala manusia.  Patung trasnformer Bumble bee, depannya bumble bee banyak orang yang bersepeda dan penyewaan sepeda.

Ada berbagai miniatur-miniatur seni hingga public arts yang aneh-aneh dan unik yang berada di wilyah indoor. Kalau malas jalan karena kecapekan tersedia kereta akan tetapi terkena tarif untuk bayar. Kereta yang sangat unik, bentuk kereta dan gerbongnya sangat kecil seperti ukuran anak-anak. Namun orang dewasa juga bisa menaiki kereta ini jika terlalu capek untuk jalan kaki. Harga keliling sepanjang museum The Pier-2 Art Center 150 NTD atau sekitar Rp 67.500.

Karena lokasinya dekat dengan pesisir pantai, jadi suasananya sangat sejuk. Banyak orang Taiwan yang datang untuk bersepeda. Ada juga yang jalan-jalan bersama keluarganya. Di The Pier-2 Art Center terdapat jalur khusus untuk bersepeda.


Tidak terasa sudah tiga jam, langit mulai gelap hingga jam 6 sore. Selama jalan-jalan pasti lapar dan haus, Azizah dan teman-temannya mampir di tempat es serut. Tekstur esnya seperti sup buah namun berbeda harga, sekitar Rp 80.000 dengan porsi es serut yang sangat besar. Rasanya enak. Sebenarnya The Pier-2 Art Center bukan hanya tempat museum kesenian tetapi sebagai  ajang pameran. Pameran yang diadakan di Pier-2 Art Center biasanya didisplay indoor dan outdoor.

Gedung utamanya berupa bekas gudang yang dulunya digunakan untuk menyimpan gula. Namun sekarang gudang tersebut menjadi tempat pameran berbagai macam karya seni modern hasil karya seniman Taiwan. Ketika Azizah di sana kebetulan asa acara Youth Innovative Design Festival. Setiap bulan pasti ada exhibitions lucu. Isi dalam festival itu berbagai penemuan-penemuan unik berbakat karya anak sekolahan, kakek, nenek hingga karya para seniman ditampilkan.


Biasanya setiap tiga bulan sekali pasti ada event pameran tertentu. Nah di bulan Maret ini ada exhibition musical dari lokal dan luar juga. Azizah sempat mampir di berbagai toko-toko unik dari penjual T-shirt sampai toko kerajinan tangan handmade. Tempat itu juga dekat dengan Holy Rosary Cathedral dan Museum of History. Jika masih ada waktu luangkan untuk berkunjung di tempat wisata lain.

Pier-2 Art Center ini terletak di Dayong Road No 1, Distrik Yancheng, Kaohsiung, Taiwan. Kurang lebih 2 jam naik kereta supercepat dari Taipei, sudah bisa sampai di Kaohsiung. Cukup berjalan kaki dari stasiun terdekat, Stasiun Yanchengpu, dan sudah sampai di Pier-2 Art Center. (alfiyani ria rahmawati)
Auto Europe Car Rental