Pantai Badur, Surga Tersembunyi di Sumenep, Madura
KALAU berkunjung ke Sumenep, Madura, kebanyakan wisatawan akan mengunjungi wisata Asta Tinggi, Pantai Slopeng, Pantai Lombang, dan Water Park Sumekar yang juga mempunyai kebun binatang mini yang bisa kita nikmati bersama keluarga.
Tidak perlu jauh-jauh ke KBS (Kebun Binatang Surabaya), disini kita juga bisa menemui aneka fauna yang biasanya kita temui di Kebun Binatang yang ada di kota-kota besar. Namun kunjungan saya kali itu ke Sumenep (Desember 2015) untuk mengunjungi salah satu pantai cantik tersembunyi yang bernama Pantai Badur.
Informasi pantai ini saya dapatkan dari salah seorang rekan. Terletak jauh di pemukiman penduduk dan benar-benar tersembunyi karena dihalangi oleh pepohonan-pepohonan besar saat melintas di jalan. Kendaraan harus masuk lewat jalan kecil jika menuju pantai tersebut. Kami dari Kota Sumenep, melaju membelah bukit melewati Bato Poteh.
Bato Poteh sendiri sebutan untuk gunung kapur yang ada di daerah Sumenep. Jika wisatawan lokal biasanya sudah familiar dengan tempat ini walau wisata Bato Poteh di sini tidak sebesar di Bukit Jeddih di Bangkalan, Madura.
Jalanan waktu itu cukup lengang, hanya melintas beberapa motor saja sebab hari masih pagi. Saya berangkat pukul 04.00 WIB dari kota Sumenep. Sebelumnya, saya menginap di salah satu rumah senior bersama rekan-rekan yang lain.
Kami berangkat pagi-pagi menggunakan mobil agar bisa merasakan sunrise. Memakan waktu hampir satu jam perjalanan, kami sampai di Pantai Badur saat langit mulai memerah. Pagi itu ada beberapa nelayan yang sedang membenarkan jaring. Sepertinya habis melaut. Saat menapakkan kaki di pasir pantai yang bersih, terlihat banyak kepiting-kepiting kecil yang berlarian masuk sarang.
Pantai ini tidak terlalu luas namun bersih dan asri dengan dikelilingi pohon cemara udang. Terdapat sungai bersih-jernih yang langsung mengalir ke laut. Tidak jauh dari sungai terdapat beberapa petak sawah warga. Dan yang tak kalah menarik, ada sebuah gua. Katanya, gua tersebut untuk bertapa. Terlihat dari bekas-bekas sesajen yang masih bersisa di dalamnya.
Matahari mulai nampak dan keindahan Pantai Badur makin mempesona. Terlihat beberapa perahu nelayan yang masih melaut dari kejauhan. Burung-burung punai terbang dari satu pohon ke pohon lainnya. Bahkan, beberapa ekor burung bangau nampak terbang menuju petakan sawah. Saya hari itu hanya membawa keperluan seadanya, makan dan minuman ringan.
Di pantai ini tidak ada penjual sama sekali, jadi usahakan untuk membawa makanan dari rumah. Untuk fasilitas toilet umum juga jangan ditanya, pantai ini hanya dikunjungi oleh penduduk sekitar jika ingin menikmati pantai bersih dan sunset yang indah.
Saat matahari sudah di ubun-ubun, kami pulang dan sebelumnya saya juga menyempatkan diri untuk berfoto-foto bersama kawan-kawan selama menikmati keindahan Pantai Badur yang tersembunyi di Kabupaten Sumenep, Madura. (sepri ayu)
Tidak perlu jauh-jauh ke KBS (Kebun Binatang Surabaya), disini kita juga bisa menemui aneka fauna yang biasanya kita temui di Kebun Binatang yang ada di kota-kota besar. Namun kunjungan saya kali itu ke Sumenep (Desember 2015) untuk mengunjungi salah satu pantai cantik tersembunyi yang bernama Pantai Badur.
Informasi pantai ini saya dapatkan dari salah seorang rekan. Terletak jauh di pemukiman penduduk dan benar-benar tersembunyi karena dihalangi oleh pepohonan-pepohonan besar saat melintas di jalan. Kendaraan harus masuk lewat jalan kecil jika menuju pantai tersebut. Kami dari Kota Sumenep, melaju membelah bukit melewati Bato Poteh.
Bato Poteh sendiri sebutan untuk gunung kapur yang ada di daerah Sumenep. Jika wisatawan lokal biasanya sudah familiar dengan tempat ini walau wisata Bato Poteh di sini tidak sebesar di Bukit Jeddih di Bangkalan, Madura.
Jalanan waktu itu cukup lengang, hanya melintas beberapa motor saja sebab hari masih pagi. Saya berangkat pukul 04.00 WIB dari kota Sumenep. Sebelumnya, saya menginap di salah satu rumah senior bersama rekan-rekan yang lain.
Kami berangkat pagi-pagi menggunakan mobil agar bisa merasakan sunrise. Memakan waktu hampir satu jam perjalanan, kami sampai di Pantai Badur saat langit mulai memerah. Pagi itu ada beberapa nelayan yang sedang membenarkan jaring. Sepertinya habis melaut. Saat menapakkan kaki di pasir pantai yang bersih, terlihat banyak kepiting-kepiting kecil yang berlarian masuk sarang.
Pantai ini tidak terlalu luas namun bersih dan asri dengan dikelilingi pohon cemara udang. Terdapat sungai bersih-jernih yang langsung mengalir ke laut. Tidak jauh dari sungai terdapat beberapa petak sawah warga. Dan yang tak kalah menarik, ada sebuah gua. Katanya, gua tersebut untuk bertapa. Terlihat dari bekas-bekas sesajen yang masih bersisa di dalamnya.
Matahari mulai nampak dan keindahan Pantai Badur makin mempesona. Terlihat beberapa perahu nelayan yang masih melaut dari kejauhan. Burung-burung punai terbang dari satu pohon ke pohon lainnya. Bahkan, beberapa ekor burung bangau nampak terbang menuju petakan sawah. Saya hari itu hanya membawa keperluan seadanya, makan dan minuman ringan.
Di pantai ini tidak ada penjual sama sekali, jadi usahakan untuk membawa makanan dari rumah. Untuk fasilitas toilet umum juga jangan ditanya, pantai ini hanya dikunjungi oleh penduduk sekitar jika ingin menikmati pantai bersih dan sunset yang indah.
Saat matahari sudah di ubun-ubun, kami pulang dan sebelumnya saya juga menyempatkan diri untuk berfoto-foto bersama kawan-kawan selama menikmati keindahan Pantai Badur yang tersembunyi di Kabupaten Sumenep, Madura. (sepri ayu)



