Melihat Penyu di Pulau Penyu, Tanjung Benoa, Bali
ANGIN kencang itu menghantam dengan keras wajah saya. Cipratan air laut yang asin mengenai tangan dan sebagian tubuh. Dingin bercampur panas. Mesin speed boat berputar cepat, entah berapa kecepatan kapal kecil ini. Saya mengeluarkan ponsel untuk berfoto. Setelah berfoto menggunakan tongsis, sialan, ponsel saya jatuh di kapal. Untungnya, tidak jatuh di laut, bisa nangis bombay, dan dimarahi papa.
Ponsel masih bisa menyala dengan normal. Saat itu, kami meluncur di lepas pantai Tanjung Benoa, salah satu destinasi Pulau Bali yang saya kunjungi. Saya bersama sembilan teman lain duduk di atas kapal berukuran sedang itu. Kami sedang melaju menuju ke Pulau Penyu, tempat kami dapat melihat penyu dari ukuran kecil, sedang hingga yang paling besar, ular, dan burung Jalak Bali.
Semua keindahan dan keunikan itu bis dinikmati hanya dengan membayar tiket seharga Rp 5.000. Sayangnya, kami tidak punya waktu panjang, hanya 20 menit di Pulau Penyu. Saya sendiri ingin berfoto dengan burung jalak dan ular tapi sayangnya para penjaga tempat itu sibuk dengan para wisatawan mancanegara.
Di Teluk Penyu, tidak hanya ada hewan, ada tempat makan dan pasar untuk membeli oleh-oleh. Saya membeli kacamata hitam karena rayuan agar kembar dengan teman saya. Perjalanan ke Teluk Penyu, yang memakan total Rp 55.000 itu sangat memuaskan. Tidak rugi saya ikut dalam tur ini. Perjalanan sekitar 30 menit ini membuat saya sangat terkesan dan tidak akan dapat saya lupakan.
Kami kembali ke Tanjung Benoa menggunakan kapal yang mengantar kami ke Pulau Penyu. Kembali air laut menciprati saya dan teman teman saya lagi. Ombak laut membuat kapal ini berguncang hebat. Akhirnya, kami tiba kembali di Tanjung Benoa. Setelah dari Pulau Penyu, kami membersihkan badan biar wangi lalu makan siang. Saat saya sudah bersemangat makan, ternyata menunya tidak enak sama sekali.
Aduh, sayur kacang panjang terasa setengah matang. Ikan gurami yang dimasak terasa sangat amis. Tidak hanya itu, kami mendapat minuman teh hangat yang hambar. Tentu saja, saya kesal sekali. Untuk menenangkan hati yang kecewa, saya dan teman saya Emily membeli minuman di sebuah toko, tidak jauh restoran tempat saya makan itu. Rencananya, mau beli soda, tapi byuhhh, harganya Rp 15.000.
Kami langsung shock dan terpaksa membeli air putih gelas. Setelah makan siang, saya dan kawan-kawan keluar untuk bermain pasir di pinggiran pantai. Pasir putih yang panas namun lembut itu membuat kami asik sendiri. Kami berlomba siapa yang paling lama dapat tahan di pasir itu tanpa menggunakan alas kaki akan menang. Saya merasa tertantang dan akhirnya ikut dalam game itu. Namun baru beberapa menit, saya sudah tidak tahan dengan panasnya pasir itu.
Jadilah, saya mengganggu teman-teman saya. Sampai-sampai ada sandal teman yang hilang karena tertimbun pasir. Saya dan Emily akhirnya sibuk mencari sandal yang tertimbun pasir itu.
Setelah menemukan sandal itu, saya ikut teman teman saya untuk membeli Froster di Circle K. Kami pilih berjalan kaki. Tidak jauh memang, namun karena panasnya matahari siang itu membuat saya kelelahan. Saya langsung membuat Froster. Ternyata tidak hanya saya dan gerombolan saya yang membeli Froster di situ. (Graciella)
Harga Tiket Masuk Pulau Penyu Bali
Kategori Domestik : Dewasa (Rp 10.000/orang), Anak (Rp 5.000/orang)
Kategori Asing : Dewasa (Rp 20.000/orang), Anak (Rp 10.000/orang).
*Harga tiket dapat berubah sewaktu-waktu.
Cara Menuju Pulau Penyu
1. Apabila memesan dan membeli langsung di lokasi, harga sewa perahu glass bottom boat sekitar Rp 500.000/orang, durasi 1 jam, dengan minimum pemesanan 2 orang.
2. Memesan perahu glass bottom boat Tanjung Benoa secara online. Harga tiket glass bottom boat ke pulau penyu Tanjung Benoa. Harga online Rp 350.000/1 boat bukan per orang, dengan durasi 1 jam. Cari di google dengan kata pencarian glass bottom boat pulau penyu Bali.
Ponsel masih bisa menyala dengan normal. Saat itu, kami meluncur di lepas pantai Tanjung Benoa, salah satu destinasi Pulau Bali yang saya kunjungi. Saya bersama sembilan teman lain duduk di atas kapal berukuran sedang itu. Kami sedang melaju menuju ke Pulau Penyu, tempat kami dapat melihat penyu dari ukuran kecil, sedang hingga yang paling besar, ular, dan burung Jalak Bali.
Semua keindahan dan keunikan itu bis dinikmati hanya dengan membayar tiket seharga Rp 5.000. Sayangnya, kami tidak punya waktu panjang, hanya 20 menit di Pulau Penyu. Saya sendiri ingin berfoto dengan burung jalak dan ular tapi sayangnya para penjaga tempat itu sibuk dengan para wisatawan mancanegara.
Di Teluk Penyu, tidak hanya ada hewan, ada tempat makan dan pasar untuk membeli oleh-oleh. Saya membeli kacamata hitam karena rayuan agar kembar dengan teman saya. Perjalanan ke Teluk Penyu, yang memakan total Rp 55.000 itu sangat memuaskan. Tidak rugi saya ikut dalam tur ini. Perjalanan sekitar 30 menit ini membuat saya sangat terkesan dan tidak akan dapat saya lupakan.
Kami kembali ke Tanjung Benoa menggunakan kapal yang mengantar kami ke Pulau Penyu. Kembali air laut menciprati saya dan teman teman saya lagi. Ombak laut membuat kapal ini berguncang hebat. Akhirnya, kami tiba kembali di Tanjung Benoa. Setelah dari Pulau Penyu, kami membersihkan badan biar wangi lalu makan siang. Saat saya sudah bersemangat makan, ternyata menunya tidak enak sama sekali.
Aduh, sayur kacang panjang terasa setengah matang. Ikan gurami yang dimasak terasa sangat amis. Tidak hanya itu, kami mendapat minuman teh hangat yang hambar. Tentu saja, saya kesal sekali. Untuk menenangkan hati yang kecewa, saya dan teman saya Emily membeli minuman di sebuah toko, tidak jauh restoran tempat saya makan itu. Rencananya, mau beli soda, tapi byuhhh, harganya Rp 15.000.
Kami langsung shock dan terpaksa membeli air putih gelas. Setelah makan siang, saya dan kawan-kawan keluar untuk bermain pasir di pinggiran pantai. Pasir putih yang panas namun lembut itu membuat kami asik sendiri. Kami berlomba siapa yang paling lama dapat tahan di pasir itu tanpa menggunakan alas kaki akan menang. Saya merasa tertantang dan akhirnya ikut dalam game itu. Namun baru beberapa menit, saya sudah tidak tahan dengan panasnya pasir itu.
Jadilah, saya mengganggu teman-teman saya. Sampai-sampai ada sandal teman yang hilang karena tertimbun pasir. Saya dan Emily akhirnya sibuk mencari sandal yang tertimbun pasir itu.
Setelah menemukan sandal itu, saya ikut teman teman saya untuk membeli Froster di Circle K. Kami pilih berjalan kaki. Tidak jauh memang, namun karena panasnya matahari siang itu membuat saya kelelahan. Saya langsung membuat Froster. Ternyata tidak hanya saya dan gerombolan saya yang membeli Froster di situ. (Graciella)
Harga Tiket Masuk Pulau Penyu Bali
Kategori Domestik : Dewasa (Rp 10.000/orang), Anak (Rp 5.000/orang)
Kategori Asing : Dewasa (Rp 20.000/orang), Anak (Rp 10.000/orang).
*Harga tiket dapat berubah sewaktu-waktu.
Cara Menuju Pulau Penyu
1. Apabila memesan dan membeli langsung di lokasi, harga sewa perahu glass bottom boat sekitar Rp 500.000/orang, durasi 1 jam, dengan minimum pemesanan 2 orang.
2. Memesan perahu glass bottom boat Tanjung Benoa secara online. Harga tiket glass bottom boat ke pulau penyu Tanjung Benoa. Harga online Rp 350.000/1 boat bukan per orang, dengan durasi 1 jam. Cari di google dengan kata pencarian glass bottom boat pulau penyu Bali.

