Cara Mengurus Visa Schengen di Kedutaan Jerman di Surabaya
MENGURUS visa Schengen untuk keliling Eropa kini lebih mudah. Pemohon tidak perlu lagi ke Jakarta karena Konsulat Kehormatan Jerman di Surabaya sudah menyediakan fasilitas pengurusan izin masuk ke 25 negara di Benua Biru itu.
Kedubes Jerman mengambil terobosan. Tiga konsulat, yakni Surabaya, Bali, dan Medan, bisa menjadi tempat pengajuan visa. Untuk Surabaya, pelayanannya di kantor konsulat yang ada di Jalan dr Wahidin No 29, telepon 0315631871. Jam buka layanan pukul 09.00-13.00 WIB.
Cara pengajuan visanya mudah, yakni menjalani perekaman sidik jari dan wawancara. Lalu, melengkapi berkas yang isinya, antara lain paspor dengan masa berlaku minimal masih enam bulan. Kepastian tujuan perjalanan yang tentu saja adalah Jerman.
Seseorang baru bisa mengajukan visa Schengen Jerman jika tujuan utamanya adalah negara dengan ibu kota Berlin itu. Selain itu, memiliki undangan atau tujuan yang jelas saat berada di Jerman. Nah ini yang penting, punya lampiran rekening selama tiga bulan terakhir. Lalu, pas foto dengan latar belakang putih atau abu-abu muda ukuran 3,5 x 4,5 cm.
Kalau belum berubah, Berdasarkan website kedutaan, harga permohonan visa terbaru saat ini untuk dewasa dan anak-anak mulai usia 12 tahun adalah 60 euro. Sedangkan anak-anak dari 6 sampai 11 tahun 35 euro. Pembayaran dalam rupiah secara tunai sesuai dengan kurs harian yang berlaku di kedutaan.
Seluruh data dan hasil wawancara dikirim ke Jakarta. Keputusan diterima atau tidaknya visa tetap di tangan kedutaan pusat. Dalam dua pekan, sang pengaju akan diberi kabar. Jika disetujui, visa bisa diambil di Surabaya. Bisa perwakilan dengan surat kuasa tanpa perlu materai.
Visa Schengen berlaku untuk kunjungan selama 90 hari. Visa bisa untuk perjalanan wisata, pameran, kunjungan ke keluarga, dan bisnis. Khusus visa studi hingga kini masih disusun agar juga bisa diurus di kota selain Jakarta.
Dengan visa Schengen, dari Jerman, boleh masuk 24 negara lain tanpa perlu visa baru. Negara-negara yang sudah memberlakukan visa Schengen, antara lain, Austria, Belanda, Belgia, Denmark, Italia, Norwegia, Prancis, Portugal, Spanyol, dan Yunani.
Sonya Clara, member of Backpacker Dunia menceritakan, pengurusan visa Schengen di Kedutaan Jerman di Surabaya.
1. Formulir Videx.
Untuk pengisian formulir secara online, jangan menulis apapun di kolom yang memang dirasa tidak perlu diisi. Misal dengan memberikan keterangan N/A, dsb. Itu tidak perlu. Cukup dikosongi saja.
Sesudah proses pengisian dan print PDF selesai jangan lupa klik Save. Bentuk file yang ter-save di komputer memang jenisnya tidak akan terbaca. Tapi bila ada salah mengisi dan mau revisi nanti tinggal buka ulang web dan klik ‘import’, pilih file yang pernah di save maka data yang sudah pernah kita isi akan muncul kembali, jadi nggak perlu isi ulang lagi semuanya dari awal.
2. Dana di tabungan.
Kmrn saya apply hanya dengan saldo diangka 20jutaan dan approve. Tapi saya melampirkan NPWP, Surat Keterangan Kerja dari kantor (pakai kop surat dan stempel perusahaan) + slip gaji asli 3 bulan terakhir.
3. Foto
Pastikan ukuran foto 80% terisi wajah kita. Kemarin saya sempat miss dengan komposisi ini sehingga saya harus balik dan cetak foto baru lagi ??
4. Untuk tiket pesawat kmrn saya pake dummy. Bikin sendiri via web KLM H-1 dari tanggal masukan berkas. Tutorial cara bikinnya banyak tersedia, tinggal Google. Gak perlu bikin di travel agent.
5. Bookingan hotel saya bikin yang free cancelation pake Agoda. Begitu visa approved langsung bookingan saya cancel.
6. Paspor lama dan Interview.
Nah ini yang saya juga agak heran. Paspor lama nggak diminta, hanya dilihat sekilas saja dan langsung dikembalikan. Tapi di paspor baru saya sudah ada 1 visa Jepang.
Lalu interview, kemarin saya nggak diinterview. Hanya waktu masukin berkas sempat ditanya oleh petugas di loket, apa tujuan ke Jerman? saya jawab travelling.
7. Baca ulang itinerary. Buat yang simple aja tapi pastikan semua tanggal connect dengan bookingan tiket dan hotel.
8. Asuransi saya pakai AXA. Beli di travel agent.
Saya apply single entry, dapat multiple. Oh ya, saya apply berdua dengan teman saya. Paspor dia hanya ada 1 stempel Singapura, dan approve juga. Visa sudah jadi tepat 7 hari.
Sementara itu, Rizka Fadhila berbagi informasi. Dia sempat telepon ke Kedutaan Jerman di Surabaya. Mereka mereka memberikan informasi khusus bookingan hotel di wilayah Jerman, tidak bisa menggunakan pihak ketiga seperti Agoda, Booking dkk. Jadi, harus harus lewat website hotelnya langsung dan perlu surat verifikasi dari pihak hotel.
Sepertinya, kasus Rizka perlu diperjelas lagi, karena menurut Sonya Clara, dia menggunakan Agoda dan lancar-lancar saja. "Cuma bookingan hotelnya emang saya milih yang harganya reasonable dengan jumlah tabungan saya, walau tetep sih habis visa approve saya cancel bookingannya," ujarnya.
Sementara itu, Prita Ika Dewi atau Prita Suganda dalam blognya mengingatkan agar dokumen pendukung disiapkan secara seksama, yaitu :
Semoga cerita dan pengalaman mereka membantu kamu-kamu sekalian ya. Jangan lupa, oleh-olehnya buat admin blog ini. Hehehehhee. (*)
Kedubes Jerman mengambil terobosan. Tiga konsulat, yakni Surabaya, Bali, dan Medan, bisa menjadi tempat pengajuan visa. Untuk Surabaya, pelayanannya di kantor konsulat yang ada di Jalan dr Wahidin No 29, telepon 0315631871. Jam buka layanan pukul 09.00-13.00 WIB.
Cara pengajuan visanya mudah, yakni menjalani perekaman sidik jari dan wawancara. Lalu, melengkapi berkas yang isinya, antara lain paspor dengan masa berlaku minimal masih enam bulan. Kepastian tujuan perjalanan yang tentu saja adalah Jerman.
Seseorang baru bisa mengajukan visa Schengen Jerman jika tujuan utamanya adalah negara dengan ibu kota Berlin itu. Selain itu, memiliki undangan atau tujuan yang jelas saat berada di Jerman. Nah ini yang penting, punya lampiran rekening selama tiga bulan terakhir. Lalu, pas foto dengan latar belakang putih atau abu-abu muda ukuran 3,5 x 4,5 cm.
Kalau belum berubah, Berdasarkan website kedutaan, harga permohonan visa terbaru saat ini untuk dewasa dan anak-anak mulai usia 12 tahun adalah 60 euro. Sedangkan anak-anak dari 6 sampai 11 tahun 35 euro. Pembayaran dalam rupiah secara tunai sesuai dengan kurs harian yang berlaku di kedutaan.
Seluruh data dan hasil wawancara dikirim ke Jakarta. Keputusan diterima atau tidaknya visa tetap di tangan kedutaan pusat. Dalam dua pekan, sang pengaju akan diberi kabar. Jika disetujui, visa bisa diambil di Surabaya. Bisa perwakilan dengan surat kuasa tanpa perlu materai.
Visa Schengen berlaku untuk kunjungan selama 90 hari. Visa bisa untuk perjalanan wisata, pameran, kunjungan ke keluarga, dan bisnis. Khusus visa studi hingga kini masih disusun agar juga bisa diurus di kota selain Jakarta.
Dengan visa Schengen, dari Jerman, boleh masuk 24 negara lain tanpa perlu visa baru. Negara-negara yang sudah memberlakukan visa Schengen, antara lain, Austria, Belanda, Belgia, Denmark, Italia, Norwegia, Prancis, Portugal, Spanyol, dan Yunani.
Sonya Clara, member of Backpacker Dunia menceritakan, pengurusan visa Schengen di Kedutaan Jerman di Surabaya.
1. Formulir Videx.
Untuk pengisian formulir secara online, jangan menulis apapun di kolom yang memang dirasa tidak perlu diisi. Misal dengan memberikan keterangan N/A, dsb. Itu tidak perlu. Cukup dikosongi saja.
Sesudah proses pengisian dan print PDF selesai jangan lupa klik Save. Bentuk file yang ter-save di komputer memang jenisnya tidak akan terbaca. Tapi bila ada salah mengisi dan mau revisi nanti tinggal buka ulang web dan klik ‘import’, pilih file yang pernah di save maka data yang sudah pernah kita isi akan muncul kembali, jadi nggak perlu isi ulang lagi semuanya dari awal.
2. Dana di tabungan.
Kmrn saya apply hanya dengan saldo diangka 20jutaan dan approve. Tapi saya melampirkan NPWP, Surat Keterangan Kerja dari kantor (pakai kop surat dan stempel perusahaan) + slip gaji asli 3 bulan terakhir.
3. Foto
Pastikan ukuran foto 80% terisi wajah kita. Kemarin saya sempat miss dengan komposisi ini sehingga saya harus balik dan cetak foto baru lagi ??
4. Untuk tiket pesawat kmrn saya pake dummy. Bikin sendiri via web KLM H-1 dari tanggal masukan berkas. Tutorial cara bikinnya banyak tersedia, tinggal Google. Gak perlu bikin di travel agent.
5. Bookingan hotel saya bikin yang free cancelation pake Agoda. Begitu visa approved langsung bookingan saya cancel.
6. Paspor lama dan Interview.
Nah ini yang saya juga agak heran. Paspor lama nggak diminta, hanya dilihat sekilas saja dan langsung dikembalikan. Tapi di paspor baru saya sudah ada 1 visa Jepang.
Lalu interview, kemarin saya nggak diinterview. Hanya waktu masukin berkas sempat ditanya oleh petugas di loket, apa tujuan ke Jerman? saya jawab travelling.
7. Baca ulang itinerary. Buat yang simple aja tapi pastikan semua tanggal connect dengan bookingan tiket dan hotel.
8. Asuransi saya pakai AXA. Beli di travel agent.
Saya apply single entry, dapat multiple. Oh ya, saya apply berdua dengan teman saya. Paspor dia hanya ada 1 stempel Singapura, dan approve juga. Visa sudah jadi tepat 7 hari.
Sementara itu, Rizka Fadhila berbagi informasi. Dia sempat telepon ke Kedutaan Jerman di Surabaya. Mereka mereka memberikan informasi khusus bookingan hotel di wilayah Jerman, tidak bisa menggunakan pihak ketiga seperti Agoda, Booking dkk. Jadi, harus harus lewat website hotelnya langsung dan perlu surat verifikasi dari pihak hotel.
Sepertinya, kasus Rizka perlu diperjelas lagi, karena menurut Sonya Clara, dia menggunakan Agoda dan lancar-lancar saja. "Cuma bookingan hotelnya emang saya milih yang harganya reasonable dengan jumlah tabungan saya, walau tetep sih habis visa approve saya cancel bookingannya," ujarnya.
![]() |
| Kantor Konsul Kehormatan Jerman di Surabaya, © Konsul Kehormatan Surabaya |
- Formulir Permohonan. Bisa di download dari link ini. Formulir itu ada terjemahan bahasa Indonesianya kok, jadi nggak usah kuatir. Tapi bacanya yang teliti ya, jangan mengisi sesuatu yang nggak perlu kamu isi. Hihihi… Formulirnya diisi secara online, lalu dicetak, ditandatangani.
- Lembar Pernyataan. Ini juga simpel aja sih benernya, kita tinggal tanda tangan di bagian bawah setiap klausul.
- Pasfoto 2 lembar. Foto visa saya lakukan di Pantai Foto studio yang ada di jalan Galunggung, Surabaya. Ukuran yang diminta 35 mm x 45 mm. Orang di studionya udah pada ngerti kok, jadi fotonya harus 80% didominasi wajah.
- Paspor. Kalo yang ini ya pake paspor hijau biasa itu. Paspor saya exp Nov 2019, jadi buat bepergian di tahun ini masih cukup aman lah.
- Surat Undangan dari Lembaga Pengundang. Karena perjalanan saya kali ini termasuk perjalanan bisnis, maka surat ini adalah wajib hukumnya. Kebetulan DAAD sudah menyiapkan semua dokumen yang dibutuhkan untuk proses ini, jadi surat undangan saya yang dikirimkan lewat email langsung saya cetak dan lampirkan.
- Undangan dengan keterangan pengambilalihan biaya. Ini juga saya sudah dapat dari DAAD, tinggal cetak dan lampirkan.
- Surat Keterangan Kerja dari perusahaan teraktual dengan keterangan gaji. Ini tentu saja dapetnya dari kantor. Saya minta ke bagian SDM, surat keterangan kerja plus surat keterangan gaji. Karena ada beberapa rekan kerja yang udah pernah ke Jerman dengan dana DAAD juga, jadilah untuk surat ini bagian SDM udah nggak pake nanya-nanya. Langsung jadi dan langsung sesuai sama kebutuhan.
- Bayar 30 Euro dan ongkir. Jadi, kalau kegiatan ini diadakan oleh DAAD, kita nggak perlu bayar visa kedutaan yang 60 euro itu, cuma bayar yang pemrosesan konjen aja. Saya kemarin udah siapin dana sekitar 90 euro, mengira kalau bakal bayar segitu.
- Rekam sidik jari/biometrik. Karena yang ini nggak bakal ketinggalan, menurut saya sih amannn…
- Identitas Resmi dari Negara (KTP dan KK). Ini dibawa aja sih buat jaga-jaga. Saya kemaren nggak kepikiran bawa KK, ternyata sempet ditanya sama petugasnya. Tapi karena saya bawa KTP jadi hanya KTP aja yang di copy. Amannya sih bawa aja ya KKnya.
Semoga cerita dan pengalaman mereka membantu kamu-kamu sekalian ya. Jangan lupa, oleh-olehnya buat admin blog ini. Hehehehhee. (*)

