Mangut Iwak Pe Depot Bu Mus Bikin Perut Meronta
IKAN pari dan ikan manyung punya nilai ekonomis tinggi. Daging, kulit, kepala dapat menjadi olahan yang menggugah selera.Ada rambak ikan pari, ikan asin manyung, dan yang paling populer, olahan ikan asap. Saat ini, ikan pari asap (iwak pe) menjadi salah satu kuliner khas pesisir yang bisa ditemukan di berbagai tempat.
Menikmati makan siang dengan menu yang berganti-ganti dan banyak pilihan tentu membuat nafsu makan kembali bergairah. Tapi jangan lupa, dengan menu andalan yang selalu hadir menenani makan siang seperti sup iga dan mangut ikan pari atau dikenal sebagai iwak pe.
“Kalau menu mangut ikan pe dan sup iga ini bergantian. Setiap hari selalu ada. Kalau tidak mangut ikan pe, ya sup iga, tapi bisa juga keduanya ada,” jelas Asih Ayuningtyas, salah satu putri dari Hj Mistin, pemilik Depot Bu Mus, di Jalan Bronggalan Surabaya.
Memang pas sekali bila mangut iwak pe ini disediakan untuk santap siang. Selain aroma yang khas, kuah kuning sedikit kental dan rasa pedas dari olahan mangut itu cukup membuat perut meronta, ingin segera menyantapnya.
Mangut iwak pe dan sup iga olahan Hj Mistin yang lebih akrab dipanggil Bu Mus ini, acapkali dicari pelanggan di depotnya. “Karena itu, kedua menu ini wajib ada, kalau tidak salah satunya harus ada,” jelasnya.
Benar saja ketika jam makan siang tiba, menu mangut ikan pe dan sup iga ini menjadi jujugan para pelanggan setia Depot Bu Mus. Salah satunya, Elvan Chandra, yang mengatakan jika mangut iwak pe menjadi menu favoritnya. “Yang saya tahu memang mangut Ikan Pe, sedap dan terasa sekali bumbunya,” katanya.
Selain menu mangut iwak pe, biasanya Elvan juga menambah ikan. Kadang tambah dadar jagung atau dadar telur. Dia juga pernah mencoba menu lain tapi khusus mangut iwak pe, terasa lebih istimewa. "Begini lho," katanya sambil menunjukkan jempol kepada Surya.
Hal yang sama dirasakan Yahya, pelanggan lainnya di Depot Bu Mus. Mangut iwak pe masih menjadi pilihan pertama. Tapi dia juga suka dengan sup iganya. Seringkali iwak pe tetapi bila lagi suka sayur, dia memilih sup iga.
Khusus untuk menu mangut iwak pe, Bu Mus mengungkapkan, untuk bumbunya dibuat secara khusus. Misalnya, memperbanyak rempah-rempah. Selain itu, agar iwak pe tidak berbau amis, dia memberikan campuran jeruk pecel saat proses membersihkannya.
"Pemilihan iwak pe kami jaga benar-benar. Cari iwak pe yang masih segar, lalu mencucinya harus bersih dan tidak bau,” paparnya.
Iwak pe sendiri, kata Bu Mus, banyak disuka karena tekstur dagingnya yang unik. Ada dua lapisan daging, yaitu bagian dalam berupa daging putih dan bagian luar yang merupakan lapisan kulit dan lemak, dengan tekstur sedikit renyah.
Ketika dimakan bersama, keduanya menciptakan tekstur yang lezat. Bentuknya yang pipih dan melebar membuat kedua lapisan daging ini hampir merata di seluruh bagian ikan. Ketika dimasak mangut, paduan santan dan rempah rempah menciptakan cita rasa tersendiri yang unik.
Seperti sebagian besar ikan laut, daging iwak pe kaya akan vitamin dan protein yang baik untuk tubuh. Sedangkan, untuk sup iga, tidak ada resep khusus. Olahannya seperti sup biasa. “Hanya pemilihan iga harus betul-betul bagus,” papar Bu Mus.
Bukan hanya mangut iwak pe dan sup iga, Depot Bu Mus menawarkan menu lain yang tak kalah menggoda. Di depot yang bergaya prasmanan ini, setidaknya ada sekitar 20 menu buat para pelanggan.
Menu itu antara lain rawon, garang asem ikan bandeng, sayur lodeh tewel, sayur asem, sayur bayam, sayur pare, oseng kikil, oseng kerang, sayur kacang, nasi kuning dan lauk pauk seperti aneka olahan ikan, aneka olahan ayam, dadar jagung, tahu tempe dan aneka olahan telor.
“Semuanya adalah menu masakan tradisional, dan setiap hari meneu menu ini ada,” jelas Bu Mus, yang memulai usahan depot ini dari katering.
Untuk kekhasan rasa, berani diadu dengan depot lainnya yang sudah terkenal. Kekhasan rasa bukan orisinal ide Bu Mus, tapi hasil evaluasi dan saran dari pelanggan. Dari masukan itu, Bu Mus menemukan rasa yang benar-benar khas dan banyak disuka pelanggannya. (*)
Depot Bu Mus
Rasanya Melebihi Harganya
Jl Pacarkeling 11A
Surabaya
Telp : 081357902599, 085101233354
Menikmati makan siang dengan menu yang berganti-ganti dan banyak pilihan tentu membuat nafsu makan kembali bergairah. Tapi jangan lupa, dengan menu andalan yang selalu hadir menenani makan siang seperti sup iga dan mangut ikan pari atau dikenal sebagai iwak pe.
“Kalau menu mangut ikan pe dan sup iga ini bergantian. Setiap hari selalu ada. Kalau tidak mangut ikan pe, ya sup iga, tapi bisa juga keduanya ada,” jelas Asih Ayuningtyas, salah satu putri dari Hj Mistin, pemilik Depot Bu Mus, di Jalan Bronggalan Surabaya.
Memang pas sekali bila mangut iwak pe ini disediakan untuk santap siang. Selain aroma yang khas, kuah kuning sedikit kental dan rasa pedas dari olahan mangut itu cukup membuat perut meronta, ingin segera menyantapnya.
Mangut iwak pe dan sup iga olahan Hj Mistin yang lebih akrab dipanggil Bu Mus ini, acapkali dicari pelanggan di depotnya. “Karena itu, kedua menu ini wajib ada, kalau tidak salah satunya harus ada,” jelasnya.
Benar saja ketika jam makan siang tiba, menu mangut ikan pe dan sup iga ini menjadi jujugan para pelanggan setia Depot Bu Mus. Salah satunya, Elvan Chandra, yang mengatakan jika mangut iwak pe menjadi menu favoritnya. “Yang saya tahu memang mangut Ikan Pe, sedap dan terasa sekali bumbunya,” katanya.
Selain menu mangut iwak pe, biasanya Elvan juga menambah ikan. Kadang tambah dadar jagung atau dadar telur. Dia juga pernah mencoba menu lain tapi khusus mangut iwak pe, terasa lebih istimewa. "Begini lho," katanya sambil menunjukkan jempol kepada Surya.
Hal yang sama dirasakan Yahya, pelanggan lainnya di Depot Bu Mus. Mangut iwak pe masih menjadi pilihan pertama. Tapi dia juga suka dengan sup iganya. Seringkali iwak pe tetapi bila lagi suka sayur, dia memilih sup iga.
Khusus untuk menu mangut iwak pe, Bu Mus mengungkapkan, untuk bumbunya dibuat secara khusus. Misalnya, memperbanyak rempah-rempah. Selain itu, agar iwak pe tidak berbau amis, dia memberikan campuran jeruk pecel saat proses membersihkannya.
"Pemilihan iwak pe kami jaga benar-benar. Cari iwak pe yang masih segar, lalu mencucinya harus bersih dan tidak bau,” paparnya.
Iwak pe sendiri, kata Bu Mus, banyak disuka karena tekstur dagingnya yang unik. Ada dua lapisan daging, yaitu bagian dalam berupa daging putih dan bagian luar yang merupakan lapisan kulit dan lemak, dengan tekstur sedikit renyah.
Ketika dimakan bersama, keduanya menciptakan tekstur yang lezat. Bentuknya yang pipih dan melebar membuat kedua lapisan daging ini hampir merata di seluruh bagian ikan. Ketika dimasak mangut, paduan santan dan rempah rempah menciptakan cita rasa tersendiri yang unik.
Seperti sebagian besar ikan laut, daging iwak pe kaya akan vitamin dan protein yang baik untuk tubuh. Sedangkan, untuk sup iga, tidak ada resep khusus. Olahannya seperti sup biasa. “Hanya pemilihan iga harus betul-betul bagus,” papar Bu Mus.
Menu itu antara lain rawon, garang asem ikan bandeng, sayur lodeh tewel, sayur asem, sayur bayam, sayur pare, oseng kikil, oseng kerang, sayur kacang, nasi kuning dan lauk pauk seperti aneka olahan ikan, aneka olahan ayam, dadar jagung, tahu tempe dan aneka olahan telor.
“Semuanya adalah menu masakan tradisional, dan setiap hari meneu menu ini ada,” jelas Bu Mus, yang memulai usahan depot ini dari katering.
Untuk kekhasan rasa, berani diadu dengan depot lainnya yang sudah terkenal. Kekhasan rasa bukan orisinal ide Bu Mus, tapi hasil evaluasi dan saran dari pelanggan. Dari masukan itu, Bu Mus menemukan rasa yang benar-benar khas dan banyak disuka pelanggannya. (*)
Depot Bu Mus
Rasanya Melebihi Harganya
Jl Pacarkeling 11A
Surabaya
Telp : 081357902599, 085101233354
