Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Garuda Wisnu Kencana Destinasi Budaya Berkelas Internasional

GARUDA Wisnu Kencana (GWK), salah satu ikon destinasi di Bali. Selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan wisatawan asing. Tempat wisata ini adalah sebuah taman budaya yang memiliki luas 240 hektare di Jl Raya Uluwatu, Desa Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung 80364. Kamu pernah ke sana?

Kalau dari Bandara Ngurah Rai, hanya butuh 15 – 20 menit asalkan lalulintas lancar. Kamu dapat menggunakan taksi, atau kendaran sendiri. Kalau takut tidak dapat tempat parkirnya, boleh saja, mencari jasa sewa mobil plus supir di Bali.

Apa sih daya tarik tempat ini? Ya, benar, patung Garuda Wisnu. Patung itu buah ukir pematung terkenal, I Nyoman Nuarta. Selain patung , pengunjung dapat menikmati pemandangan dari matahari terbenam serta beraneka ragam acara hiburan dari pagi hari, sampai malam hari.

Kawasan wisata ini punya fasilitas pendukung seperti Wisnu Plaza,  Street Theatre, Lotus Pond, Amphitheatre, Exhibition Hall, Indraloka Garden, Kura-Kura Plaza, Restoran Jendela Bali, Restoran The New Beranda, Boutique dan Toko Suvenir. Lalu, pertunjukan budayanya antara lain :
  • 10.00-10.40 : Tari Barong & Keris di    Amphitheatre
  • 11.10-11.50 : Pementasan Tari Bali di Amphitheatre
  • 11:00-15:00 : Instrument Rindik di Jendela Bali
  • 12:10-12:50 : Pementasan Tari Bali di Amphitheatre
  • 13:10-13:50 : Ballet Garuda Wisnu di Amphitheatre
  • 14:00-14:40 : Tari Bali Barong, Kera, Rangda di Amphitheatre
  • 15:00-15:40 : Tari Bali di Amphitheatre
  • 16:10-17:20 : Parade Budaya Bali di Street Theatre, Plaza Wisnu, Lotus Pond
  • 17:30-18:30 : Tari Joged Bumbung di Street Theatre
  • 18:00-18:20 : Parade Penari Kecak di    Street Theatre, Plaza Wisnu, Lotus Pond
  • 18:30-19:15 : Pementasan Tari Kecak     di Amphitheatre
  • 19:00-21:00 : Musik akustik oleh Trio Acoustic di Restoran The New Beranda/Jendela Bali
Catatan :
→Parade budaya Bali, tari Joged Bumbung dan parade penari Kecak, tergantung dari cuaca.
→Semua jenis pertunjukan di atas, sudah termasuk dalam harga tiket masuk GWK Bali.

GWK buka pukul 08:00 – 22:00. Harga tiket masuk  antara WNI dan WNA.  Untuk biaya tiket masuk ke GWK Bali ada dua jenis, ada tiket weekday (Senin-Jumat) dan tiket weekend (Sabtu–Minggu).
  • Senin-Jumat : Dewasa Rp 80.000/orang
  • Senin-Jumat : Anak (5-12 tahun) Rp 70.000/anak
  • Sabtu & Minggu : Dewasa Rp 90.000/orang
  • Sabtu & Minggu : Anak (5-12 tahun)    Rp 80.000/anak
Catatan :
→Update per 25 Juli 2018.
→Anak di bawah 4 tahun dan anak-anak dengan tinggi maksimum 109 cm, gratis.
→Anak-anak tinggi di atas 110 cm meski usianya di bawah 4 tahun, akan dikenakan biaya tiket masuk anak.
→Harga tiket untuk wisatawan Indonesia (WNI).
→Biaya tiket masuk dapat berubah sewaktu-waktu.
→Jadwal tari Kecak GWK pukul 18:30–19:15, gratis.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan patung GWK setinggi 121 meter, Sabtu (22/9/2018) malam. "Saya sebut mahakarya karena patung Garuda Wisnu Kencana adalah salah satu patung tembaga terbesar di dunia. Ini patung tertinggi ke-3 di dunia," kata Presiden seperti dikutip Antara.

Patung GWK adalah patung tertinggi ketiga di dunia setelah The Spring Temple Buddha di China dan The Laykyun Sekkya Buddha di Myanmar. Dia mendapat penjelasan sebelum meresmikan. Presiden mengucapkan terima kasih atas kegigihan dari seminam Nyoman Nuarta yang dengan tekun mewujudkan patung GWK bersama dengan para seniman lain.

Peletakan batu pertama pembangunan Cultural Park GWK di Bukit Ungasan Jimbaran ini dilakukan tahun 1997. Pembuatan keping-keping GWK melibatkan sekitar 120 seniman. Dalam perjalanannya terjadi pasang surut, terutama karena kesulitan pendanaan setelah terimbas krisis moneter.

Pada 2013, GWK akhirnya diakuisisi oleh PT Alam Sutera Realty Tbk dan Nyoman Nuarta hanya bertindak sebagai seniman. Lokasi tempat dibangunnya Cultural Park GWK adalah bekas lahan penambangan kapur liar namun sudah tidak produktif lagi.

Patung setinggi 121 meter dibangun di atas lahan seluas 60 hektare. "Ya tentu berbahagia, janji saya kepada bangsa bisa saya rampungkan," kata Nyoman saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/9/2018).

Menurut Sukma Hapsari (@SukmaHapsari), gagasan awal dari Joop Ave Direktur Jenderal Pariwisata (1982-1988) dan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi (1993-1998) yang berniat membuat landmark budaya dan pariwisata, berlokasi bandara Ngurah Rai Bali.

I Nyoman Nuarta, Seniman dan Penggagas Patung Garuda Wisnu Kencana.

Setelah melalui proses diskusi, diputuskanlah membuat GWK di kawasan dengan tanah yang lebih luas. Ide yang muncul adalah membuat satu penanda kebudayaan baru yang menjadi simbol Nusantara berkelas internasional.

“GWK akan menjadi bahwa kita berdaulat di bidang kebudayaan, kita harap kiblat kebudayaan dunia itu akan terjadi di GWK Cultural Park, karena di sini tidak hanya ada patung, tapi juga forum-forum kebudayaan dunia.”

Sumber foto : Sukma Hapsari (@SukmaHapsari)
Auto Europe Car Rental