Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keluhan Maling Bandara Bongkar Koper Penumpang

SEORANG penumpang Lion Air JT390, penerbangan dari Soetta ke Pekanbaru mengeluhkan pelayanan ground handling. "Gua baru sadar kalau @lionairgroup ngebuka koper gua, yang mana di dalam koper itu ada dompet gua, dan mereka ngambil duit di dompet gua itu."

Sebut penumpang itu, tindakan itu tidak dapat dibiarkan. Kesalahan yang terus dibiarkan hingga jadi kewajaran. seharusnya maskapai memberi keamanan dan kenyamanan penumpangnya dari berangkat hingga sampai tujuan.

Keluhan itu memperoleh tanggapan. Misalnya, pilih saja maskapai lain kali kalau terbang, walau tiket agak mahal, daripada menderita kerugian lebih besar. Sedangkan, tanggapan pengelola layanan, normatif saja.

"Terkait dgn hal tsb kami menghimbau penumpang utk membawa barang berharga ke kabin pesawat dan tidak menyimpannya di dalam bagasi tercatat. Apabila mengalami kehilangan bagasi/kerusakan silahkan melapor ke bagian lost and found maskapai yang berada di bandara kedatangan."

Gara-gara thread  penumpang Lion itu, PJ @the_blueSky membagikan ceritanya mengenai suka duka bekerja di bagian ground handling. Bagaimana cara kerja mereka yang sesungguhnya.

Dia bekerja di perusahaan ground handling yang melayani bbrpa maskapai ternama seperti Singapore Airlines,  Cathay Pacific,  Eva Air,  Qatar Airways,  Emirates, Malaysia Airlines,  Saudi Arabian,  Air Asia,  Jetstar, dan banyak lainnya.

"Jujur nggak nyangka sih dulunya bisa jadi bagian dalam perusahaan ini,  dan gwa bangga banget karna perusahaan ini benar2 menjunjung keselamatan serta kepuasan pelayanan terhadap maskapai yang menggunakan jasa kami," ujarnya. 

Oke, well di sini sebelum bekerja staff baru akan selalu di training.  Apalagi, perusahaan sudah mendapat sertifikat kelayakan dari IATA dan telah melalui audit kelakayan tiap tahunnya. Hal itu berpengaruh besar terhadap performa dari maskapai. 

ATA sendiri adalah kiblat  standart International dalam menilai sebuah kelayakan dalam pelayanan transportasi udara.  "Jadi karena perusahaan gw ini udah go international, so don't worry if any problem. In your flight with our airlines partner we will give the best service for you," tandasnya. 

Ini punya temanku....gak usah kusebut siapa, di bandara mana dan maskapai apa. Intinya, aku cuma bertanya-tanya, mengapa perlakuan ground handling terhadap koper begitu kasar ya ? Ini kejadian kesekian yang kulihat di tahun 2018 ini saja. (Arbain Rambey‏ @arbainrambey)

Kalau di bilang service ini bisa kalian nikmati dengan layanan Airport Special Assistance (ASA) . Perusahaan menyediakan pelayanan dari penjemputan dari rumah atau kantor. Hingga kemudahan check in dan pelayan ruang tunggu serta prioritas pelayanan bagasi.

Pelayanannya dari awal sampai akhir dan, pastinya, penjemputan dan kemudahan bagasi yang didahulukan ketika landing. Jadi tidak perlu cari-cari bagasi.  Semua bertujuan untuke kemudahan penumpang.

Tapi ya, tidak gratis. Dari awal konter check in, setiap pekerjanya akan selalu senyum membantu dalam proses pelayanannya. Sebelum bertemu  penumpang, selalu remind dalam briefing untuk selalu good service bahkan the best service.

Netizen lain menanggapi pernyataan di atas. Okelah, pelayanan bagus, tapi kadang, penumpang tidak akan tahu, kapan giliran bagasi/koper  dibongkar maling di bandara. Karena itu, Dedy @dedysteven80 menyarankan, jangan simpan gadget, uang, dan barang yang disukai maling di koper.

Ini punya saya malah dicongkel. Minta klaim setelah bertele-tele dan lama akhirnya diterima tapi diganti biaya reparasi saja, dulu belinya kopernya di Korea mau reparasi di Indonesia enggak bisa. Terus saya akali aja pakai gembok yang udah tsa, kemarin ke Malaysia masih aman + terus pas Agustus 2018, di salah satu bandara domestik (bukan CGK) eh gemboknya udah enggak ada. Mau minta klaim tapi keburu males. Waktu itu bawa medali di dalem koper, untung medalinya masih ada walau gemboknya udah hilang. (Alysha‏ @sambelbawangg)

Kalau perlu, ganti koper dengan yang tanpa resleting (walau bisa saja dirusak kuncinya, namun koper tetap tak bisa dibuka). Bahkan, kalau terpaksa banget, ada barang berharga (yang tak bisa masuk kabin) dan  harus masuk bagasi, ya wrap lah koper di bandara.

Ada jasa wrapping/bungkus koper dengan plastik Rp 50.000-an di bandara. Bagaimana agar jasa wrapping  plastik itu laris? Selama ada berita maling bongkar koper di bandara, jasa tersebut akan laris?.

Dedy @dedysteven80 sendiri jarang memakai wrapping karena kopernya bukan tipe resliting. Meski kopernya tipe aman dan sudah tidak ada  maling misalnya, dia kadang masih perlu jasa wrap untuk menghindari cover koper lecet. "Serem lihat ground handling rata-rata maen lempar barang," tandasnya. (*)

Auto Europe Car Rental