Goa Pandawa Destinasi Baru Menikmati Matahari Terbit di Kota Batu
DULU orang mengenal Gunung Banyak sebagai tempat favorit menikmati matahari terbit, kini ada tempat baru. Lokasinya berada di Goa Pandawa, Dusun Brau, Desa Gunung Sari, Bumiaji, Kota Batu.
Goa itu terletak di barisan perbuktian bersama Gunung Banyak. Satu hal yang menjadi kelebihan, pemandangan matahari terbit yang tidak terhalang apapun. Beda di Gunung Banyak yang terhalang oleh punggung bukit.
Lokasi itu diberi nama Goa Pandawa karena terdapat lima bunker yang menurut warga sekitar merupakan peninggalan Belanda. Untuk mencapai goa ini, sebaiknya berangkat sekitar pukul 03.00 WIB.
Kendaraan roda dua dan empat bisa naik ke atas. Terdapat lahan parkir dan sejumlah warung makan di dekat parkiran. Dari tempat parkiran, kemudian jalan kaki menanjak sekitar 15 menit menuju puncak bukit.
Kalau datang saat matahari belum terbit, bisa menyaksikan lampu rumah daerah Malang Raya yang indah. Tidak kalah bagus dengan yang berada di Gunung Banyak atau Paralayang.
Ada pula beberapa wahana untuk swafoto di pucuk bukit. Pengunjung yang berada di puncak Goa Pandawa akan melihat matahari terbit tepat dari sebelah kiri puncak Mahamareu, puncak tertinggi di Pulau Jawa.
M Dhani Rahman, seorang pengunjung yang datang ke lokasi bersama rombongan Trip Bumiaji Asyik menceritakan, telah berada di lokasi sekitar pukul 3.30 WIB. Dia sengaja datang ke lokasi untuk melihat matahari terbit. Meski dia sendiri warga Kota Batu, Dhani idak bosan melihat matahari terbit dari Goa Pandawa.
"Pemandangan matahari terbit di sini bagus karena tidak terhalang perbukitan. Jadi, bisa melihat dengan luas,” ujarnya, Rabu (11/12/2019).
Sembari menunggu matahari terbit, Dhani membakar umbi bakar dan membuat minumah jahe hangat. Dia menyalakan api unggun kecil untuk sekadar menghangatkan tubuh di tengah udara dingin. Mendekati pukul 06.00 WIB, matahari terbit. Momen dengan pemandangan yang indah itu segera diabadikan.
Perlahan matahari merangkak meninggi. Udara dingin perlahan berganti menjadi hangat. Sinar matahari pagi sangat cocok untuk menghangatkan tubuh. Setelah tubuh hangat, Dhani melanjutkan perjalanan ke Goa Pandawa yang berada di bawah bukit.
Untuk menelusuri Goa Pandawa tidak jauh. Dari satu bunker dengan bunker yang lain jaraknya sangat dekat. Udara segar sangat terasa saat menyusuri lereng bukit dengan lima bunkernya. Di ujung jalan, merupakan rute kembali menuju parkiran. Sejumlah warung sudah buka.
Goa Pandawa merupakan salah satu tujuan wisata yang berada di Kecamatan Bumiaji. Pengelolanya tengah berupaya keras menarik wisatawan datang ke lokasi ini. Tidak hanya Goa Pandawa saja, masih banyak tujuan Desa Wisata di Bumiaji yang patut didatangi. (bni46)
Fakta Lainnya :
Goa itu terletak di barisan perbuktian bersama Gunung Banyak. Satu hal yang menjadi kelebihan, pemandangan matahari terbit yang tidak terhalang apapun. Beda di Gunung Banyak yang terhalang oleh punggung bukit.
Lokasi itu diberi nama Goa Pandawa karena terdapat lima bunker yang menurut warga sekitar merupakan peninggalan Belanda. Untuk mencapai goa ini, sebaiknya berangkat sekitar pukul 03.00 WIB.
Kendaraan roda dua dan empat bisa naik ke atas. Terdapat lahan parkir dan sejumlah warung makan di dekat parkiran. Dari tempat parkiran, kemudian jalan kaki menanjak sekitar 15 menit menuju puncak bukit.
Kalau datang saat matahari belum terbit, bisa menyaksikan lampu rumah daerah Malang Raya yang indah. Tidak kalah bagus dengan yang berada di Gunung Banyak atau Paralayang.
Ada pula beberapa wahana untuk swafoto di pucuk bukit. Pengunjung yang berada di puncak Goa Pandawa akan melihat matahari terbit tepat dari sebelah kiri puncak Mahamareu, puncak tertinggi di Pulau Jawa.
M Dhani Rahman, seorang pengunjung yang datang ke lokasi bersama rombongan Trip Bumiaji Asyik menceritakan, telah berada di lokasi sekitar pukul 3.30 WIB. Dia sengaja datang ke lokasi untuk melihat matahari terbit. Meski dia sendiri warga Kota Batu, Dhani idak bosan melihat matahari terbit dari Goa Pandawa.
"Pemandangan matahari terbit di sini bagus karena tidak terhalang perbukitan. Jadi, bisa melihat dengan luas,” ujarnya, Rabu (11/12/2019).
Sembari menunggu matahari terbit, Dhani membakar umbi bakar dan membuat minumah jahe hangat. Dia menyalakan api unggun kecil untuk sekadar menghangatkan tubuh di tengah udara dingin. Mendekati pukul 06.00 WIB, matahari terbit. Momen dengan pemandangan yang indah itu segera diabadikan.
Perlahan matahari merangkak meninggi. Udara dingin perlahan berganti menjadi hangat. Sinar matahari pagi sangat cocok untuk menghangatkan tubuh. Setelah tubuh hangat, Dhani melanjutkan perjalanan ke Goa Pandawa yang berada di bawah bukit.
Untuk menelusuri Goa Pandawa tidak jauh. Dari satu bunker dengan bunker yang lain jaraknya sangat dekat. Udara segar sangat terasa saat menyusuri lereng bukit dengan lima bunkernya. Di ujung jalan, merupakan rute kembali menuju parkiran. Sejumlah warung sudah buka.
Goa Pandawa merupakan salah satu tujuan wisata yang berada di Kecamatan Bumiaji. Pengelolanya tengah berupaya keras menarik wisatawan datang ke lokasi ini. Tidak hanya Goa Pandawa saja, masih banyak tujuan Desa Wisata di Bumiaji yang patut didatangi. (bni46)
Fakta Lainnya :
- Goa Pandawa masuk satu gugusan gunung dengan Gunung Banyak, Songgoriti.
- Untuk mencapai tempat ini, bisa melalui Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
- Lebih mudah bila mengikuti paket wisata yang disediakan Sengkuyung Bumiaji.
- Goa ini muncul September 2017 secara swadaya warga.
- Luas areal Goa Pandawa mencapai 8 hektare, dengan berbagai spot foto buatan dan alami.
