Jalur Menantang dan Keindahan 'Laguna" Pulau Sempu Malang
PULAU Sempu (Segara Anakan), pernah menjadi primadona tempat wisata di kota Malang. Pulau ini laiknya sebuah laguna yang tersembunyi dibelakang tebing di seberang pantai Sendag Biru, Malang. Pulau yang sangat eksotik ini, menawarkan keindahan alam yang sangat memesona.
Pantai berpasir putih yang indah, air yanga bening berwarna biru yang sangat mempesona, ditambah ribuan ekor ikan kecil berenang dan disempurnakan dengan eksotika bukit hijau yang mengelilingi pantai ini seakan-akan mejadikan pantai bak surga dunia.
Untuk dapat mencapai lokasi wisata ini, pengunjung harus bersiap-siap menghadapi perjalanan yang panjang dan melelahkan. Perjalanan di mulai dari pusat kota Malang dengan jarak tempuh sekitar 2-3 jam perjalanan menggunakan kendaraan pribadi maupun sewaan.
Untuk kendaraan sewaan, biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp 400.000 (PP) dengan kapasitas 7 penumpang + 1 Supir. Jika pengunjung hanya ingin menikmati keindahan pulau Sempu dalam sehari, maka bersiaplah untuk memulai perjalanan pukul 03.00 atau pukul 04.00 dinihari WIB.
Perjalanan selama 3 jam tidak akan pengunjung rasakan lelah karena selama perjalanan Anda akan menjumpai keindahan kota Malang. Dari mulai pasar tradisional, desa yang masih sangat sepi, pohon-pohon jati yang tumbuh subur di kanan-kiri perjalanan hingga bukit-bukit yang sangat memesona.
Sangat disarankan saat diperjalanan usahakan berhenti untuk sekedar sarapan dan membeli beberapa liter air minum dan makanan, karena di dalam pulau Sempu tidak akan ada penjual makanan dan minuman. Perjalanan akan berhenti disebuah pantai, yakni Pantai Sendang Biru.
Retribusi sekali masuk di pantai ini dipatok dengan biaya sebesar Rp 5.000 perorangnya. Di lokasi wisata Pantai Sendang Biru ini Pengunjung akan menyaksikan banyaknya perahu yang tertata rapi di sepanjang bibir pantai maupun yang berada di tengah lautan.
Bahkan, pengunjung juga dapat menyaksikan beberapa nelayan sedang memperbaiki atau membuat perahu baru. Perahu-perahu digunakan para nelayan selain untuk mencari ikan juga digunakan sebagai alat penyeberangan bagi pengunjung yang ingin ke Pulau Sempu.
Jika pengunjung ingin menyeberang ke Pulau Sempu (Segara Anakan), maka harus meminta izin terlebih dahulu di Resort Konservasi Wilayah Pulau Sempu, yang lokasinya tidak begitu jauh dari tempat penitipan kendaraan. Biaya untuk pengurusan surat izin ini sebesar Rp 20.000, untuk satu kali jalan.
Bagi pengunjung yang belum pernah sama sekali mengunjunggi pulau ini, sangat disarankan untuk menyewa seorang Guide, yang akan menuntun hingga ke Segara Anakan. Biaya untuk seorang Guide (PP) yakni sebesar Rp 70.000 hingga Rp 100.000.
Sebelum mendapatkan surat izin, maka pengunjung akan sedikit mendapat gambaran mengenai pulau Sempu dan saran dari kepala bagian perizinan. Setelah mendapatkan izin, pengunjung lalu menyewa sebuah perahu dengan biaya pulang pergi sebesar Rp 100.000.
Perahu ini berkapasitas 10-12 penumpang, jadi kalau ingin lebih hemat bisa mencari penumpang lain yang ingin melakukan penyeberangan juga. Perjalanan antara Pantai Sendang Biru-Pulau Sempu (lokasi penurunan penumpang) menempuh perjalanan selama 15-20 menit perjalanan.
Selama perjalanan pengunjung akan disuguhi pemandangan yang sangat menakjubkan antar keindahan pantai yang sangat bening (ikan dan karang didasarnya dapat dilihat dengan mata) dan tebing atau bukit yang ditumbuhi pepohonan.
Setibanya di Pulau Sempu, nelayan kapal akan sedikit memberitahukan mengenai jam penjemputan yang tidak boleh melebihi pukul 17.00 sore, bukan karena apa-apa namun apabila melebihi jam itu maka akan ada tambahan biaya lagi.
Sangat disarankan bagi seluruh wisatawan memiliki nomer telepon dari nelayan tersebut. Agar mempermudah untuk komunikasi dengan nelayan saat penjemputan. Dari pulau Sempu inilah perjalanan panjang kedua dimulai.
Pengunjung akan menempuh perjalanan sejauh 10-15 km atau dengan kata lain 2-3 jam perjalanan. Perjalanan ini akan lebih lama apabila pengunjung datang disaat musim hujan, karena tanah untuk berpijak akan berubah menjadi lumpur.
Perjalanan menyusuri hutan sangatlah menantang, terutama bagi para pecinta alam. Meskipun rute perjalanan telah dibuat oleh pengunjung sebelumnya, namun sangat diwajibkan tetap mengikuti arahan dari Guide atau yang telah berpengalaman.
Pantai dengan pasir putih bersih, air pantai berwarna biru yang sangat jernih, ombak yang tidaklah besar ditambah dengan banyaknya ikan kecil yang berlalu-lalang di sekitar pantai. Belum lagi dengan bukit-bukit yang mengelilingi pantai ini menjadikan pantai ini semakin indah dan eksotik.
Namun, sangatlah wajib bagi para pengujung sekalian tetap menjaga kondisi alam di sekitar konservasi ini. Jangan pernah meninggalkan apapun terutama sampah. Selain itu jangan pernah merusak yang ada di dalam ekosistem alam tersebut.
Perjalanan kembali yang cukup panjang (melalui rute sama saat berangkat) oleh karena itu pengunjung hanya diberikan sedikit waktu saja menikmati keindahan pantai yang eksotik ini. Sekitar 1,5-2 jam saja.
Meskipun hanya sebentar saja, akan sangat menyenangkan sekali berada di pantai Segara Anakan tersebut. Sebuah pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan. Perjalanan kembali sama seperti saat perjalanan berangakat yakni sekitar 2,5-3 jam perjalanan hingga sampai ke pulau Sempu dan menyebrang ke Pantai Sendang Biru. (lidya natalia)
Catatan : eksplorasi ini ketika Pulau Sempu belum ditetapkan menjadi daerah 'terlarang' untuk dikunjungi. Sejak ditetapkan sebagai cagar alam tahun 1928, keelokan alam Pulau Sempu relatif terjaga. Terlebih saat larangan berwisata ke Pulau ini diterbitkan tahun 2017.
Dengan status istimewa yang dimilikinya, tak sembarang orang dapat menyambangi Pulau Sempu, kecuali mereka yang hendak berkunjung dengan tujuan tertentu seperti penelitian dan kunjungan kebudayaan. Jika ingin menyambangi pulau ini, konon kita terlebih dahulu harus mengantongi izin dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA).
Namun faktanya, tak sedikit wisatawan yang nekat menyambangi pulau ini tanpa mengangtongi izin BKKSDA. Padahal, tak jauh dari pulau terlarang ini, terdapat destinasi wisata lain yang tak kalah menarik, Pantai Sendang Biru, salah satu penghasil ikan tuna terbesar di Indonesia.
Pantai berpasir putih yang indah, air yanga bening berwarna biru yang sangat mempesona, ditambah ribuan ekor ikan kecil berenang dan disempurnakan dengan eksotika bukit hijau yang mengelilingi pantai ini seakan-akan mejadikan pantai bak surga dunia.
Untuk dapat mencapai lokasi wisata ini, pengunjung harus bersiap-siap menghadapi perjalanan yang panjang dan melelahkan. Perjalanan di mulai dari pusat kota Malang dengan jarak tempuh sekitar 2-3 jam perjalanan menggunakan kendaraan pribadi maupun sewaan.
Untuk kendaraan sewaan, biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp 400.000 (PP) dengan kapasitas 7 penumpang + 1 Supir. Jika pengunjung hanya ingin menikmati keindahan pulau Sempu dalam sehari, maka bersiaplah untuk memulai perjalanan pukul 03.00 atau pukul 04.00 dinihari WIB.
Perjalanan selama 3 jam tidak akan pengunjung rasakan lelah karena selama perjalanan Anda akan menjumpai keindahan kota Malang. Dari mulai pasar tradisional, desa yang masih sangat sepi, pohon-pohon jati yang tumbuh subur di kanan-kiri perjalanan hingga bukit-bukit yang sangat memesona.
Sangat disarankan saat diperjalanan usahakan berhenti untuk sekedar sarapan dan membeli beberapa liter air minum dan makanan, karena di dalam pulau Sempu tidak akan ada penjual makanan dan minuman. Perjalanan akan berhenti disebuah pantai, yakni Pantai Sendang Biru.
Retribusi sekali masuk di pantai ini dipatok dengan biaya sebesar Rp 5.000 perorangnya. Di lokasi wisata Pantai Sendang Biru ini Pengunjung akan menyaksikan banyaknya perahu yang tertata rapi di sepanjang bibir pantai maupun yang berada di tengah lautan.
Bahkan, pengunjung juga dapat menyaksikan beberapa nelayan sedang memperbaiki atau membuat perahu baru. Perahu-perahu digunakan para nelayan selain untuk mencari ikan juga digunakan sebagai alat penyeberangan bagi pengunjung yang ingin ke Pulau Sempu.
Jika pengunjung ingin menyeberang ke Pulau Sempu (Segara Anakan), maka harus meminta izin terlebih dahulu di Resort Konservasi Wilayah Pulau Sempu, yang lokasinya tidak begitu jauh dari tempat penitipan kendaraan. Biaya untuk pengurusan surat izin ini sebesar Rp 20.000, untuk satu kali jalan.
Bagi pengunjung yang belum pernah sama sekali mengunjunggi pulau ini, sangat disarankan untuk menyewa seorang Guide, yang akan menuntun hingga ke Segara Anakan. Biaya untuk seorang Guide (PP) yakni sebesar Rp 70.000 hingga Rp 100.000.
Sebelum mendapatkan surat izin, maka pengunjung akan sedikit mendapat gambaran mengenai pulau Sempu dan saran dari kepala bagian perizinan. Setelah mendapatkan izin, pengunjung lalu menyewa sebuah perahu dengan biaya pulang pergi sebesar Rp 100.000.
Perahu ini berkapasitas 10-12 penumpang, jadi kalau ingin lebih hemat bisa mencari penumpang lain yang ingin melakukan penyeberangan juga. Perjalanan antara Pantai Sendang Biru-Pulau Sempu (lokasi penurunan penumpang) menempuh perjalanan selama 15-20 menit perjalanan.
Selama perjalanan pengunjung akan disuguhi pemandangan yang sangat menakjubkan antar keindahan pantai yang sangat bening (ikan dan karang didasarnya dapat dilihat dengan mata) dan tebing atau bukit yang ditumbuhi pepohonan.
Setibanya di Pulau Sempu, nelayan kapal akan sedikit memberitahukan mengenai jam penjemputan yang tidak boleh melebihi pukul 17.00 sore, bukan karena apa-apa namun apabila melebihi jam itu maka akan ada tambahan biaya lagi.
Sangat disarankan bagi seluruh wisatawan memiliki nomer telepon dari nelayan tersebut. Agar mempermudah untuk komunikasi dengan nelayan saat penjemputan. Dari pulau Sempu inilah perjalanan panjang kedua dimulai.
Pengunjung akan menempuh perjalanan sejauh 10-15 km atau dengan kata lain 2-3 jam perjalanan. Perjalanan ini akan lebih lama apabila pengunjung datang disaat musim hujan, karena tanah untuk berpijak akan berubah menjadi lumpur.
Perjalanan menyusuri hutan sangatlah menantang, terutama bagi para pecinta alam. Meskipun rute perjalanan telah dibuat oleh pengunjung sebelumnya, namun sangat diwajibkan tetap mengikuti arahan dari Guide atau yang telah berpengalaman.
Sangat diwajibkan pula jangan sampai ada salah satu pengunjung dari rombongan terpisah, karena pulau ini masih sangat alami jadi ditakutkan akan tersesat nantinya.Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Mungkin pepatah inilah yang pantas setelah kita tiba di Segara Anakan. Hanya keindahan dan keeksotikan yang akan pengunjung temui di lokasi wisata ini.
Pantai dengan pasir putih bersih, air pantai berwarna biru yang sangat jernih, ombak yang tidaklah besar ditambah dengan banyaknya ikan kecil yang berlalu-lalang di sekitar pantai. Belum lagi dengan bukit-bukit yang mengelilingi pantai ini menjadikan pantai ini semakin indah dan eksotik.
Ada berbagai macam kegiatan yang dapat pengujung lakukan di lokasi pantai Segara Anakan ini, di antaranya: berenang, memancing dan berkemah.Struktur pasir pantai yang cukup landai, ombak yang tidak terlalu besar dan keindahan pantainya banyak dimanfaatkan oleh pengunjung untuk menyegarkan diri sekaligus membersihkan badan dari lumpur. Satu lagi keindahan alam, apabila pengunjung sedikit naik di atas bukit, maka mendapati pemandangan laut lepas Samudra Hindia .
Namun, sangatlah wajib bagi para pengujung sekalian tetap menjaga kondisi alam di sekitar konservasi ini. Jangan pernah meninggalkan apapun terutama sampah. Selain itu jangan pernah merusak yang ada di dalam ekosistem alam tersebut.
Perjalanan kembali yang cukup panjang (melalui rute sama saat berangkat) oleh karena itu pengunjung hanya diberikan sedikit waktu saja menikmati keindahan pantai yang eksotik ini. Sekitar 1,5-2 jam saja.
Meskipun hanya sebentar saja, akan sangat menyenangkan sekali berada di pantai Segara Anakan tersebut. Sebuah pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan. Perjalanan kembali sama seperti saat perjalanan berangakat yakni sekitar 2,5-3 jam perjalanan hingga sampai ke pulau Sempu dan menyebrang ke Pantai Sendang Biru. (lidya natalia)
Catatan : eksplorasi ini ketika Pulau Sempu belum ditetapkan menjadi daerah 'terlarang' untuk dikunjungi. Sejak ditetapkan sebagai cagar alam tahun 1928, keelokan alam Pulau Sempu relatif terjaga. Terlebih saat larangan berwisata ke Pulau ini diterbitkan tahun 2017.
Dengan status istimewa yang dimilikinya, tak sembarang orang dapat menyambangi Pulau Sempu, kecuali mereka yang hendak berkunjung dengan tujuan tertentu seperti penelitian dan kunjungan kebudayaan. Jika ingin menyambangi pulau ini, konon kita terlebih dahulu harus mengantongi izin dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA).
Namun faktanya, tak sedikit wisatawan yang nekat menyambangi pulau ini tanpa mengangtongi izin BKKSDA. Padahal, tak jauh dari pulau terlarang ini, terdapat destinasi wisata lain yang tak kalah menarik, Pantai Sendang Biru, salah satu penghasil ikan tuna terbesar di Indonesia.


