Menjelajahi Sejarah Erupsi Merapi Tahun 2010 lewat Lava Tour Merapi
PERISTIWA meletusnya Gunung Merapi tahun 2010 dan terbakarnya hutan awal November 2015, wisatawan tak ingin melewatkan begitu saja sejarahnya. Begitu juga dengan warga setempat, tak ingin meninggalkan tanah kelahirannya.
Mereka tetap berada tak jauh dari kaki Gunung Merapi. Masih banyaknya para wisatawan yang tetap ingin mengunjungi gunung itu, baik menggunakan kendaraan jip, atau dengan mendaki.
Kali ini, saya ikut perjalanan Lava Tour Merapi, bersama sejumlah teman media. Setelah beres-beres, dari Hotel Tentrem, kami langsung menuju desa Cangkringan di kawasan kaki Gunung Merapi.
Sepanjang perjalanan, apabila mengambil paket wisata akan ditemani seorang tour guide yang memberikan sejarah singkat tentang Yogyakarta. Perjalanan dari hotel akan memakan waktu kurang lebih 45 menit.
Kebetulan hotel ini terletak di kawasan tengah kota atau dekat dengan Tugu, di Jl Sudirman. Tanpa terasa sudah memasuki desa di kawasan kaki Gunung Merapi.
Kami diturunkan di Kali Kuning untuk ganti jip. Terlihat ada beberapa truk yang memuat muatan pasir karena di Kali Kuning ini terdapat cukup banyak pasir yang menjadi sumber mata pencaharian.
Di Kali Kuning ini sudah menunggu jip yang siap mengantar kami menuju Desa Gondang dan Petung. Setiap jip memuat sekitar 3 sampai 5 orang saja. Selama perjalanan, kami melihat aktivitas warga yang tak jauh berbeda dengan warga kota.
Hanya saja, warga yang tinggal di daerah pegunungan lebih terlihat tidak sesibuk warga tengah kota. Memasuki Desa Gondang, kami melewati Sungai Opak. Namun tak jauh dari Sungai Opak, kami melewati makam warga yang meninggal karena meletusnya Gunung Merapi tahun 2010.
Tak hanya itu saja, tak jauh dari makam itu juga ada rumah yang telah hancur lebur karena tragedi yang sama. “Makam ini ada sebanyak 114 Keluarga meninggal karena tragedi ini,” kata Danang, pemandu Jeep Tour.
Perjalanan dari Kali Kuning menuju Desa Petung, memakan waktu sekitar 30 menit, karena jarak yang dibutuhkan sekitar 10 km. Tiba di Desa Petung, kami sampai di rumah salah seorang warga yang hancur karena lahar panas dan awan panas.
Pemilik rumah mengatakan senang jika rumahnya menjadi museum, dengan menyuguhkan foto-foto kenangan sebelum kejadian meletusnya gunung ini. Rumah itu menjadi bukti sejarah dan kebetulan memang di tengah-tengah.
"Wisatawan bisa merasakan perjalanan yang melewati makam warga, lalu rumah warga yang hancur sebelum menuju ke sini. Dia buka warung di depan rumah itu,” kata Indra.
Selama ini, si pemilik rumah tinggal di dekat Merapi Golf, yang kini dijadikan tempat tinggal warga. Di dalam rumah museum ini, ada banyak sekali foto kejadian meletusnya gunung Merapi.
Ada pula peninggalan barang-barang yang sudah dalam keadaan tak utuh lagi. Barang-barang itu seperti sepeda motor, panci, blender, jam dinding, kursi dan masih banyak lagi.
Hanya 15 menit saja kami memandangi rumah museum yang berisikan foto kenangan serta barang saat tragedi, cukup membuat perasaan para wisatawan tersentuh dengan peristiwa ini.
“Melihat fotonya saja hati kami ini rasanya berdegup kencang. Seakan kami berada pada posisi itu. Sungguh tegar warga sini yang memang tetap mau tinggal di sini ya,” kata Wirardjo, salah satu pengunjung dari Bandung.
Setelah dari museum perjalanan kembali kami lakukan menuju Dusun Jambu Bronggang, Kecamatan Cangkringan. Di sana terdapat batu raksasa. Warga menyebutnya Batu Alien.
Batu ini berukuran sangat besar, dan memang bentuknya menyerupai wajah yang aneh apabila dilihat dari sisi ujung. Banyak sekali bebatuan, dampah erupsi tahun 2010 yang memuntahkan batu dari dalam perut gunung.
Perlajanan dari rumah museum menuju Batu Alien memakan waktu sekitar 10 menit saja, namun yang bikin kami tertegun ialah adanya pembangunan hotel di kawasan ini.
Belum jelas ini mau dibangun hotel atau penginapan. Menurut peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, kawasan kaki Gunung Merapi termasuk kawasan rawan bencana daerah Ring 1. Pemerintah melarang untuk membuat bangunan baru.
Bunker, Sebagai Destinasi Terakhir Lava Tour
Dari Batu Alien, kami menuju destinasi perjalana wisata terakhir di kaki Gunung Merapi, yakni bunker, di Dusun Kaliadem, Cangkringan. Dulu merupakan tempat persembunyian warga yang kini dijadikan tempat wisata dan tujuan akhir Lava Tour.
Bunker hanya mampu melindungi warga apabila terjadi awan panas saja. “Kalau lava panas tidak bisa. Warga harus segera berlarian menuju bawah untuk berlindung,” kata Suharianto, warga Kaliurang, Kepuharjo.
Gunung Merapi sedang diwaspadai lahar dingin. Ketika sampai di bunker, Gunung Merapi tertutupi awan, sehingga pemandangan gunung tak kelihatan. Namun, bunker yang dijadikan tempat wisata ini juga benar-benar dijaga agar tak dirusak oleh siapapun.
Bagaimana memilih jasa Lava Tour?
Mengutip dari campatour.com, Lava Tour Merapi mungkin sudah sangat tidak asing. Tapi, tidak semua wisatawan merasakan sensasi yang sesungguhnya menaiki jip offroad atau jip wilis yang disediakan operator.
Banyak tamu yang merasa tidak puas dengan pelayanananya. mulai dari drivernya yang ugal-ugalan, kurang mau menceritakan setiap lokasi yang dilewati saat lava tour, hingga jip tiba-tiba macet saat lava tour atau bahkan antre panjang.
Kalau ke Kali Kuning atau Kaliurang, sepanjang jalan akan menemui operator-operator yang mempunyai keunggulan masing-masing seperti TLCM, M jack, 89 adventure, belantara, MLCC, Tlogo Putri, dan lain-lain.
Cukup banyak operator Lava Tour Merapi sehingga mungkin sedikit bingung memilih. Semua operator mempunyai paket yang secara umum telah disepakati bersama untuk menjaga persaingan tetap sehat.
Jika mengunjungi beberapa operator akan menawarkan sensasi offroad dengan paket yang sama. di antaranya:
1. Paket Short : rute Museum Mini Sisa Hartaku, Batu Alien, Bunker Kaliadem.
2. Paket Medium : rute Museum Mini Sisa Hartaku, Batu Alien, Jembatan Sungai Kali Kuning.
3. Paket Long : rute Museum Mini Sisa Hartaku, Batu Alien, Petilasan Mbah Maridjan, Jembatan Sungai Kalikuning, Bunker Kaliadem.
4. Paket Sunrise : rute Museum Mini Sisa Hartaku, Batu Alien, Bunker Kaliadem Sunrise.
Museum mini : Museum sisa hartaku ini menyimpan koleksi benda milik salah satu warga yang rumahnya terkena hempasan wedus gembel. Banyak peninggalan seperti TV yang meleleh, buku yang terbakar dan benda pusaka lainnya.
Batu Alien : adalah batu berbentuk wajah manusia yang terlempar dari kawah gunung berapi saat terjadinya erupsi tahun 2010 dan jatuh sekitar 4 km dari kawah.
Bunker : adalah lokasi persembunyian para relawan saat terjadinya letusan merapi dan menjadi petaka 2006 saat 2 relawan meninggal dilokasi
Jembatan Kali Kuning : tempat offroad jeep dan anda bisa menikmati sensasi offroad yang menyenangkan
Petilasan Mbah Maridjan : merupakan bekas rumah dan lokasi meninggalnya Mbah Maridjan saat terjadi erupsi. Kini menjadi semacam pendapa.
Lokasi sunrise : biasanya di bunker Kaliadem dan kita bisa menyaksikan eloknya matahari terbit.
Memang semua operator mempunyai paket sama tetapi tentunya kualitas berbeda-beda, tergantung kualitas kendaraannya seperti kebersihan mobil hingga perawatan mesin. karena medan berat.
Kedua, adalah driver Lava Tour. Meski dibekali dasar-dasar kepemanduan oleh dinas pariwisata, tidak semua bisa sama. Banyak driver yang ramah bahkan bisa berbahasa inggris dengan baik saat berkomunikasi dengan tamu asing.
Paket Lava Tour Merapi mempunyai harga sesuai dengan rute dan lamanya perjalanan paket yang akan dipilih. Paket yang biasa tercantum di brosur para operator jeep Lava Tour:
1. Paket Short: Harga 350.000/jeep (kapasitas 4 orang) durasi 1,5 jam
2. Paket Medium: Harga 450.000/jeep (kapasitas 4 orang) durasi 2,5 jam
3. Paket Long: Harga 550.000/jeep (Kapasitas 4 orang) durasi 3,5 jam
4. Paket Sunrise: Harga 450.000/jeep (Kapasitas 4 orang) durasi 2,5 jam
Paket ini umum dalam brosur operator di kawasan Merapi. Harga sudah termasuk fasilitas helm 4 buah, masker 4 buah dan asuransi. Bisa memakai fasilitas yang disediakan operator seperti toilet, musala, dan bahkan ada operator yang sudah termasuk softdrink seperti TLCM.
Operator lain menawarkan lapak restoran seperti M jack dengan brand Warunge Simbok atau kafe seperti yang dimiliki oleh TLCM. Operator lain sama membangun fasilitas terbaik, memperbanyak toilet dan musala yang bersih.
Tips memilih operator dan waktu tepat ke Lava Tour Merapi
1. Tidak semua operator dengan keyword di Google teratas adalah terbaik, sehingga perlu riset dan menanyakan review dari saudara atau teman yang pernah memakai jasanya. atau setidaknya melihat riview di google bisnis jika mereka ada.
2. Pilih operator yang mempunyai fasilitas lengkap seperti restoran, toilet yang banyak atau mushola sehingga mempermudah kebutuhan anda saat di area transite sebelum atau sesudah lava tour
3. Operator yang kelihatan ramai belum tentu bagus karena terkadang pelayanannya lama karena antrian atau kadang pemilihan jeep dan drivernya tidak diperhatikan karena sudah banyak tamu.
4. Memilih waktu-waktu yang tidak ramai seperti pukul 06.00 atau 07.00 WIB
5. Memilih tanggal yang tepat agar mendapatkan cuaca yang cerah , dikarenakan merapi tidak banyak memunculkan diri apalagi jika musim hujan dan sudah siang.
6. Memilih paket medium track karena anda bisa menikmati sensasi offroad di sungai Kuning yang menyenangkan dan berkesan
7. Mengikuti instruksi operator dan penggunaan alat alat safety seperti helm dan masker.
8. selalu berpesan ke operator untuk di carikan driver yang tidak ugal-ugalan dan bisa berkomunikasi dengan baik
9. pelanggan juga bisa memilih jeep yang bersih atau setidaknya dikomunikasikan jeep yang layak pakai ke operator
10. Booking sebelum hari H, lebih baik karena antrean dengan pengunjung lain sering terjadi apalagi setiap akhir pekan atau saat terdapat rombongan wisata.
Campatour.com sendiri menawarkan beberapa paket tour jogja di antaranya :
Mereka tetap berada tak jauh dari kaki Gunung Merapi. Masih banyaknya para wisatawan yang tetap ingin mengunjungi gunung itu, baik menggunakan kendaraan jip, atau dengan mendaki.
Kali ini, saya ikut perjalanan Lava Tour Merapi, bersama sejumlah teman media. Setelah beres-beres, dari Hotel Tentrem, kami langsung menuju desa Cangkringan di kawasan kaki Gunung Merapi.
Sepanjang perjalanan, apabila mengambil paket wisata akan ditemani seorang tour guide yang memberikan sejarah singkat tentang Yogyakarta. Perjalanan dari hotel akan memakan waktu kurang lebih 45 menit.
Kebetulan hotel ini terletak di kawasan tengah kota atau dekat dengan Tugu, di Jl Sudirman. Tanpa terasa sudah memasuki desa di kawasan kaki Gunung Merapi.
Kami diturunkan di Kali Kuning untuk ganti jip. Terlihat ada beberapa truk yang memuat muatan pasir karena di Kali Kuning ini terdapat cukup banyak pasir yang menjadi sumber mata pencaharian.
Di Kali Kuning ini sudah menunggu jip yang siap mengantar kami menuju Desa Gondang dan Petung. Setiap jip memuat sekitar 3 sampai 5 orang saja. Selama perjalanan, kami melihat aktivitas warga yang tak jauh berbeda dengan warga kota.
Hanya saja, warga yang tinggal di daerah pegunungan lebih terlihat tidak sesibuk warga tengah kota. Memasuki Desa Gondang, kami melewati Sungai Opak. Namun tak jauh dari Sungai Opak, kami melewati makam warga yang meninggal karena meletusnya Gunung Merapi tahun 2010.
Tak hanya itu saja, tak jauh dari makam itu juga ada rumah yang telah hancur lebur karena tragedi yang sama. “Makam ini ada sebanyak 114 Keluarga meninggal karena tragedi ini,” kata Danang, pemandu Jeep Tour.
Perjalanan dari Kali Kuning menuju Desa Petung, memakan waktu sekitar 30 menit, karena jarak yang dibutuhkan sekitar 10 km. Tiba di Desa Petung, kami sampai di rumah salah seorang warga yang hancur karena lahar panas dan awan panas.
Pemilik rumah mengatakan senang jika rumahnya menjadi museum, dengan menyuguhkan foto-foto kenangan sebelum kejadian meletusnya gunung ini. Rumah itu menjadi bukti sejarah dan kebetulan memang di tengah-tengah.
"Wisatawan bisa merasakan perjalanan yang melewati makam warga, lalu rumah warga yang hancur sebelum menuju ke sini. Dia buka warung di depan rumah itu,” kata Indra.
Selama ini, si pemilik rumah tinggal di dekat Merapi Golf, yang kini dijadikan tempat tinggal warga. Di dalam rumah museum ini, ada banyak sekali foto kejadian meletusnya gunung Merapi.
Ada pula peninggalan barang-barang yang sudah dalam keadaan tak utuh lagi. Barang-barang itu seperti sepeda motor, panci, blender, jam dinding, kursi dan masih banyak lagi.
Hanya 15 menit saja kami memandangi rumah museum yang berisikan foto kenangan serta barang saat tragedi, cukup membuat perasaan para wisatawan tersentuh dengan peristiwa ini.
“Melihat fotonya saja hati kami ini rasanya berdegup kencang. Seakan kami berada pada posisi itu. Sungguh tegar warga sini yang memang tetap mau tinggal di sini ya,” kata Wirardjo, salah satu pengunjung dari Bandung.
Setelah dari museum perjalanan kembali kami lakukan menuju Dusun Jambu Bronggang, Kecamatan Cangkringan. Di sana terdapat batu raksasa. Warga menyebutnya Batu Alien.
Batu ini berukuran sangat besar, dan memang bentuknya menyerupai wajah yang aneh apabila dilihat dari sisi ujung. Banyak sekali bebatuan, dampah erupsi tahun 2010 yang memuntahkan batu dari dalam perut gunung.
Perlajanan dari rumah museum menuju Batu Alien memakan waktu sekitar 10 menit saja, namun yang bikin kami tertegun ialah adanya pembangunan hotel di kawasan ini.
Belum jelas ini mau dibangun hotel atau penginapan. Menurut peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, kawasan kaki Gunung Merapi termasuk kawasan rawan bencana daerah Ring 1. Pemerintah melarang untuk membuat bangunan baru.
Bunker, Sebagai Destinasi Terakhir Lava Tour
Dari Batu Alien, kami menuju destinasi perjalana wisata terakhir di kaki Gunung Merapi, yakni bunker, di Dusun Kaliadem, Cangkringan. Dulu merupakan tempat persembunyian warga yang kini dijadikan tempat wisata dan tujuan akhir Lava Tour.
Bunker hanya mampu melindungi warga apabila terjadi awan panas saja. “Kalau lava panas tidak bisa. Warga harus segera berlarian menuju bawah untuk berlindung,” kata Suharianto, warga Kaliurang, Kepuharjo.
Gunung Merapi sedang diwaspadai lahar dingin. Ketika sampai di bunker, Gunung Merapi tertutupi awan, sehingga pemandangan gunung tak kelihatan. Namun, bunker yang dijadikan tempat wisata ini juga benar-benar dijaga agar tak dirusak oleh siapapun.
Bagaimana memilih jasa Lava Tour?
Mengutip dari campatour.com, Lava Tour Merapi mungkin sudah sangat tidak asing. Tapi, tidak semua wisatawan merasakan sensasi yang sesungguhnya menaiki jip offroad atau jip wilis yang disediakan operator.
Banyak tamu yang merasa tidak puas dengan pelayanananya. mulai dari drivernya yang ugal-ugalan, kurang mau menceritakan setiap lokasi yang dilewati saat lava tour, hingga jip tiba-tiba macet saat lava tour atau bahkan antre panjang.
Kalau ke Kali Kuning atau Kaliurang, sepanjang jalan akan menemui operator-operator yang mempunyai keunggulan masing-masing seperti TLCM, M jack, 89 adventure, belantara, MLCC, Tlogo Putri, dan lain-lain.
Cukup banyak operator Lava Tour Merapi sehingga mungkin sedikit bingung memilih. Semua operator mempunyai paket yang secara umum telah disepakati bersama untuk menjaga persaingan tetap sehat.
Jika mengunjungi beberapa operator akan menawarkan sensasi offroad dengan paket yang sama. di antaranya:
1. Paket Short : rute Museum Mini Sisa Hartaku, Batu Alien, Bunker Kaliadem.
2. Paket Medium : rute Museum Mini Sisa Hartaku, Batu Alien, Jembatan Sungai Kali Kuning.
3. Paket Long : rute Museum Mini Sisa Hartaku, Batu Alien, Petilasan Mbah Maridjan, Jembatan Sungai Kalikuning, Bunker Kaliadem.
4. Paket Sunrise : rute Museum Mini Sisa Hartaku, Batu Alien, Bunker Kaliadem Sunrise.
Museum mini : Museum sisa hartaku ini menyimpan koleksi benda milik salah satu warga yang rumahnya terkena hempasan wedus gembel. Banyak peninggalan seperti TV yang meleleh, buku yang terbakar dan benda pusaka lainnya.
Batu Alien : adalah batu berbentuk wajah manusia yang terlempar dari kawah gunung berapi saat terjadinya erupsi tahun 2010 dan jatuh sekitar 4 km dari kawah.
Bunker : adalah lokasi persembunyian para relawan saat terjadinya letusan merapi dan menjadi petaka 2006 saat 2 relawan meninggal dilokasi
Jembatan Kali Kuning : tempat offroad jeep dan anda bisa menikmati sensasi offroad yang menyenangkan
Petilasan Mbah Maridjan : merupakan bekas rumah dan lokasi meninggalnya Mbah Maridjan saat terjadi erupsi. Kini menjadi semacam pendapa.
Lokasi sunrise : biasanya di bunker Kaliadem dan kita bisa menyaksikan eloknya matahari terbit.
Memang semua operator mempunyai paket sama tetapi tentunya kualitas berbeda-beda, tergantung kualitas kendaraannya seperti kebersihan mobil hingga perawatan mesin. karena medan berat.
Kedua, adalah driver Lava Tour. Meski dibekali dasar-dasar kepemanduan oleh dinas pariwisata, tidak semua bisa sama. Banyak driver yang ramah bahkan bisa berbahasa inggris dengan baik saat berkomunikasi dengan tamu asing.
Paket Lava Tour Merapi mempunyai harga sesuai dengan rute dan lamanya perjalanan paket yang akan dipilih. Paket yang biasa tercantum di brosur para operator jeep Lava Tour:
1. Paket Short: Harga 350.000/jeep (kapasitas 4 orang) durasi 1,5 jam
2. Paket Medium: Harga 450.000/jeep (kapasitas 4 orang) durasi 2,5 jam
3. Paket Long: Harga 550.000/jeep (Kapasitas 4 orang) durasi 3,5 jam
4. Paket Sunrise: Harga 450.000/jeep (Kapasitas 4 orang) durasi 2,5 jam
Paket ini umum dalam brosur operator di kawasan Merapi. Harga sudah termasuk fasilitas helm 4 buah, masker 4 buah dan asuransi. Bisa memakai fasilitas yang disediakan operator seperti toilet, musala, dan bahkan ada operator yang sudah termasuk softdrink seperti TLCM.
Operator lain menawarkan lapak restoran seperti M jack dengan brand Warunge Simbok atau kafe seperti yang dimiliki oleh TLCM. Operator lain sama membangun fasilitas terbaik, memperbanyak toilet dan musala yang bersih.
Tips memilih operator dan waktu tepat ke Lava Tour Merapi
1. Tidak semua operator dengan keyword di Google teratas adalah terbaik, sehingga perlu riset dan menanyakan review dari saudara atau teman yang pernah memakai jasanya. atau setidaknya melihat riview di google bisnis jika mereka ada.
2. Pilih operator yang mempunyai fasilitas lengkap seperti restoran, toilet yang banyak atau mushola sehingga mempermudah kebutuhan anda saat di area transite sebelum atau sesudah lava tour
3. Operator yang kelihatan ramai belum tentu bagus karena terkadang pelayanannya lama karena antrian atau kadang pemilihan jeep dan drivernya tidak diperhatikan karena sudah banyak tamu.
4. Memilih waktu-waktu yang tidak ramai seperti pukul 06.00 atau 07.00 WIB
5. Memilih tanggal yang tepat agar mendapatkan cuaca yang cerah , dikarenakan merapi tidak banyak memunculkan diri apalagi jika musim hujan dan sudah siang.
6. Memilih paket medium track karena anda bisa menikmati sensasi offroad di sungai Kuning yang menyenangkan dan berkesan
7. Mengikuti instruksi operator dan penggunaan alat alat safety seperti helm dan masker.
8. selalu berpesan ke operator untuk di carikan driver yang tidak ugal-ugalan dan bisa berkomunikasi dengan baik
9. pelanggan juga bisa memilih jeep yang bersih atau setidaknya dikomunikasikan jeep yang layak pakai ke operator
10. Booking sebelum hari H, lebih baik karena antrean dengan pengunjung lain sering terjadi apalagi setiap akhir pekan atau saat terdapat rombongan wisata.
Campatour.com sendiri menawarkan beberapa paket tour jogja di antaranya :
- Paket Tour Jogja 3H2M Pantai Timang Murah
- Paket Tour Jogja 3H2M promo
- Paket Tour Jogja 3h2m Super Murah (Rafting Sungai Elo)
- Paket Tour Jogja 4h3m Gua Jomblang Diskon
- Paket Tour Jogja 4H3M Murah (Pantai Timang dan Wedi Ombo)


