Warga Desa Gitik Banyuwangi Bikin Pasar Tahu Tradisional
BANYAK cara memasarkan produk unggulan secara kreatif. Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi yang dikenal sebagai wilayah penghasil tahu, warga membuat pasar kuliner tahu.
Kades Desa Gitik, Hamzah mengatakan, warga ingin produk tahu buatan mereka dikenal lebih luas. Maklum, tahu Gitik memiliki rasa yang khas.
Para perajin tahunya masih mempertahankan proses pembuatan yang masih tradisional, yakni menggunakan kayu sebagai bahan bakarnya.
“Tahu Gitik ini sangat khas, teksturnya kering tapi lembut di dalam. Bahannya alami tanpa pengawet dan masih tradisional. Patut dicoba,” terang Hamzah.
Dengan kekhasan ini, warga ingin agar tahu buatan mereka semakin mendunia. Mereka lalu terpikir untuk membuat pasar kuliner tematik dengan tahu sebagai menu utama.
Pasar kuliner ini menyuguhkan berbagai makanan olahan berbahan dasar tahu produksi warga desa setempat. Seperti tahu goreng, tahu walik, juga ada tahu bayam.
Pengunjung dapat menikmati olahan beragam tahu dengan nikmat karena disajikan dengan fresh. Pasar kuliner ini menyajikan makanan tradisional khas Banyuwangi lainnya.
Hamzah menambahkan, pasar yang telah berdiri sejak awal 2019 itu sempat tutup beberapa bulan karena pandemi Covid-19. Kini, Kampung Tahu dibuka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan.
Festival Kampung Tahu ini dibuka satu bulan sekali. Jadwalnya setiap Sabtu sore di awal pekan bulan. (*)

