Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Duh Gurihnya Daging Ayam Sate Blendet Ponorogo

KALAU berkunjung ke Ponorogo jangan lupa cicipi sate ayam khas Ponorogo. Gurihnya daging ayam yang dipanggang lalu dilumuri bumbu kacang seolah membuat siapapun yang mencobanya ketagihan.

Cobalah, ke Kecamatan Balong, ada kuliner Sate Blendet, yang punya lumuran bumbu sate bertekstur sangat kental. Beda dengan sate pada umumnya.

Bumbu atau kuah yang dilumurkan ke sate ini berwarna kuning. Komposisi kuah kuning ini antara lain santan, kacang, ketumbar, kunir, gula merah, daun jeruk, dan garam.

Cara penyajiannya, setelah di bakar, sate ayam ini akan dilumuri kuah kuning itu. Tidak dengan lontong tapi dengan nasi yang diberi topping irisan tahu, irisan kol, tauge, dan seledri cincang.

Seorang penjual,  Bibit menyebutkan, Sate Blendet hanya dijual di Kecamatan Balong. "Saya sudah jualan sejak 1987, warisan turun-temurun dari ibu saya. Dulu jualannya masih keliling, tapi sekarang sudah menetap," ucapnya.

Satu porsi Sate Blendet yang berisi tiga tusuk sate lengkap dengan nasi tahu dibanderol Rp 12.000 saja (valid Desember 2020).  Kalau satenya kurang, bisa nambah dengan harga Rp 1.500 per satu tusuk.

Dari penelusuran admin, Istilah blendet kemungkinan berasal dari Bahasa Inggris ‘blended” atau bahasa gaulnya ‘ngeblend’, yang artinya campuran atau bercampur karena bentuk blendet ini lumer seperti lumpur.

Resepnya tidak mbulet dan mahal.  Bumbunya biasa seperti yang digunakan ibu-ibu di rumah, yaitu bawang merah, bawang putih, kemiri, santan, dan kunyit. Dagingnya sama dengan sate ayam biasanya. (*)

Auto Europe Car Rental