Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Vietjet Siap Terima 10 Pesawat Baru Jelang Akhir 2024


VIETJET siap terima 10 pesawat baru jelang akhir 2024 seiring meningkatnya permintaan perjalanan dan keterbatasan armada di pasar penerbangan global. Maskapai asal Vietnam ini berencana untuk menambahkan 10 pesawat baru hingga akhir tahun 2024.

Langkah ekspansi ini akan semakin memperkuat armada modern maskapai asal Vietnam tersebut guna memenuhi tujuan pertumbuhan perusahaan, serta meningkatkan kualitas pengalaman penumpang di berbagai rute domestik dan internasional yang dilayani, termasuk rute menuju Indonesia.

Sebagian besar dari pesawat baru yang dijadwalkan mulai tiba pada Agustus 2024 tersebut terdiri dari model A321neo ACF (Airbus Cabin Flex) terbaru dari Airbus. Vietjet sendiri menjadi maskapai pertama di dunia yang mengoperasikan model ACF sejak 2019.

Menampilkan desain kabin yang telah diperbarui dengan tetap mempertahankan dimensi serta jarak kursi standar, A321neo ACF menghadirkan pengalaman penerbangan terbaik bagi para penumpangnya. Selain itu, pesawat mutakhir ini juga mampu menghemat bahan bakar hingga 16%, mengurangi kebisingan hingga 75%, serta menurunkan tingkat emisi hingga 50%.

Baru-baru ini, Vietjet memesan 20 pesawat berbadan lebar generasi baru A330neo (A330-900) dari Airbus senilai $7,4 miliar. Pesawat-pesawat ini akan segera digunakan untuk penerbangan jarak jauh dan menawarkan tingkat keamanan, kenyamanan, dan fasilitas modern yang lebih baik bagi para penumpang.

Saat ini, Vietjet mengoperasikan lebih dari 100 pesawat, termasuk sejumlah model tercanggih dan teraman di dunia seperti A320, A321ceo, A321neo, A321neo ACF, dan A330. Maskapai ini berkomitmen untuk melindungi lingkungan dan meningkatkan efisiensi bahan bakar, dengan target mencapai emisi nol pada tahun 2050.

Vietjet telah melayani lebih dari 200 juta penumpang, termasuk jutaan penumpang yang baru pertama kali terbang. Pada paruh pertama tahun 2024, Vietjet telah melayani 13,1 juta penumpang dan mengoperasikan 70.154 penerbangan dengan aman. Pendapatan konsolidasi maskapai ini mencapai VND34,016 triliun (sekitar Rp21,43 triliun), dengan laba sebelum pajak sebesar VND1,311 triliun (sekitar Rp 826,23 miliar).

Angka itu menunjukkan peningkatan masing-masing sebesar 15% dan 433% dibandingkan tahun sebelumnya, dan melampaui target H1/2024 sebesar 21%. Vietjet juga telah membayar sejumlah VND3,687 triliun (sekitar Rp2,32 triliun) untuk pajak langsung dan tidak langsung serta biaya lainnya.

Bersamaan dengan datangnya 10 pesawat terbaru tersebut pada paruh kedua tahun 2024, Vietjet berencana untuk mengembangkan jaringannya di Vietnam dan internasional dengan menambahkan lebih banyak destinasi di Australia, India, Cina, Jepang, Korea Selatan, Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, Laos, Kamboja, dan berbagai negara lainnya.

Saat ini, Vietjet mengoperasikan empat rute yang menghubungkan Vietnam dengan Indonesia: dari Jakarta dan Bali menuju Hanoi dan Ho Chi Minh City, dua kota metropolitan terbesar di Vietnam yang juga menjadi pusat transit utama.

Dengan dukungan dari awak kabin yang andal dan berdedikasi, penambahan rute ini diharapkan dapat memenuhi permintaan perjalanan yang terus berkembang serta memberikan pengalaman terbang yang memuaskan bagi penumpang. Penerbangan Vietjet yang aman memainkan peran penting dalam menghubungkan berbagai negara, budaya, dan benua, serta mendorong pertumbuhan ekonomi, pertukaran budaya, dan pariwisata. (*)