Lezatnya Santap Pecel Godhong Jati Khas Nganjuk Mbok Jimur
TEMPATNYA nyelempit, susah carinya. Tapi, itu justru yang bikin penasaran para pemburu kuliner pecel. Begitulah celotehan para netizen mengenai lokasi Nasi Pecel Godhong Jati Mbok Jimur. Warung yang satu ini berada di Desa Tiripan, Kecamatan Berbek di Kota Angin, Nganjuk.
Gaya rumah sederhana dan kuno, pintu yang rendah, alas tanah, membuat pengunjung menikmati pecel dengan suasana masa lampau. Makan nasi pecel dengan bungkus godhong jati ini selain mengesankan kesederhanaan, sensasinya juga beda.
"Kalau menurut saya jauh lebih nikmat disajikan seperti ini,” ujar Joko, warga Nganjuk yang menjadi pecinta nasi pecel bungkus godhong jati seperti dikutip sebuah media online.
Pecel godhong jati populer di beberapa daerah sekitar Nganjuk, mulai Madiun, Bojonegoro, sampai ke daerah Blora, Jawa Tengah. Daerah-daerah yang disebut itu banyak memiliki hutan jati, sehingga bahan baku berupa daun, begitu melimpah.
Khusus Nasi Pecel Mbok Jimur ini, memiliki konsep 'makan di rumah sendiri' karena pengunjung bisa bersantap di ruang tamu, dan dapat melihat sekeliling ruang yang penuh perabotan masa lalu nan klasik.
Pecelnya? Penyajinya yang sudah 30-an tahun lebih, tinggal memasak langsung di dapur rumah. Jadilah, pengunjung boleh mengambil sendiri piring atau gelas di rak yang tersedia. Kalau tidak nyaman di dalam, bisa keluar, ada bangunan buat duduk dari bahan bambu.
Dengan harga yang sangat-sangat terjangkau, pengunjung mendapat sajian pecel dengan nasi yang masih hangat. Disuguhkan di atas daun (godhong) jati, dan berbagai lalapan. Semuanya lantas disiram sambal pecel berasa khas.
Tidak ketinggalan, tempe goreng dan peyek kacang menjadi pelengkap santapan. Untuk minum, Mbok Jimur menyediakan kendi berisi air putih yang menyegarkan. "Saya pernah makan di sana, tapi rumahnya kok sepi, ternyata Mbok Jimur sedang istirahat," ujar Anton, yang datang jauh-jauh dari Banjarkemantren, Sidoarjo.
Rupanya jika sedang tidak melayani pembeli, Mbok Jimur beristirahat (tidur). Begitu ada yang datang, dia langsung memasak pesanan yang diminta. Warung pecelnya memang buka nonstop 24 jam.
Warung Pecel Mbok Jimur melengkapi keistimewaan Kabupaten Nganjuk akan kekayaan kuliner pecel. Selain Mbok Jimur, ada tempat kuliner pecel yang tidak kalah nikmat disantap. Sebut saja, Pecel Ndingin (Jl Semeru), Pecel Mbah Ngantuk (Jl A Yani), Krupuk Pecel Untung (Jl AR Saleh VII), Nasi Pecel Bledek (timur Gedung Juang Nganjuk), Nasi Pecel Mbah Mbleh (Desa Kendalrejo, Kecamatan Bagor).
Silakan dipilih saja karena masing-masing punya rasa khas tersendiri. Rambut boleh sama tapi selera lidah tentu saja bisa berbeda. (*)
Gaya rumah sederhana dan kuno, pintu yang rendah, alas tanah, membuat pengunjung menikmati pecel dengan suasana masa lampau. Makan nasi pecel dengan bungkus godhong jati ini selain mengesankan kesederhanaan, sensasinya juga beda.
"Kalau menurut saya jauh lebih nikmat disajikan seperti ini,” ujar Joko, warga Nganjuk yang menjadi pecinta nasi pecel bungkus godhong jati seperti dikutip sebuah media online.
Pecel godhong jati populer di beberapa daerah sekitar Nganjuk, mulai Madiun, Bojonegoro, sampai ke daerah Blora, Jawa Tengah. Daerah-daerah yang disebut itu banyak memiliki hutan jati, sehingga bahan baku berupa daun, begitu melimpah.
Khusus Nasi Pecel Mbok Jimur ini, memiliki konsep 'makan di rumah sendiri' karena pengunjung bisa bersantap di ruang tamu, dan dapat melihat sekeliling ruang yang penuh perabotan masa lalu nan klasik.
Pecelnya? Penyajinya yang sudah 30-an tahun lebih, tinggal memasak langsung di dapur rumah. Jadilah, pengunjung boleh mengambil sendiri piring atau gelas di rak yang tersedia. Kalau tidak nyaman di dalam, bisa keluar, ada bangunan buat duduk dari bahan bambu.
Dengan harga yang sangat-sangat terjangkau, pengunjung mendapat sajian pecel dengan nasi yang masih hangat. Disuguhkan di atas daun (godhong) jati, dan berbagai lalapan. Semuanya lantas disiram sambal pecel berasa khas.
Tidak ketinggalan, tempe goreng dan peyek kacang menjadi pelengkap santapan. Untuk minum, Mbok Jimur menyediakan kendi berisi air putih yang menyegarkan. "Saya pernah makan di sana, tapi rumahnya kok sepi, ternyata Mbok Jimur sedang istirahat," ujar Anton, yang datang jauh-jauh dari Banjarkemantren, Sidoarjo.
Rupanya jika sedang tidak melayani pembeli, Mbok Jimur beristirahat (tidur). Begitu ada yang datang, dia langsung memasak pesanan yang diminta. Warung pecelnya memang buka nonstop 24 jam.
Warung Pecel Mbok Jimur melengkapi keistimewaan Kabupaten Nganjuk akan kekayaan kuliner pecel. Selain Mbok Jimur, ada tempat kuliner pecel yang tidak kalah nikmat disantap. Sebut saja, Pecel Ndingin (Jl Semeru), Pecel Mbah Ngantuk (Jl A Yani), Krupuk Pecel Untung (Jl AR Saleh VII), Nasi Pecel Bledek (timur Gedung Juang Nganjuk), Nasi Pecel Mbah Mbleh (Desa Kendalrejo, Kecamatan Bagor).
Silakan dipilih saja karena masing-masing punya rasa khas tersendiri. Rambut boleh sama tapi selera lidah tentu saja bisa berbeda. (*)