Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ini Cara Kopi Sontoloyo Memadukan Koleksi Retro dan Kesejukan Alam untuk Pengunjung


ISTILAH ini populer beberapa waktu lalu, tapi secara konteks politis. Ya, 'Sontoloyo'. Konotasinya memang kurang baik, ya, negatiflah, menandakan ada yang tidak beres. Bahkan, di sejumlah daerah, kata itu merupakan sebuah ungkapan marah, sebuah umpatan ketika orang merasa kesal.

Tapi, kesan itu tidak terasa ketika mengunjungi destinasi kuliner : Kopi Sontoloyo. Pemiliknya lebih suka menyebut, 'sontoloyp' itu sebagai julukan bagi para penggembala itik. Tidak ada nuansa negatif sama sekali. Dia berharap, siapa saja yang berkunjung ke tempatnya, mengabaikan hal-hal negatif.

“Saya ingin orang-orang yang datang ke sini membicarakan hal-hal positif, " ujar pemilik Kopi Sontoloyo, Rinto. Kopi Sontoloyo terletak di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Rinto mengatakan, Kopi Sontoloyo bukan warung, bukan kafe. “Ya, Kopi Sontoloyo saja,” tandasnya.

Sebutan warung terkesan ketika orang datang tersedia atau terlihat makanan sajian. Sebaliknya, kafe terlalu modern. Padahal, di Kopi Sontoloyo, yang menghiasi adalah barang-barang kuno, seperti meja kuno, kursi kuno, termasuk rumah joglo di halaman Kopi Sontoloyo seluas 800 m2.


Ketika masuk Kopi Sontoloyo, pengunjung akan diperlihatkan perpaduan kesejukan alam dengan nuansa retro barang-barang yang ada. Bahkan, Rinto yang suka mengoleksi barang lawas itu, memperjualbelikan barang retronya itu.

Kopi Sontoloyo ini berada di tempat yang sejuk. Kanan kirinya perkebunan. Ada kebun apel di kiri, tanaman pertanian lainnya seperti jagung. Saat malam, lampu-lampu kota terlihat indah seperti cahaya bintang yang bersarang di bumi. Kalau beruntung, saat cuaca mendukung, pengunjung bisa menyaksikan sunset yang indah dari Kopi Sontoloyo.

Sola menu? Banyak pilihan bisa dicoba. Ada nasi goreng Jawa, bakmi Jawa, kikil pedes, ceker pedes, dadar telor, soto seger, lodeh pedes, dan mie instant olahan. “Kami tidak menggunakan saus untuk nasi goreng Jawa. Kami ganti dengan cabai merah. Kami ingin kurangi barang-barang yang dijual di toko dengan bahan alami,” terang Rinto.


Harga menu makanan berat mulai Rp 18.000. Selain makanan berat, ada makanan ringan atau jajanan seperti tahu peti, ketan, cireng, tempe mendoan dan pisang goreng. Paling mahal Rp 10.000 dan untuk minuman termahal Rp 10.000. Ada kopi sontoloyo, kopi hitam, wedang uwuh, wedang jahe, wedang tape, beras kencur, dan kunir asem.

Kopi Sontoloyo buka sejak 1 September 2018. Awalnya hanya sebagai tempat berkumpulnya teman-teman Rinto dari luar kota. Bagi Rinto, orang datang ke Kota Batu tidak sekadar menikmati pemandangan, tapi merasakan suhu di Kota Batu yang sejuk. Dia lantas menanam sejumlah pohon di Kopi Sontoloyo agar tempatnya tetap rindang.

Berawal dari niat sebagai tempat berkumpul, Rinto mulai mendesain tempat Kopi Sontoloyo. Seiring berjalannya waktu, tempat itu semakin populer dan banyak didatangi orang. Kata Rinto, ramainya tempat terbantu dengan adanya galeri pameran yang berada tepat di depan Kopi Sontoloyo.


Kopi Sontoloyo buka mulai pukul 14.00 WIB, hingga pemesanan menu terakhir pada 23.00 WIB. Kehadiran Kopi Sontoloyo ini  memberikan kesempatan penduduk sekitar mendapatkan pekerjaan. Ada enam karyawan yang saat ini bererja di Kopi Sontoloyo. (bni46)

kopi_sontoloyo
Ngobrol, ngopi, kuliner, edukatif, bincang malam
Buka : 14.30 - 24.00 WIB.
Last order pukul 22.45
Reservasi 24 jam @kopi_sontoloyo