Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Bersantai lewat Wisata Malam Tong-tong Night Market

MALANG selalu menyimpan pesona. Pantas saja jika lima hingga tujuh juta wisatawan datang ke kota Malang selama tahun 2018. Sektor pariwisata menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi terbesar, 5,69 persen.

Banyak destinasi di Kota Malang, tapi kalau wisata malam hari, masih sedikit. Segmennya masih terbuka karena biasanya wisatawan ke Kota Malang di pagi hari sampai sore hari.

Agendanya, ke Kota Batu, city tour di Kota Malang, dan ada yang pergi berwisata ke Kabupaten Malang. Begitu malam hari, hanya menghabiskan waktu di penginapan, karena tidak ada tempat yang bisa dikunjungi.

The Shalimar Boutique Hotel menggelar acara tahunan, yakni Tong-Tong Night Market, 26-27 Juli 2018 di Taman Tjerme, Klojen. Namanya terinspirasi dari Tong-tong Fair di Belanda, pasar besar yang diselenggarakan warga Indonesia di Belanda sejak 1959, dan masih berlanjut hingga sekarang.

Walau hanya dua hari, tapi respons warga dan wisatawan begitu melimpah. Tahun ini, hadir dengan konsep baru, Urban Cultural Heritage, perpaduan warisan budaya historis dan kontemporer, sebagai bagian dari penafsiran kembali wisata budaya lokal Malang.

Tong-tong Night Market 2019 juga menyoroti keunikan Kota Malang, seperti Podjok Dolanan dan Tjemilan Raya. Keberadaanya untuk mengenang suasana di era 90-an, dengan berbagai permainan dan jajanan tempo dulu.

"Menikmati senja di Tong Tong Night Market, Hotel The Shalimar. Asik nih, nuansa tempo dulu dengan kuliner enak-enak ada di sini," tulis akun twitter @infomalang.


Ada Bebek Sinjay, Batagor Eureka Bang Ben, Swiwings, Mie Lego, Kupang Kraton, Bli Badre, Bakso Toha, Kajoetangan, dan pastinya aksi live cooking dari para chef The Shalimar. Tong-tong Night Market  mulai pukul 15.00-22.00 WIB.

Marketing Communication (Marcomm) The Shalimar Boutique Hotel Tantri Saraswati sebelumnya mengatakan, misi The Shalimar Boutique Hotel ingin mengembangkan potensi wisata yang unik dan menarik.

Tong-Tong Night Market menawarkan produk unggulan asli Kota Malang seperti Topeng Malang dari Omah Topeng, Keramik Dinoyo dan Batik Blimbing Malang.

Sajian kulinernya. khas Indonesia, seperti Podjok Tahoe yang menyediakan macam-macam gorengan tahu, Gubuk gorengan, aneka es seperti es gandul tali merang, aneka menu Hollandaise dari negara Belanda. Seperti Poffertjes dan menu unggulan dari The Shalimar Boutique Hotel yaitu Lontong Kikil.


Para tamu mendapat hiburan asik, seperti musik jazz dan folks. Selain itu, bisa mengikuti berbagai workshop Cenderamata Keramik Dinoyo, beaty class, classical botanical painting, demo masak “Nasi Bakar Goreng Bumbung” bersama Chef bintang 5 dari The Shalimar Boutique Hotel Malang.

Pengunjung cukup membayar Rp 35.000 dan sudah mendapatkan satu foto print di photo booth yang tersedia, satu porsi Arbanat dan satu kupon untuk memenangkan door prize.

Uniknya, semua transaksi di Tong Tong dilakukan menggunakan mata uang ‘gulden’. Pengunjung bisa menukarnya di loket yang sudah tersedia. Satu ‘gulden’ di sini setara dengan Rp 8.000.

Meski usung tema yang sedikit ‘berat’, nuansa Tong Tong Night Market tetap terasa fun. Ada sejumlah sudut cantik yang sengaja dirancang sedemikian rupa untuk manjakan para pehobi swafoto.


Suka kendaraan retro? Ada sudut ‘Retro Ride’ yang wajib disambangi. Jangan lupa pula bidikkan lensa ke sudut lain berhiaskan mobil klasik keren. Serasa sedang nongkrong di zaman Belanda.

Suasana Taman Cerme di Jalan Cerme, Kota Malang, malam itu, berubah layaknya pasar rakyat. Berbagai dekorasi jadul mulai lampu obor, bedak-bedak penjual makanan beratap rumbia, makin menguatkan kesan klasik. (*)

Foto-foto : @infomalang
Auto Europe Car Rental