Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bakso Hitam Chok Judes, Cokelat, Keju dan Pedesnya Menggemaskan

TERDENGAR jelas suara kendaraan yang lalulalang. Suara klakson saling beradu. Meski hiruk pikuk, pengunjung masih saja rela berdatangan untuk menikmati sensasi kuliner di Jl  Pandegiling No  244, Surabaya ini.

Agak sulit menemukan banner berwarna kuning bertuliskan Bakso Hitam. Tempatnya menyempil  di tengah-tengah warung lain. Dari arah timur kiri jalan,  setelah gapura masuk arah Jl  Kampung Malang, kuliner ini, persis di kiri jalan, dekat penjual roti.

Warung Bakso Hitam berada di pinggir jalan. Untuk memarkir motor harus memakan bahu jalan, lantaran lahan parkir di area itu sangat terbatas. Beruntung, ketika datang ke sana, warung sedang dalam keadaan sepi.

Di bagian atas rombong bakso, tertulis Bakso Hitam dan Mie Ayam Keju. Sigit Prihanto (38), pemilik Bakso Hitam mengatakan, fokus utamanya adalah bakso hitam. “Permintaan banyak, ingin dikembangkan dulu. Mau fokus sama satu menu dulu,” tuturnya.

Sejurus kemudian, sejumlah pembeli masuk warung. Suasana berubah ramai. Tangan Sigit  bergerak cepat melayani pembeli, menyajikan bakso sesuai pesanan dan mengantarkan ke meja pembeli. Sesekali ada yang mendatangi rombong untuk berbincang dengan Sigit.

Uap mengepul terlihat dari tutup dandang bakso setiap kali dibuka. Dari dandang itu ada kuah dan pastinya, pentol bakso berwarna hitam. Aroma uap mengundang selera untuk segera makan. Sangat penasaran sekali melihan bulatan-bulatan hitam seperti batu kerikir berukuran sedang.

Sigit menyajikan bakso dalam mangkuk. Satu porsi berisi empat biji, yang dapat dipilih dari empat varian rasa yang menggemaskan, yakni orisinal, keju, cokelat dan pedes. Varian rasa itu cokelat, keju, dan pedes, disingkat dengan “Chok Judes”.

Penyajian bakso tetap seperti umumnya. Ada kelengkapan seperti potongan tahu, mi kuning atau mi putih (soun), dan bawang goreng. Dari proses memesan hingga mangkuk terhidang di meja, tidak terlalu  lama.

Rasa bakso hitam ini tak kalah enak dibandingkan bakso-bakso lain. Untuk yang orisinal, tekstur baksonya hampir sama pada umumnya. Lain dengan bakso pedas, sungguh pedas karena langsung menggunakan sambal yang diolah dengan blender. Dijamin tidak sakit perut.

Nah, untuk bakso hitam isi keju, rasanya paling pas. Potongannya berbentuk dadu membuat keju di dalam baksonya agak lumer ketika bakso dibelah dua. Sedangkan untuk bakso cokelatnya bisa menggantikan kecap lantaran cokelatnya begitu kental dan manis.

Tapi ngomong-ngomong, warna hitamnya terbuat dari apa sih? Warna bakso hitam terbuat dari arang bambu Jepang yang disebut dengan charcoal. Wouwww,  arang bambu ini ada kegunaannya, yakni berfungsi sebagai detoks bagi sistem pencernaan manusia.

"Charcoal ini aman dikonsumsi. Bakso Hitam sudah diuji dan diambil sampel oleh Dinas Kesehatan. Sudah terbukti aman," terang Sigit.


Natural Activated Charcoal (arang aktif alami) tidak diserap oleh tubuh sehingga tidak akan meninggalkan residu seperti halnya pewarna sintetis. Usai menyantap, dan saat buang air besar, kotorannya akan berwarna hitam karena natural activated charcoal tidak terserap oleh sistem pencernaan.

Arang aktif ini terbuat dari kayu, bambu, kulit gandum, dan batok kelapa yang dihaluskan, dipanaskan, dan dioksidasi.  Selain sebagai detoksifikasi, arang bambu Jepang ini bermanfaat menurunkan gas dalam saluran pencernaan dan mengobati diare.

Soal harga, Bakso Hitam Chok Judes yang buka pukul 10.00-22.00 WIB, relatif terjangkau. Untuk satu porsi bakso Rp. 10.000. Selain dapat dinikmati secara langsung, cobalah bakso hitam dalam bentuk frozen atau beku, yang dapat dinikmati sendiri saat di rumah.


Bakso Hitam  Chok Judes  juga menerima reseller yang ingin bergabung dengan memberikan potongan harga sebesar 20 persen. Untuk promosi penjualan, bakso hitam menggunakan media sosial Instagram dan Facebook @bakso_hitam. (felicia wongso/hariyanto)
Auto Europe Car Rental