Cara Sederhana Menikmati Panorama Pantai Pelang yang Tenang
SAYA berangkat dari Surabaya, naik bus antarkota jurusan Trenggalek. Turun di pertigaan Jarakan setelah melaju sekitar lima jam kemudian. Maklum, jalanan macet di awal 2017. Turun dari bus, saya ganti angkutan mobil Elf untujk menuju pertigaan Pantai Pelang. Dilanjutkan becak hingga tiba di lokasi. Total, empat jam perjalanan dari pusat kota Trenggalek.
Lumayanlah, ini waktu tempuh yang panjang. Padahal, kalau saya naik motor, hanya butuh kurang lebih dua jam saja. Dari pusat kota, tinggal melewati Jalur Lintas Selatan (JLS), menuju Kecamatan Panggul. Di sana, terdapat penunjuk jalan yang memudahkan wisatawan menemukan lokasi Pantai Pelang. Mendekati lokasi pantai, jalan yang ditempuh cukup menegangkan. Jalanan sepi.
Beberapa kali melewati tanjakan dan turunan berliku tajam. Untungnya, pemandangan di kanan-kiri begitu cantik. Saya dapat menikmati hutan pegunungan yang indah dan udara segar. Hijaunya pepohonan dijamin memanjakan mata pengendara. Masuk wisata Pantai Pelang, saya membayar tiket Rp 7.500. Suasana pantai begitu tenang. Tidak banyak pengunjung waktu itu.
Saya memang lebih suka suka mencari ketenangan di pantai. Apalagi, yang berudara sejuk seperti Pantai Pelang ini. Kebetulan, pantai ini berada di sebuah lembah, dikelilingi perbukitan dan tebing tinggi.
Sayang, ombak yang tinggi membuat pengunjung dilarang berenang atau menyeberangi pantai menju pulau mungil itu. Saya juga dapat melihat sungai kecil, yang memisahkan pesisir Pantai Pelang dengan area parkir.
Muara sungai yang berasal dari mata air Gebongan Sewu, tidak terlalu dalam. Pengunjung dapat menyeberanginya menuju pantai. Kalau tidak ingin basah-basahan, dapat melewati jembatan yang sudah disediakan.
Vegetasi di sekitar area parkir membuat tempat kendaraan yang luas tetap terasa sejuk dan nyaman. Apalagi, tersedia gazebo untuk berteduh. Sembari melepas lelah, pengunjung bisa menikmati pemandangan dan membeli aneka makanan yang dijajakan.
Tidak puas rasanya main-main air pantai tanpa berenang di dalamnya? Tenang, destinasi wisata Pantai Pelang menawarkan spot air terjun Gebongan Sewu, yang tak jauh dari pantai.
Tinggal berjalan kaki sejauh 300 meter, melewati jalan setapak di dekat sungai yang bermuara di pantai. Airnya begitu jernih, dan suasananya cukup sunyi. Serasa menikmati wisata pribadi. Konon, penduduk lokal percaya, air terjun Gebongan Sewu berkhasiat menyembuhkan penyakit dan membuat orang yang mandi, menjadi awet muda.
Boleh jadi itu mitos. Percaya boleh, tidak juga boleh. Saya sendiri, enggan melewatkan sensasi mandi dalam genangan air terjun yang segar itu. Dekat air terjun Gebongan Sewu, terdapat gua Pelang yang berjarak sekitar 100 meter. Tapi belum dilakukan konservasi mendalam.
Spot ini belum disarankan untuk dikunjungi. Saya dengar, di dalam gua belum ada pencahayaan buatan, jadi berbahaya jika dijelajahi orang awam. Ketika saya datang, pengunjung Pantai Pelang memang tidak terlalu banyak. Namun, pantai ini menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Trenggalek.
Fasilitas buatan untuk menunjang kenyamanan pengunjung telah disediakan. Mulai toilet, musala, penginapan di sekitar pantai, serta kolam renang sebagai alternatif berenang.
Fasilitas-fasilitas itu, sepanjang yang saya lihat, terawat dengan baik, sehingga nyaman ketika digunakan. Oh ya, pantai ini juga memiliki area kemping yang cukup luas. Banyak pengunjung luar kota memanfaatkannya untuk kegiatan pelatihan selama beberapa hari.
Ada pula masyarakat setempat yang sekadar berkemah, mengisi liburan di akhir pekan. Jadi, tidak ada salahnya berkunjung ke Pantai Pelang bersama teman, keluarga, atau orang tersayang. Beberapa spot menarik yang ditawarkan dihargai dengan iket masuk yang murah meriah. (iskak/warga Trenggalek)
Rute Menuju Pantai Pelang :
Lumayanlah, ini waktu tempuh yang panjang. Padahal, kalau saya naik motor, hanya butuh kurang lebih dua jam saja. Dari pusat kota, tinggal melewati Jalur Lintas Selatan (JLS), menuju Kecamatan Panggul. Di sana, terdapat penunjuk jalan yang memudahkan wisatawan menemukan lokasi Pantai Pelang. Mendekati lokasi pantai, jalan yang ditempuh cukup menegangkan. Jalanan sepi.
Beberapa kali melewati tanjakan dan turunan berliku tajam. Untungnya, pemandangan di kanan-kiri begitu cantik. Saya dapat menikmati hutan pegunungan yang indah dan udara segar. Hijaunya pepohonan dijamin memanjakan mata pengendara. Masuk wisata Pantai Pelang, saya membayar tiket Rp 7.500. Suasana pantai begitu tenang. Tidak banyak pengunjung waktu itu.
Saya memang lebih suka suka mencari ketenangan di pantai. Apalagi, yang berudara sejuk seperti Pantai Pelang ini. Kebetulan, pantai ini berada di sebuah lembah, dikelilingi perbukitan dan tebing tinggi.
Sayang, ombak yang tinggi membuat pengunjung dilarang berenang atau menyeberangi pantai menju pulau mungil itu. Saya juga dapat melihat sungai kecil, yang memisahkan pesisir Pantai Pelang dengan area parkir.
Muara sungai yang berasal dari mata air Gebongan Sewu, tidak terlalu dalam. Pengunjung dapat menyeberanginya menuju pantai. Kalau tidak ingin basah-basahan, dapat melewati jembatan yang sudah disediakan.
Vegetasi di sekitar area parkir membuat tempat kendaraan yang luas tetap terasa sejuk dan nyaman. Apalagi, tersedia gazebo untuk berteduh. Sembari melepas lelah, pengunjung bisa menikmati pemandangan dan membeli aneka makanan yang dijajakan.
Tidak puas rasanya main-main air pantai tanpa berenang di dalamnya? Tenang, destinasi wisata Pantai Pelang menawarkan spot air terjun Gebongan Sewu, yang tak jauh dari pantai.
Tinggal berjalan kaki sejauh 300 meter, melewati jalan setapak di dekat sungai yang bermuara di pantai. Airnya begitu jernih, dan suasananya cukup sunyi. Serasa menikmati wisata pribadi. Konon, penduduk lokal percaya, air terjun Gebongan Sewu berkhasiat menyembuhkan penyakit dan membuat orang yang mandi, menjadi awet muda.
Boleh jadi itu mitos. Percaya boleh, tidak juga boleh. Saya sendiri, enggan melewatkan sensasi mandi dalam genangan air terjun yang segar itu. Dekat air terjun Gebongan Sewu, terdapat gua Pelang yang berjarak sekitar 100 meter. Tapi belum dilakukan konservasi mendalam.
Spot ini belum disarankan untuk dikunjungi. Saya dengar, di dalam gua belum ada pencahayaan buatan, jadi berbahaya jika dijelajahi orang awam. Ketika saya datang, pengunjung Pantai Pelang memang tidak terlalu banyak. Namun, pantai ini menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Trenggalek.
Fasilitas buatan untuk menunjang kenyamanan pengunjung telah disediakan. Mulai toilet, musala, penginapan di sekitar pantai, serta kolam renang sebagai alternatif berenang.
Fasilitas-fasilitas itu, sepanjang yang saya lihat, terawat dengan baik, sehingga nyaman ketika digunakan. Oh ya, pantai ini juga memiliki area kemping yang cukup luas. Banyak pengunjung luar kota memanfaatkannya untuk kegiatan pelatihan selama beberapa hari.
Ada pula masyarakat setempat yang sekadar berkemah, mengisi liburan di akhir pekan. Jadi, tidak ada salahnya berkunjung ke Pantai Pelang bersama teman, keluarga, atau orang tersayang. Beberapa spot menarik yang ditawarkan dihargai dengan iket masuk yang murah meriah. (iskak/warga Trenggalek)
Rute Menuju Pantai Pelang :
- *Bisa menggunakan kendaraan pribadi atau sewa.
- *Pilih jalur utama Tulungagung-Trenggalek.
- *Setelah melewati Taman Makam Pahlawan, temukan pertiggan (Karangan).
- *Ambil jalan ke kiri yang ke arah Dongko-Panggul.
- *Perjalanan mulai menanjak, menurun dan berliku.
- *Siap-siap melintasi hutan dan lansekap Trenggalek dari ketinggian.
- *Tiba di Kecamatan Panggul, silakan ikuti papan petunjuk jalan menuju Pantai Pelang.
- *Kalau dengan angkutan umum (bus), mulailah dari Terminal Trenggalek.
- *Naik bus jurusan Trenggalek-Lorok/Pacitan dan turun di Kecamatan Panggul.
- *Dari Kecamatan Panggul, berlanjut dengan menyewa ojek.
