Warga Menikmati Pesta 'Trawas Unduh Durian'
PULUHAN pedagang, bisa jadi sekaligus pemilik lahan, serta ratusan pengunjung dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Timur, memadati lapangan Desa Trawas, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (31/3/2018).
Mereka rela datang sejak pagi untuk ikut menikmati pesta mengunduh durian khas Trawas. Pesta ini sekaligus menyambut musim panen durian khas daerah itu, yang terkenal dengan durian merica yang bentuknya kecil.
Durian merica memiliki rasa legit dan menggigit. Kulitnya yang tipis dan lekukan serta ukuranya kecil, membuat rasa durian Trawas ini manis dan pahit. Konon, untuk merawatnya berbeda dengan durian lainnya karena durian ini adalah produk organik, tidak menggunakan obat-obatan kimia.
Bahkan, di daerah yang bernama Kampung Brenjonk, Trawas, hanya menggunakan pupuk dari kotoran hewan. Perawatan dilakukan saat akan menanam durian, hingga berumur satu tahun. Durian jenis merica khas Trawas ini, hanya dapat dinikmati setahun sekali. Hanya berbuah pada bulan Januari hingga Maret saja. Rata-rata satu pohon bisa berbuah hingga 700 buah.
Tidak hanya durian merica, ada berbagai jenis durian dipamerkan dan ditawarkan untuk para pengunjung seperti durian Petruk dan Kranggang. Jadilah, suasana hiruk pikuk, penuh canda, bahkan ketika harus berebut makan durian yang disediakan oleh panitia.
Bahkan, tak jarang, di antara mereka, yang datang bersama keluarga, memborong durian untuk dibawa pulang. "Ini kegiatan perdana kami, panitianya warga Kecamatan Trawas, biar orang lebih tahun durian khas daerah kami," kata Camat Trawas, Iwan Abdillah.
Panitia yang didukung Paguyuban Penjual Durian Trawas, mempersiapkan 10.000 durian. Sebagian durian itu dibagikan secara cuma-cuma alias gratis ke pengunjung. Namun ada juga yang dijual secara murah satu paket Rp 100.000 berisi empat durian.
Monica, warga setempat, mengatakan sangat mengapresiasi adanya kegiatan ini yang sekaligus dapat mendongkrak popularitas pariwisata dan kekayaan alam di Trawas. Apalagi, durian khas Trawas banyak dikenal orang hingga luar kota.
Iwan menambahkan, kegiatan semacam ini bisa dilangsungkan rutin setiap tahun. Selain mengenalkan durian khas Trawas dapat meningkatkan perekonomian warga. (*/romadoni)
Mereka rela datang sejak pagi untuk ikut menikmati pesta mengunduh durian khas Trawas. Pesta ini sekaligus menyambut musim panen durian khas daerah itu, yang terkenal dengan durian merica yang bentuknya kecil.
Durian merica memiliki rasa legit dan menggigit. Kulitnya yang tipis dan lekukan serta ukuranya kecil, membuat rasa durian Trawas ini manis dan pahit. Konon, untuk merawatnya berbeda dengan durian lainnya karena durian ini adalah produk organik, tidak menggunakan obat-obatan kimia.
Bahkan, di daerah yang bernama Kampung Brenjonk, Trawas, hanya menggunakan pupuk dari kotoran hewan. Perawatan dilakukan saat akan menanam durian, hingga berumur satu tahun. Durian jenis merica khas Trawas ini, hanya dapat dinikmati setahun sekali. Hanya berbuah pada bulan Januari hingga Maret saja. Rata-rata satu pohon bisa berbuah hingga 700 buah.
Bahkan, tak jarang, di antara mereka, yang datang bersama keluarga, memborong durian untuk dibawa pulang. "Ini kegiatan perdana kami, panitianya warga Kecamatan Trawas, biar orang lebih tahun durian khas daerah kami," kata Camat Trawas, Iwan Abdillah.
Monica, warga setempat, mengatakan sangat mengapresiasi adanya kegiatan ini yang sekaligus dapat mendongkrak popularitas pariwisata dan kekayaan alam di Trawas. Apalagi, durian khas Trawas banyak dikenal orang hingga luar kota.
Iwan menambahkan, kegiatan semacam ini bisa dilangsungkan rutin setiap tahun. Selain mengenalkan durian khas Trawas dapat meningkatkan perekonomian warga. (*/romadoni)
