Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Melihat Koral Raksasa di Parigi Moutong Dive Resort

PARIGI Moutong adalah kabupaten yang memiliki garis pantai sepanjang 472 km dan merupakan bagian dari segitiga terumbu karang dunia (World Coral Triangle). Bahkan, termasuk bagian wilayah dari Teluk Tomini, yang merupakan teluk terbesar kedua di Indonesia. Dengan garis pantai yang cukup panjang, tak heran bila salah satu kabupaten di Sulawesi Tengah ini memiliki banyak titik selam dengan keunikan masing-masing.

Titik selam terkonsentrasi di area Marantale dan Ampibabo. Untuk area Marantale ada 20 titik selam, di antaranya Teluk Nalera, Malmel, Tanjung Uevolo, Ujuna, Mangrove Avolua hingga Pasi Laiga. Sementara belum ada catatan pasti tentang titik selam di Ampibabo. Diperkirakan 50 titik. Nah, matahari siang itu sudah sangat terik ketika rombongan kami mendarat di Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie, kota Palu, Sulawesi Tengah.

Tepat tengah hari, dan tentunya sepaket dengan rasa lapar, yang akhirnya membuat kami tak sabar menanti mobil jemputan. Tidak jauh dari bandara, kami sudah bisa duduk manis di kursi makan dan langsung terhidang deretan daftar menu khas kota Palu. Rumah Makan Heni Putri Kaili sepertinya sudah menjadi andalan buat para guide dan driver untuk membawa tamunya dari luar pulau bersantap di sana.

Tanpa berpikir panjang, kami langsung mencari nama-nama menu yang unik, seperti Kaledo, Uta Kelo, ikan kuah Woku dan tumis pakis bunga pepaya serta memesan beberapa ikan bakar dan sup buah segar.  Dan taraaaa..... inilah makan siang kami.... Kaledo sendiri berasal dari kata “ka” yang artinya keras dan “ledo” yang artinya tidak, sehingga Kaledo artinya “tidak keras”, makanan khas Palu, berupa sup dari tulang dan iga sapi.

Dagingnya dimasak empuk sekali, bagian sumsumnya bisa diseruput dan disendok. Sementara kuahnya terbuat dari bumbu asam jawa dengan cabai rawit dan jeruk nipis.  Nah, kalau Uta Kelo, sebenarnya adalah sayur kelor dibumbui kuah santan. Orang Jawa mungkin menyebutnya sayur “bobor”. Tujuan utamanya trip kali ini nyobain menyelam di Marantale, tapi kuliner tetap jalan donk.

Setelah kenyang, akhirnya kami semua duduk manis di mobil, melanjutkan perjalanan menuju ke Parigi. Butuh waktu lebih kurang dua jam untuk bisa sampai ke Parigi – Moutong. Jalanan berliku dan membelah bukit menembus jalan Trans Sulawesi, menyisir ke arah utara kota Palu. Buat kebanyakan orang, mungkin lebih familiar dengan nama daerah Gorontalo daripada Marantale ataupun Parigi.

Marantale merupakan tempat area menyelam, yang berada di desa Tandaigi, Parigi – Moutong. Lokasinya berada di antara kota Palu dan Gorontalo. Menurut informasi, biota laut Marantale, jauh lebih bagus daripada Gorontalo.

Hari pertama ini tidak diisi dengan menyelam sama sekali, kami hanya ingin leyeh-leyeh saja di area resort, toh hari juga sudah sore. Sambil menunggu si bos pemilik resort datang, kami meletakkan tas kami di bungalow-bungalow cantik yang terbuat dari perpaduan kayu dan anyaman bambu.

Tanpa AC tentunya, toh halaman di depan bungalow cukup luas dengan pohon – pohon besar, menghadap ke laut. Lokasi laut yang dikelilingi gunung ini membuat angin malam dari gunung nantinya pasti bebas leluasa menyapu, menembus celah anyaman bambu sehingga tidak perlu khawatir kepanasan.

Tak lama menunggu, muncullah bang Rully Nasution dari kapal yang baru saja bersandar. Rupanya Bang Rully baru selesai mengantar trip diving rombongan lainnya. Sembari menanti Bang Rully beberes, kami diundang ke area tempat makan untuk menikmati kopi dan teh di sore hari. Jajan pasar khas kuliner setempat juga disediakan. Dan beruntung pula kami, karena saat itu sedang musim durian, sehingga harganya sangat murah, dan kami dijamu buah durian setiap hari, sampai puas.

Tak sabar kami menantikan pemandangan bawah laut area Marantale ini. Terdapat lebih dari 20 site dive di Marantale dan beberapa site dive di area Amphibabo. Kondisi bawah lautnya cenderung tenang dengan jangkauan jarak pandang yang sangat jauh dan jelas.

Lokasinya yang berada di teluk Tomini ini membuat perairannya sangat tenang dan tidak berarus. Laut ini pun tidak terpengaruh dengan angin barat, sehingga menyelam terbaik adalah antara bulan November sampai April.

Nah, ada apa saja yang ada di bawah laut Marantale? Kontur bawah lautnya berupa bukit dan palung yang dalam, berpadu dengan hard coral dan berbagai spons. Serasa masuk ke hutan purba, seperti hamparan savana bawah air.

Banyak sekali ditemukan Tuba Sponges, sejenis spons berbentuk pipa cerutu dengan ukuran yang sangat besar dan juga Salvador Dali sponges (= Petrosia lignosa), sejenis spons dimana permukaan luarnya terdapat ukiran, mirip karya seniman Spanyol bernama Salvador Dali. 

Yang istimewa, icon terbaik Marantale adalah “giant rose’ yaitu berupa koral berbentuk mawar, dengan ukuran raksasa. Itu menjadi penutup yang istimewa kunjungan bawah air kami di Marantale. Delapan spot yang kami kunjungi, semuanya istimewa, terlebih karena pemandangannya.

Jadi buat para penggemar foto wide angle atau pemandangan bawah air, di sini merupakan salah satu surganya. Bang Rully selain instruktur menyelam dan guide yang andal, beliau juga merupakan fotografer hebat, sehingga seringkali kami difoto secara candid.

Malam terakhir kunjungan kami, ditutup dengan pesta makan kaledo di gazebo, tepian dermaga, yang sengaja dibuat Bang Rully sebagai tempat istirahat santai. Malam bertabur bintang menemani santap malam kami saat itu. Tak salah jika Parigi Moutong Dive Resort ini akhirnya memilih motto : SLEEP well EAT great DIVE awesome.

Hari terakhir, sambil menunggu jam terbang, kami sempatkan jalan-jalan kembali di kota Palu, mengunjungi tugu GMT, dimana kota Palu merupakan salah satu kota yang dilewati Gerhana Matahari Total pada 9 Maret 2016 lalu.

Setelah aktivtas menyelam di kedalaman tertentu, kita harus menunggu setidaknya 18 jam, sebelum naik pesawat terbang. Hal-hal pelajaran sederhana seperti ini, akan kita dapat saat mengambil sertifikasi menyelam. Taatilah prosedurnya, maka kita akan menyelam dengan aman dan nyaman. (surya/fifin maidarina)
Auto Europe Car Rental