Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Eksotika Bromo 2019: Dari Sastra hingga Pergelaran Musik

KAWASAN Bromo Tengger Semeru bakal semarak selama 5 hari, 13-17 Juli 2019 dengan hadirnya Eksotika Bromo 2019. Selama itu, 9 subkegiatan, seperti beragam tarian Nusantara, musik, hingga sastra. Semua menyatu dengan warna religi.

Ada nama-nama beken di dalamnya. Sebut saja. aktris Cornelia Agatha. Bintang Si Doel Anak Sekolahan ini membacakan Puisi Kusuma, budayawan sosiawan Leak asal Solo membacakan Puisi Kidung Tengger.

Panggung alam makin lengkap dengan nuansa nasionalisme dan cinta Tanah Air dengan hadirnya Lagu Indonesia Pusaka dan Zamrud Katulistiwa lewat alunan suara penyanyi Pritta Kartika asal Surabaya yang melejit di ajang Voice Indonesia.

Gubernur Jaatim, Khofifah Indar Parawansa menilai, Eksotika Bromo 2019 terkesan megah, konten bagus, khas dan otentik, instagramable, cocok bagi para milenial. Selain puisi dan musik, ada Sendratari Kolosal Joko Seger-Roro Anteng.

Sendratari ini bercerita kegigihan Joko Seger-Roro Anteng dalam meraih cita-citanya. Acara tidak melupakan nilai-nilai yang kini masih lekat dengan masyarakat Tengger, seperti Upacara Yadnya Kasada. “Dunia sudah mengakui eksotisnya Bromo. Alam, budaya, dan kekuatan religi melebur jadi harmoni di Bromo," tukas Kadisbudpar Jatim, Sinarto.

Eksotika Bromo menampilkan Parade Jaranan Tengger yang artistik, melibatkan 4 kabupaten yang masuk wilayah Tengger (Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang). Ada Tari Kepang Dor, Jaran kencak, Jaran Slining, dan Jaranan Campursari.

Selain kekuatan Kawasan Bromo Tengger Semeru, Eksotika Bromo 2019, menampilkan budaya daerah lain. Tulungagung tampil dengan Jaranan Reog Kendang, Reog Ponorogo hingga Musik Tong-Tong Lendhu Segara asal Sumenep. Selain Jawa Timur, bergabung juga delegasi Jawa Tengah dan Kalimantan Timur.

Kabupaten Mageleng menampilkan Tari Jaranan, mengadaptasi manusia gunung. Jaranan sangat berperan dalam kehidupan orang Tengger. Kalimantan Timur menawarkan musikalisasi puisi dan pentas musik sapek Dayak dengan tema lingkungan dan ungkapan rasa syukur.

Ketua Pelaksana Calender of Event 2019 Kemenpar, Esthy Reko Astuty mengungkapkan, Eksotika Bromo 2019 penuh inspirasi. Ada filosofi besar dari Bromo dan wilayah sekitarnya, terbuka bagi budaya daerah lain. Bromo seolah menjadi ‘candi hidup’ ritual dan laku religius.


Dari pengalaman sebelumnya, Eksotika Bromo selalu menarik kunjungan sedikitnya 10.000 wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Wajar, bila tingkat kunjungan Kawasan Bromo Tengger Semeru selama 2018, mencapai 180.855 orang, naik 30.931 dari sebelumnya.

Wisatawan mancanegara yang masuk lewat pintu Cemoro Lawang mencapai 22.395 orang selama 2018. Jumlah itu tumbuh signifikan 158,2% dari tahun sebelumnya. Angka riil kenaikan wismannya 13.721 orang. "Dengan konsep tahun ini, Eksotika Bromo ini akan menarik banyak pasar milenial khususnya Asia,” tambah Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya. (*)
Auto Europe Car Rental