Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Banyuwangi Segera Operasikan Terminal Pariwisata Terpadu

PEMKAB Banyuwangi segera mengoperasikan terminal pariwisata terpadu yang telah selesai tahapan pembangunannya. Terminal wisata terpadu ini adalah salah satu inovasi untuk menyiapkan sarana transportasi wisata yang terintegrasi dengan hotel, pusat jajanan dan oleh-oleh.

Terminal wisata yang berdiri di lahan seluas satu hektare ini terletak di lokasi yang strategis, pintu masuk kota Banyuwangi. Terminal wisata dulunya adalah pasar rakyat yang kini direvitalisasi menjadi pasar pariwisata dan terminal terpadu.

Konsepnya, tTerminal wisata terpadu ini, nantinya menjadi pusat aktivitas pariwisata Banyuwangi. Di sini akan dilengkapi Tourist Information Centre (TIC), kios oleh-oleh, terminal pusat transportasi untuk menuju ke tempat-tempat pariwisata.

"Ada kios dan los pasar, nantinya juga dibangun kafe, musala, counter agen perjalanan wisata,” kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas saat mendatangi gedung Terminal Pariwisata Terpadu Banyuwangi, Selasa (25/2/2020).

Bukan hanya mengecek gedung baru, Anas datang untuk mengamati ketersediaan sarana penunjang serta kondisi kebersihan gedung yang berlokasi di eks Pasar Sobo ini. Sebelum beroperasi, ingin memastikan seluruh sarana penunjang gedung.

Fasilitas yang ada antara lain air bersih, listrik, termasuk masalah kebersihan gedung. Ke depan, harus ada yang bertanggung jawab menjaga kebersihan. Paguyuban pedagang bisa urunan untuk membayar petugas. "Kebersihan harus dijaga karena menjadi jujugan wisatawan,” ujarnya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskop-UMP) Nanien Octaviantie menuturkan, beberapa waktu lalu Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Mujiono, Diskop-UMP, serta instansi terkait sudah dua kali bertemu paguyuban pedagang eks Pasar Sobo yang berjumlah kurang lebih 54 orang.

Dalam dua kali pertemuan, pemda menyampaikan, konsep terminal pariwisata terpadu ini adalah konsep pariwisata. Barang dagangan pedagang yang dijajakan nantinya adalah barang yang terkait dengan pariwisata. Contohnya kuliner, suvenir, makanan kering khas Banyuwangi untuk oleh-oleh, serta batik, kaus, dan lain-lain.

Terkait para pedagang yang belum memiliki konsep dagangan yang akan dijajakan di terminal pariwisata terpadu, pemda siap menggelar pelatihan. Misalnya, pedagang makanan khas Banyuwangi, memfasilitasi kerja sama dengan UMKM yang memproduksi makanan khas Bumi Blambangan.

“Kalau belum punya modal, misalnya, bisa kerja sama business to business (B to B) dengan UMKM produsen makanan khas. Barang bisa dipasok oleh UMKM itu,” terangnya. (*)
Auto Europe Car Rental