Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Menuju Hutan Pelangi Bondowoso

SEBUAH kawasan hutan di wilayah Sumberwringin, Bondowoso, memiliki pohon yang warna-warni. Warga setempat menyebutnya hutan pelangi. Hutan ini berada di Dusun Darungan, Desa/Kecamatan Sumberwringin.

Hutan Pelangi berada di kawasan hutan, dengan tujuan konservasi yang dikelola Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPBPTH), Kementerian Lingkungan Hidup. Pengunjung wajib menjaga dan melestarikan keberadaan pohon itu.

Cara menuju Hutan Pelangi ini sangat mudah karena jalannya cukup baik. Bisa dilalui dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Kamu tinggal ketik saja, di Google Maps : Hutan Pelangi Bondowoso.

Perkiraan perjalanan dari pusat kota atau alun-alun RBA Ki Ronggo, Bondowoso, menuju hutan seluas 23,6 hektare ini memakan waktu sekitar 1,5 jam. Sebenarnya, tempat ini secara resmi tak dibuka sebagai tujuan wisata.

Tapi pada saat tertentu, sejumlah mahasiswa asal beberapa perguruan tinggi datang untuk melakukan penelitian atau riset sementara warga Bondowoso dan sekitarnya, kerap memanfaatkan sebagai lokasi berswafoto.

Sesuai dengan Google Maps, kalau dari Surabaya, kamu harus mencapai pusat kota Bondowoso lebih dulu. Lalu mengambil jalan ke arah Jl Raya Situbondo, arah Wonosari. Temukan Indomaret Garduatak yang dekat pertigaan, sebelum kamu berbelok.

Telusuri terus Jl Kawah Ijen, yang berkelok-kelok. Cukup jauh sampai menemukan Indomaret Kawah Ijen. Terus jalan, melewati Bio Tani Sumber Wringin. Setelah bertemu Alfamart Sumber Wringin maka lokasi Hutan Pelangi Bondowoso sudah dekat.

Lokasinya berada di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK), Sumberwringin, Bondowoso. Di sana berjajar pohon, dengan batang warna-warni bak pelangi. Pohon dengan nama latin Eucalyptus Deglupta itu rata-rata memiliki ketinggianr 25 meter, berdiameter 100 cm.

"Hutan Pelangi sangat indah. Batang pohonnya punya perpaduan warna seperti oranye, biru, dan hijau. Saya belum pernah melihat pohon seperti ini, khususnya di daerah Jawa Timur," kata Reynaldi Bayu (26) warga Jombang yang datang bersama sejumlah temannya.

Pengunjung lain, Gus Kariyadi mengungkapkan terkagum melihat keelokan Hutan Pelangi. Dia tampak sibuk mengabadikan keeksotisan pohon itu dengan kamera ponselnya. Tak lupa, menyempatkan untuk berswafoto. "Saya tahu dari pemberitaan," ujarnya.

Pohon pelangi erupakan tanaman endemik di Papua Nugini, Papua, Pulau Seram, Maluku dan Sulawesi. Menurut situs indonesia.go.id, mirip dengan seragam pasukan militer, pohon yang dikenal juga dengan sebutan rainbow eucalyptus ini sering dijuluki pohon kamuflase.

Warga setempat menyebutnya, 'kajuh bernah' (dalam bahasa Madura artinya kayu berwarna). Tak hanya berwarna-warni, pohon tak memiliki cabang dan ranting. Batang pohonnya lurus menjulang. Kalau ada dahan dan ranting, biasanya di bagian atas. Itupun cuma sedikit.
   
Pakar kehutanan Amir Wardhana, warna-warni pada pohon pelangi muncul akibat getah yang keluar dari dalam pohonnya mengenai kulit pohon di bagian lain sehingga membentuk gradasi warna. Pada tetesan getah pertama, warna yang akan muncul adalah biru. Kemudian perlahan berubah menjadi jingga, ungu, dan merah marun.

World Conservation Monitoring Centre dalam laporannya pada 1992 menyebutkan, Eucalyptus deglupta dalam status endangered atau terancam punahkarena penebangan liar, serta pembukaan lahan untuk agrikultur. Konservasi diperlukan untuk tetap mempertahankan keberadaan pohon pelangi yang indah ini.

Kawasan hutan eucalyptus di Bondowoso ini telah ada sejak zaman Belanda, tepatnya sekitar tahun 1939. Ada beberapa jenis eucalyptus, seperti ecalyptus deglupta, umbelata, triantha, saligna, serta lainnya. Usianya dapat mencapai ratusan tahun. (*)

Auto Europe Car Rental