Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Ini Website Penyewaan Penginapan yang Mirip dengan Airbnb


AIRBNB adalah pionir marketplace penginapan yang menawarkan bermalam di rumah, apartemen, yacht, kastil, pulau pribadi, iglo, mobil, hingga rumah pohon. Beda dengan hotel, yang biasanya menerapkan kebijakan maksimal 2 orang per kamar, dan kamu harus memesan lebih dari satu kamar jika bepergian dengan banyak orang.

Nah, pada Airbnb, kamu bisa memilih jumlah tamu saat mencari akomodasi dan harga yang tentunya akan jauh lebih murah ketimbang menginap di hotel. Selain murah, Airbnb lebih fleksibel, bahkan, ada apartemen dengan fasilitas dapur agar bisa memasak.

Kini, tidak hanya Airbnb, situs web penyewaan rumah liburan (penginapan). Banyak muncul marketplace penginapan baru. Bahkan grup hotel besar seperti Accor dan Marriott terjun ke bisnis ini. Hasilnya, tawaran kian beragam. Kamu bisa menyewa vila, tenda, rumah pohon, kediaman ramah keluarga, bahkan kastel di Eropa.

1. Plum Guide
Airbnb menawarkan enam juta properti sementara Plum Guide hanya 500.000. Beda jauh dari segi jumlah, tapi Plum Guide mengeklaim, propertinya lebih terjaga kualitasnya. Marketplace yang berdiri tahun 2016 ini menerapkan sistem seleksi yang ketat terhadap calon host. Ada 150 kriteria, dari tekanan shower kamar mandi hingga kecepatan akses internet. Hanya 3% properti yang lolos uji ini, salah satunya, Serene Queen di Bali.

2. Homestay
Marketplace penginapan ini mirip Airbnb, lebih tepatnya sebagai platform “sharing economy.” Di Homestay, kamu tidak bisa menyewa seantero rumah, melainkan hanya kamarnya saja, karena tuan rumah masih berada di situ. Dengan cara ini, Homestay berharap, bisa menawarkan pengalaman menginap khas lokal. Tom Kennedy yang perintis hostelword.com, mendirikan perusahaan ini  pada 2013. Portofolionya kini mencakup 63.000 kamar di 176 negara.

3. Vrbo
Berdiri pada 1995, Vacation Rentals by Owner alias Vrbo lebih tua 12 tahun dibandingkan Airbnb. Marketplace penginapan ini sekarang mengeklaim menawarkan sekitar dua juta rumah di banyak destinasi, termasuk apartemen di Jakarta dan vila di Bali. Pada 2006, Vrbo diakuisisi pesaingnya, HomeAway, yang juga memiliki Stayz, semacam Airbnb versi Australia. Pada 2015, giliran HomeAway diakuisisi oleh Expedia. Dengan itu, Expedia menjadi raksasa baru di bisnis rental rumah sekaligus pesaing Airbnb.

4. TripAdvisor Vacation Rentals
TripAdvisor bukan hanya platform komunitas untuk berbagi ulasan penginapan, kini pemain besar di bisnis penginapan. Sayap usahanya, TripAdvisor Vacation Rentals menawarkan sekitar 800.000 properti di 190 negara. Tak hanya itu, TripAdvisor telah mengakuisisi para pemain di bisnis rental rumah liburan seperti HouseTrip, Holiday Lettings, serta FlipKey.   

5. Hipcamp
Konsepnya mirip Airbnb, tapi pasar utamanya kaum pecinta alam. Properti yang ditawarkan meliputi tenda, kabin, hingga rumah pohon. Seorang penggemar kemping, Alyssa Ravasio mendirikan Hipcamp pada 2013. Sayangnya, marketplace ini masih di seputaran AS,  Australia, Kanada, plus beberapa lokasi di Eropa.

6. Onefinestay
Keberadaan Airbnb sempat menjadi 'musuh' hotel. Belakangan, perusahaan hotel terjun ke bisnis rental rumah juga. Contohnya, Accor yang pada 2016, membeli 49% saham operator rumah liburan Squarebreak. Setahun berselang, grup raksasa Prancis ini mengakuisisi broker vila Travel Keys, lalu membeli Onefinestay. Ketiga perusahaan ini laantas dilebur di bawah merek Onefinestay, dengan portofolio sekitar 10.000 rumah, vila, dan apartemen di penjuru dunia, dari New York hingga Bali.

7. Agoda Homes
Agoda yang berada satu grup dengan Booking.com, menawarkan kanal marketplace  untuk penginapan berbentuk rumah, vila, serta apartemen. Setiap properti didaftarkan oleh pemiliknya, tapi mereka bukanlah host yang akan menetap bersama tamu. Per 2018, Agoda Homes mengeklaim mengoleksi 700.000 rumah di sekitar 50 negara.

8. Kid & Coe
Bayangkan Airbnb, tapi khusus segmen keluarga. Inilah tawaran utama Kid & Coe. Marketplace penginapan ini muncul tahun 2013, hasil ide Zoie Kingsbery Coe. Dia mengalami sendiri repotnya mencari penginapan yang ramah anak. Saat ini, Kid & Coe hanya menawarkan vila, rumah, dan apartemen. Di Indonesia, ada 10 properti yang tercantum, dan semuanya berlokasi di Bali. Sebutlah, Villa Bella dan Sanur Residence. Kelak, perusahaan ini berniat menawarkan pula reservasi untuk hotel keluarga.

9. Homes & Villas by Marriott International
Grup hotel lain yang terjun ke pasar rental hunian ialah Marriott. Pada 2019, grup ini meluncurkan Homes & Villas by Marriott International dengan koleksi 2.000 properti, termasuk rumah, vila, apartemen, bahkan kastil. Keunggulan menginap di sini, tamu akan mendapatkan poin dari Marriott Bonvoy. Dalam skema bisnisnya, Marriott bekerjasama dengan mediator perusahaan manajemen properti profesional, contohnya TurnKey dan London Residents Club. Di Indonesia, salah satunya, The St Regis Residences Nusa Dua, W Residences Seminyak, serta Marriott Apartments Jakarta.

10. ThirdHome
Pernah lihat film The Holiday, tentang dua perempuan (Cameron Diaz dan Kate Winslet) yang bertukar rumah sementara, nah, barter seperti itulah yang diwadahi oleh ThirdHome. Syaratnya, rumahnya harus cukup mewah, dengan harga minimum $500.000 (sekitar Rp 7 miliar). Bedanya, host tidak boleh mendaftarkan rumah utamanya, melainkan rumah kedua (atau ketiga). Barter ini tidak sepenuhnya gratis, karena kamu mesti membayar iuran keanggotaan. ThirdHome kini mengeklaim mengoleksi 14.000 rumah dalam jaringannya.

Auto Europe Car Rental