Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Bebas Diabetes Mellitus dengan Zero Karbo dan Puasa Kesehatan


BANYAK orang telah meminta satu panduan: bagaimana bisa mengatasi Diabetes Tipe-2 tanpa obat. Pada dasarnya metode untuk mengatasi Diabetes dengan nutrisi dan puasa berpatok pada dua prinsip: makan ZERO KARBO dan PUASA DEMI KESEHATAN.

Pada pelaksanaan dan penerapan ada berbagai hal yang anda perlu ketahui. Saya dengan panduan ini ingin memberikan kalian ‘resep-nya’ dan ilmunya supaya kalian tak bergantung pada obat atau pihak lain. Mau yang singkat saja metode atasi Diabetes secara natural?

Boleh kalau anda mau singkat saja. Intinya memang sangat sederhana. Untuk mengatasi Diabetes Mellitus (DM), anda perlu melakukan dua hal:

1. Pamitlah pada segala jenis makanan yang berisi Gula dan Karbohidrat, terkecuali sayur.
2. Terapkan salah satu jenis puasa kesehatan.

Lakukan dua hal ini selama 3–6 bulan. Beres! Bagi 90% lebih pengidap Diabetes menerapkan dua cara ini SECARA KETAT akan keluar dari cengkeraman Diabetes Mellitus. Bagi yang perlu panduan lebih detail silakan, simak selanjutnya. Memang bisa jadi sembuh dari penyakit Diabetes?

Kalau anda menganggap Diabetes Tipe-2 sebagai penyakit, tidak bisa sembuh. TITIK. Tapi jika anda menggali sampai di akarnya kondisi Diabetes, maka anda akan memahami bahwa sebenarnya Diabetes bukan satu penyakit namun ‘keracunan’ atau ‘intoleransi tubuh kita terhadap Gula & makanan Karbohidrat’.

Yang terjadi secara singkat dan sederhana adalah, dengan kita mengonsumsi terlalu banyak gula dan makanan karbo selama belasan atau bahkan puluhan tahun, satu saat tubuh kita bilang: UDAH, AKU UDAH GAK MAU GULA dan KARBO.

Memang ada berbagai faktor lain juga yang terlibat dalam perkembangan Diabetes, namun yang paling menonjol adalah kelebihan gula dan makanan karbo. Kalau tubuh kita sudah menolak gula dan karbo, maka ia terima sebagai racun. ‘Racun’ gula itu nongkrong dalam darah sebagai Gula Darah yang berkelebihan.

Gula Darah yang kelebihan lambat laun akan membawa dampak buruk terhadap kesehatan. Yang dimaksudkan dengan istilah Gula Darah adalah Glukosa. Bagi yang belum paham, wajib menemukan info sebagai berikut:

>> GLUKOSA & GULA DARAH – APA ITU?

Nah, sekarang kita coba lihat sejenak apa yang terjadi kalau kita coba menangani Diabetes Mellitus dengan obat. Pakai obat ‘aja untuk menangani Diabetes? Jawaban dunia medis terhadap Diabetes adalah obat. Memang mereka mempunyai beberapa obat yang khasiatnya dapat menurunkan gula darah.

Beres? Tidaklah. Obat farma hanya dapat meredakan gejala dari penyakit saja. Obat-obat yang mereka pergunakan sama sekali tidak berefek untuk meniadakan atau mengobati penyebab Diabetes.

Dari situ timbul dogma dari dunia medis bahwa Diabetes tidak dapat disembuhkan. Banyak pengidap Diabetes sudah terima dogma bahwa Diabetes tidak dapat disembuhkan dengan obat dokter. Mereka pasrah dan mereka percaya mitos bahwa Diabetes tidak pernah dapat sembuh dan paling kita bisa menangani dengan obat.

Obat herbal untuk atasi Diabetes T-2? Ada golongan pengidap Diabetes T-2 yang percaya bahwa obat herbal adalah solusinya. Mereka bertolak belakang dengan dokter, dan mencari solusi di dunia herbal. Tapi di dunia herbal sama saja. Memang, ada beberapa tumbuhan dan ramuan yang juga bisa menangani gejala Diabetes.

Sudah terbukti malah dengan studi sains bahwa teh ijo (hijau), kayu manis dan banyak tumbuhan dan ramuan dapat meredakan gejala Diabetes. Iya, samalah seperti obat dari dokter. Namun tak ada satupun obat dari dunia herbal yang mampu menyembuhkan Diabetes Tipe-2 atau menangani akarnya dari Diabetes. Sekali lagi: cuma meredakan gejala.

Sama saja pada intinya obat dokter sama obat herbal. Nah, kalau baik obat kimia maupun yang herbal tidak efektif untuk sembuhkan Diabetes apakah masih ada harapan? Tenang Bung. Tenang Bu. Ada lah. Tapi sebelum kita bicarakan satu-satunya metode yang ada untuk benar-benar mengatasi Diabetes T-2 ada satu hal yang sangat amat fundamental.

Anda harus paham, benar-benar paham, Diabetes T-2 itu apa dan kenapa terjadinya. Hanya dengan memiliki pengertian mendalam mengenai Diabetes, anda akan dapat mengatasinya. Kalau anda berharap di sini dapat satu panduan, di mana setiap langkah yang anda harus ambil sudah dirumuskan satu demi satu, maaf anda akan kecewa.

Kesehatan anda adalah tanggung jawab anda sendiri dan yang bisa menyehatkan cuma anda sendiri. Saya hanya bisa memberikan anda peta nya. Menjalaninya, anda harus sendiri. Pengertian adalah segala-galanya. Kesehatan anda adalah tanggung jawab anda sendiri.
Baca ulang kalimat itu sampai benar-benar terima. Kalau tak mau terima, iya sudalah tak perlu lanjut baca artikel ini. Namun kalau anda setuju dan mau mengambil tanggung jawab atas kesehatan anda, maka satu tantangan baru muncul. Yaitu kita harus memahami apa yang baik dan apa yang buruk demi kesehatan kita.

Jangan khawatir, anda tak perlu menjadi sarjana medis. Hal-hal yang anda perlu tahu, untuk mengatasi penyakit Diabetes dengan metode nutrisi dan puasa, tidak banyak. Anda harus benar-benar memahami Diabetes T2 supaya bisa mengatasinya. Dua Pilar dari metode mengatasi Diabetes Mellitus

ZERO KARBO & PUASA KESEHATAN | 1 + 1 menjadi 4. Dua hal ini menjadi patokan metode untuk STOP DIABESITAS. Sebenarnya, prinsipnya sederhana. Ada yang tanya, apakah memang harus dua-duanya: ZERO KARBO dan PUASA. Iya dan tidak.

Begini: ZERO KARBO dan PUASA itu bukan seperti satu ditambah satu menjadi dua. Namun lebih kaya, satu ditambah satu menjadi empat atau malah lima. Artinya, kalau makan ZERO KARBO dikombinasikan dengan puasa kesehatan, khasiat atau manfaat kesehatan yang kita dapatkan, jauh lebih besar.

Kemudian kalau kita terapkan dua-duanya maka kita akan lebih cepat tiba di tujuan kesehatan. Kalau dengan alasan tertentu anda tidak dapat berpuasa, mungkin saja anda juga akan mencapai penanganan Diabetes T2 secara benar. Cuma prosesnya pasti lebih lama.

Jika anda tetap makan karbo dan gula yang tinggi tapi rajin puasa, saya merasa anda tidak akan dapat keluar dari cengkeraman Diabetes. Dampak positif terhadap Diabetes pasti tetap ada. Cuma tidak seberapa.

Iya sudah, tak usah omong deh. Lakukan SAJA dua-dua nya. TITIK. Sekarang kita lihat kedua pilar itu lebih detail. Kita kejar ZERO KARBO. Saya di sini tak akan bahas makanan Karbo itu persisnya apa aja. Untuk mengetahui hal ini ada artikel lain.

Saya lebih suka memakai istilah ZERO KARBO daripada KARBO RENDAH. Karena apa? Jika kita berpatok pada KARBO RENDAH maka bisa terjadi interpretasi. Nanti ada yang tanya: Saya boleh sekian persen KARBO?

Ada yang bisa bilang: 5% Karbo itu ok. Yang lainnya bilang: Ah 10% juga masih aman. Malas didebat. Patok pada ZERO aja. Ngapain cari repot? Emang siapa bisa mengukur 5%, 10% karbo itu gimana?

Jika kita kejar ZERO-nya mungkin tidak tercapai. Tapi KARBO RENDAH dengan patokan ZERO ini sudah pasti akan tercapai. Iya sudah, memang begitu sederhana. Tinggal anda jadi pintar tentang apa persisnya makanan KARBO. Anda juga harus jadi ‘smart’ tentang Gula yang sembunyi dalam banyak makanan, di mana kita tidak menduga.

Hal-hal seperti ini akan saya bahas pada artikel lain. POKOK NYA KEJAR ZERO KARBO.  Apa susahnya ? Lakukan saja. Sekarang juga. Benar-benar ZERO KARBO itu mustahil. Sesaat saya mulai mempergunakan istilah ZERO KARBO, saya ditantang oleh beberapa orang pintar yang punya argumen, makan benar-benar ZERO KARBO mustahil.

Mereka benar. Kalau kita pakai beberapa jumput merica di atas steik itu sudah ada karbo. Dalam beberapa jenis daging, bisa ada sampai 1% karbo. Segala jenis sayur adalah karbo. Masih ada sumber-sumber karbohidrat lain, yang sulit dihindari, sehingga benar-benar ZERO KARBO itu, mustahil. Terkecuali anda minum minyak doang.

Tetapi kenyataan ini tidak jadi persoalan karena jumlah karbo yang kita terdapat dari daging atau sayur daun-daunan cukup rendah. Karbo yang terdapat dalam sayuran sebagian besar adalah jenis Karbo yang berbentuk serat/fiber, dan tidak dapat dicerna oleh tubuh kita. Tidak akan menjadi Gula Darah.

Kalau anda mau tahu sampai sedalam-dalamnya coba cari info tentang total carbs versus net carbs. Tapi sebenarnya tidak perlu. Kalau dalam upaya menerapkan ZERO KARBO masih ada beberapa persen karbo yang terselundup ke dalam asupan makanan kita, tidak akan jadi masalah dan tak akan menghambat dampak positif yang kita akan peroleh.

Baru kalau kita mulai dengan sengaja memasuki ‘sedikit’ karbo ini-itu seperti nasi sedikit, roti sedikit, kue-kuean, sedikit banyak akan menjadi problem. Dari sains belum ada jawaban seberapa persen karbo masih OK bagi orang yang ingin lepas dari Diabetes T-2 atau mau turun berat badan. Tetapi kayanya ambangnya adalah < 5%.

Kalau anda upayakan ZERO KARBO sudah agak pasti anda akan tiba dibawah 5% itu. Bagi teman-teman yang ingin benar-benar super ketat ZERO KARBO ini satu artikel yang bisa membantu: https://www.ruled.me/zero-carb-food-list-for-ketosis/

Diet Zero Karbo itu sebenarnya bukan suatu DIET. Kata diet bikin banyak orang keliru. Kata diet biasanya disamakan dengan membatasi jumlah makanan. Orang menganggap bahwa kalau diet kita perlu mengurangi makanan.

Tetapi ZERO KARBO ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk membatasi makanan. Justru saya selalu menitikberatkan, anda makan saja sepuas-puasnya. Anda sama sekali tak perlu merasakan kelaparan.

Makanlah sampai benar-benar kenyang. Makanlah seenaknya. Asal makanan anda, tidak mengandung gula dan karbohidrat (kecuali sayur-sayuran). ZERO KARBO supaya tubuh anda (lebih) menjadi ‘fat burner’. Seperti saya telah menjelaskan di banyak artikel lain, diet ZERO KARBO itu bertujuan supaya tubuh anda menggantikan Gula dan Karbo sebagai bahan energi dengan lemak.

Soalnya tubuh kita berfungsi seperti mobil hibrid. Dia bisa menggunakan baik Gula dan Karbo maupun lemak. Para pengidap Diabetes sudah tidak bersahabat dengan Gula dan Karbohidrat sebagai bahan bakar.

Malah tubuh sudah intoleransi terhadap Karbo dan Gula. Buat apa mau makan Karbo sedikit? Racun sedikit juga tetap racun. Jadi, sama sekali tidak perlu membatasi jumlah makanan. ZERO KARBO sama sekali bukan untuk membatasi Kalori atau mengurangi makanan.

Salah satu kesalahpahaman yang sering terjadi adalah bahwa dengan ZERO KARBO kita harus membatasi makanan. Orang dengar kata diet mereka otomatis berpikir: membatasi dan mengurangi. ZERO KARBO itu bukan berarti mengurangi makanan. Sama sekali tidak. Yang sering terjadi mereka berkeluh: Aku lapar, lemas, gitu-gitulah.

Iya kemungkinan salahmu sendiri. Kalau anda mengeliminasikan Gula dan Karbo dari asupan makanan, maka energi harus datang dari sumber lain, yakni lemak dan protein. Satu contoh sederhana: Taruhlah anda suka hidangan seperti berikut:

1 porsi Nasi (200 kalori)
1 potong Ayam/Ikan (100 kalori)
1 porsi sayur (apapun) (20 kalori)
½ butir telur (70 kalori)
Jumlah kalori total: 390 kalori


Dengan ZERO KARBO hidangan menjadi:

1 potong Ayam/Ikan (100 kalori)
1 porsi sayur (apapun) (20 kalori)
½ butir telur (70 kalori)
Jumlah kalori total: 190 kalori


Terjadi kekurangan 200 kalori dibanding hidangan pertama. Iya jelas, engkau akan tetap lapar karena jumlah kalori tak cukup. Itu ‘kan matematika tingkat SD. Berarti harus ada ganti sehingga jadi kurang lebih sepert ini:

2 potong Ayam/Ikan (200 kalori)
1 porsi sayur (apapun) (20 kalori)
1 butir telur (140 kalori)
2 strip tempeh ( 30 kalori)
Jumlah kalori total: 390 kalori


Simsalabim, jumlah kalori sama dengan hidangan pertama yang ada nasi nya. Nah ‘gitu dong. Kalau kita gak makan nasi, kentang dan jenis karbo lain, maka kita harus tambahkan asupan lemak dan protein supaya tetap dapat jumlah kalori yang sama. Gak susah ‘kan. Paham prinsip ini. Sekali lagi: Makan itu untuk dapat energi bagi tubuh. Energi terdapat dari Karbo, Lemak dan protein.

Pengidap Diabetes tak bersahabat dengan KARBO sebagai sumber energi, maka gantilah KARBO dengan Lemak dan Protein. Kalau perlu, bacalah sampai 100 kali sampai benar-benar mendalami hal fundamental ini. ZERO KARBO itu bukan mengurangi makanan namun mengganti jenis makanan.

Puasa-untuk-atasi-Diabetes-Tipe-2. PUASA, apa susahnya? SOAL PUASA DEMI KESEHATAN. Puasa? Iya. Lakukan.  Untuk mengetahui puasa secara kesehatan itu bagaimana, silakan temukan info selengkapnya di artikel ini: >> PUASA DEMI KESEHATAN

Di sini cukup dipahami saja, kalau soal puasa ada beberapa cara dan jenisnya. Anda tinggal pilih yang mana paling nyaman bagi anda. Sebagian besar pembaca artikel ini adalah orang Muslim, saya ingin menitikberatkan sebagai berikut: Puasa sebagai satu ibadah beda dengan puasa demi kesehatan.

Perbedaan yang paling signifikan adalah bahwa pada puasa demi kesehatan kita tetap minum air. Hal ini penting karena bagi pengidap Diabetes, cairan membantu tubuh untuk melepaskan toxin. Maaf saya tidak mau membicarakan aspek keagamaan karena bukan departemen dan keahlian saya.

Kalau anda misalkan, pilih intermittent fasting (IF), harus disiplin banget. Iya, mau tidak mau, setiap hari. Kalau sekali-sekali kelewat, tidak apa-apa. Tapi jangan tipu dirimu sendiri dengan 'bolos puasa’. Yang rugi engkau sendiri.

Bagi teman-teman yang pilih puasa lebih panjang, tentunya tidak harus begitu sering. Apapun cara atau jenis puasa anda pilih, anda pasti akan merasakan khasiatnya.
W A R N I N G:
Setiap pengidap Diabetes Mellitus itu beda. Sebenarnya saya sedikit segan menulis panduan ini. Kenapa? Kondisi Diabetes Mellitus pada setiap orang beda. Bahkan perbedaan antara satu orang sama yang lain bisa cukup signifikan.

Kan ada orang yang HBA1C nya sampai 13,14 sedangkan yang lain cuma 7 atau 8. Ada pengidap Diabetes sudah kena belasan tahun, sedangkan yang lain baru saja ketahuan. Ada pengidap Diabetes yang sudah banyak gejala dan efek sampingnya dan tubuh nya sudah lemah sedangkan ada Bapak-Bapak/Ibu-Ibu yang walaupun Diabetes mereka masih fit banget.

Apa lagi ada yang sudah pakai obat ini-itu, sedangkan yang lain belum pernah telan obat Diabetes sama sekali. Itu yang saya maksudkan dengan pernyataan bahwa setiap orang yang punya Diabetes itu beda-beda.

Diabetes Tipe-2 ini bukan kaya hitam-putih, kena-gak kena. Diabetes itu satu kondisi yang ada ‘tingkat keparahan’. Ada yang ‘sedikit diabetik’ ada yang ‘Diabetes banget’. Dari situ anda pasti akan dapat menyimpulkan bahwa dalam penerapan ZERO KARBO dan PUASA masing-masing orang juga beda.

Dalam dunia yang ideal mestinya setiap orang yang ingin atasi masalah Diabetes Tipe-2 dengan ZERO KARBO dan PUASA, didampingi oleh orang yang berpengalaman, yang bisa membantu. Sayangnya, di Indonesia, tenaga medis yang sudah paham ZERO KARBO dan PUASA sebagai strategi untuk menangani Diabetes masih sangat kurang. Untuk sementara kita tidak bisa mengharapkan banyak dukungan dari mereka.

Bagi orang-orang yang masih muda dan Diabetesnya masih belum parah atau masih sama sekali gak tersentuh obat Diabetes, sebenarnya menerapkan ZERO KARBO dan PUASA tanpa pengawasan aman-aman saja. Namun bagi orang yang sudah tua atau punya komplikasi kesehatan lain, menerapkan ZERO KARBO dan PUASA secara tiba-tiba dan dengan ketat bisa membawa berbagai dampak.

Walau kemungkinan terjadi hal-hal yang membahayakan, relatif kecil, namun segala hal yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan orang sangat penting. Khususnya, soal puasa harus hati-hati pada awalnya. Jangan paksa. Kita tidak melakukan puasa supaya kita jadi hebat atau untuk kejar rekor.

Kalau misalkan anda baru mulai puasa dan dalam pelaksanaan anda merasa sangat tidak nyaman, iya buka puasa dan coba lagi esok hari. Bila anda berpuasa sebaiknya anda sering ukur GD. Jangan sampai terlalu rendah. Jika anda bertanya: Berapa itu: terlalu rendah?

Iya itu susah dipukul ratakan. Bagi orang yang tubuhnya lemah, mungkin pada awalnya jangan di bawah 80. Tapi kalau anda tidak ada keluhan dan merasa nyaman-nyaman saja, boleh saja sampai 70-an atau bahkan 60-an.

Sekali lagi: setiap orang berbeda. Puasa demi kesehatan itu juga perlu ‘latihan’ dan penyesuaian. Pelan-pelan dong. Kalau intermittent fasting (IF) yang 16 + 8 atau 18 + 6 kebanyakan orang tidak apa-apa. Tetapi bagi orang yang suka puasa panjang 2, atau 3 hari atau lebih lama, sebaiknya, ukur gula darah.

Soalnya, GD yang rendah bisa bikin pingsan. Bisa saja anda sedang berjalan dari kamar ke toilet terus tiba-tiba kolaps. Bisa jatuh lho… Dan jatuhnya itu bisa membawa maut. Bukan saya bermaksud menakut-takuti. Sama sekali tidak. Saya merasa berwajib menyampaikan aspek-aspek seperti itu.

Kalau sesaat puasa, cuma sekadar merasa lapar, iya sudah, tahanlah. Kenali segala jenis kelaparan dan belajarlah mengatasinya. Hal yang lebih perlu diwaspadai adalah soal langsung berhenti obat dari dokter pada saat mulai ZERO KARBO dan PUASA.

Berikut ini saya akan jelaskan. Simak iya! Hati-hati berhenti obat dokter. Berhenti obat dokter, boleh tidak? Kalau kita menangani Diabetes Mellitus dengan nutrisi, kita sebenarnya tidak perlu obat. Hanya pengidap Diabetes yang tingkat keparahannya sudah tinggi dan di mana pankreas lesu sekali dalam memproduksi Insulin, barangkali sudah tidak bisa lepas obat.

Namun golongan pengidap Diabetes ini sangat kecil. Sampai 5%. Kalau pankreas sudah lesu, sangat mungkin ia dapat membaik. Mungkin tak sampai 100% sempurna namun sebagian besar dari kemampuan untuk produksi Insulin bisa diperbaiki.

Bagi teman-teman yang ingin tahu apa yang sebenarnya pankreas pada pengidap Diabetes, silakan temukan info sebagai berikut: >> SOAL PANKREAS & DIABETES MELLITUS.

Akan tetapi bukan berarti, setiap pengidap Diabetes yang sedang pakai obat boleh langsung setop. Tergantung jenis obat, ada cara yang berbeda untuk lepas dari obat. Pada dasarnya, ada 3 jenis obat yang lazimnya dipergunakan. Kalau anda sedang pakai obat, harus memahami cara masing-masing obat berefek dan bagaimana cara obat-obat itu bekerja.

METFORMIN
Cara obat ini bekerja adalah ia menghambat produksi Gula oleh tubuh kita sendiri. Menghentikan obat ini sebenarnya paling aman. Kenapa? Karena tubuh kita pintar, ia hanya membuat gula sendiri jika ia merasakan sedang butuh gula.

Memang betul argumen bahwa pada pengidap Diabetes Mellitus ada kecenderungan bahwa tubuh memproduksi gula terlalu banyak. Namun janganlah karena hal ini, anda menjadi takut menghentikan Metformin.

Karena apa? Memang bisa terjadi bahwa selama beberapa hari pertama atau bahkan selama 1 atau2 minggu GD bakal naik. Tapi mestinya naik paling 5-20 poin. Lebih penting lagi anda paham, ini hanya bersifat sementara saja. Habis periode penyesuaian, produksi Gula Darah dalam tubuh akan menjadi normal kembali.

Pahamilah, obat metformin tidak berdampak sama sekali terhadap Gula Darah yang timbul gara-gara apa yang kita makan. Metformin sama sekali tidak menurunkan Gula Darah yang datang dari makanan.

Pada pengidap Diabetes T-2 yang ZERO KARBO dan PUASA DEMI KESEHATAN silakan berhenti sajalah dari obat ini. Boleh saja stop langsung. Kalau mau paling aman, tusuk dan ukur Gula Darah puasa. Mungkin pada beberapa hari pertama setelah anda berhenti obat, Gula Darah akan naik 10 – 20 poin. Biarin. Tidak apa-apa.

Soalnya dengan diet ZERO KARBO dan PUASA Gula darah puasa dalam 2-3 minggu, akan turun signifikan. Tapi kalau anda mau superhati-hati, boleh aja dosisnya Metformin ‘disesuaikan’ dulu jadi setengah. Terus 1 atau 2 minggu kemudian baru stop total.

GLIMEPIRIDE (dan Sulfonylurea merek lain)
Ceritanya beda. Glimepiride bekerja dengan memicu Pankreas untuk memproduksi Insulin. Kalau kita sudah lama pakai obat ini maka pankreas menjadi malas membuat Insulin tanpa obat. Jika kita berhenti pakai obat ini secara tiba-tiba maka ada kecenderungan GD akan naik. Belum tentu naik drastis tetapi mungkin saja terjadi kenaikan.

Tapi Pankreas akan menjadi biasa kembali dengan tidak adanya obat ini dan akan mulai memproduksi Insulin sendiri tanpa obat sebagai pemicu. Secepat apa pankreas akan biasa kembali memproduksi dengan tidak ada obat itu sulit diprediksi dan itu berbeda pada masing-masing orang. Pada dasarnya silakan stop juga obat ini. Tapi pelan-pelan dan tetap ukur GD anda, baik yang habis puasa maupun yang habis makan.

INSULIN
Pertama-tama saya ingin ingatkan anda kembali untuk benar-benar memahami peranan Insulin. Untuk itu, tolong bagi yang belum baca dua artikel berikut ini baca dulu iya. Penting banget.

>> RESISTEN INSULIN – APA ITU?
>> DIABETES MELITUS & INSULIN – LINGKARAN SETAN

Insulin adalah satu jenis obat yang jauh terlalu banyak orang pakai padahal sebenarnya gak membutuhkan. Sebanyak 90% lebih pengidap Diabetes yang disuruh pakai Insulin, padahal, sebenarnya tak perlu. Kasih obat Insulin pada pengidap Diabetes adalah ibarat mau padamkan api dengan bensin.

Ketidakpahaman dunia medis dan kerakusan perusahaan farmasi tak kenal batas. Masalahnya, bisnis Insulin adalah sumber emas bagi dunia farmasi. Anda simpulkan saja sendiri. Tapi saya sedang berbelok. Yang penting, bagi orang yang sudah pakai Insulin harus pelan-pelan lepas.

Bagi orang yang langsung dan ketat ZERO KARBO dan PUASA malah harus turunkan dosis Insulin. Kalau tidak, bisa terjadi HYPOGLYCEMIA. Artinya, Gula Darah terlalu rendah. Kalian ‘kan sudah benar-benar paham Insulin – fungsi dan peranan nya? Ia memungkinkan Glukosa dimasukkan ke dalam sel-sel.

Kalau kita sedang puasa, di mana Gula Darah pasti turun dan masih ditambah obat Insulin, bisa saja bahwa Gula Darah kita turun terlalu rendah. Saya ingin ingatkan anda kembali, untuk tetap pantau Gula Darah anda dan jika  di bawah 100, janganlah pakai Insulin.

Pada dasarnya kita harus usahakan untuk lepas dari Insulin dan  pada mayoritas pengidap Diabetes T-2 yang menerapkan ZERO KARBO dan PUASA, bisa lepas dari Insulin dalam 10–20 hari saja.
WAJIB lakukan pemeriksaan lab untuk mengukur posisi dan progres Diabetes. Mengatasi Diabetes anggaplah sebagai satu perjalanan. Titik keberangkatan adalah tubuh kita yang bermasalah dengan Gula, Karbohidrat dan dengan Insulin sedangkan tujuan kita adalah keluar dari cengkeraman Diabetes.
Jelas kan? Nah kalau kita berada dalam satu perjalanan, senantiasa kita harus tau sedang berada di posisi mana? Kita perlu tahu apakah kita tetap menjauh dari titik keberangkatan dan apakah kita mendekati tujuan kita.

Pokoknya, kita harus tahu apakah ada kemajuan atau tidak. Kita ‘kan tidak ingin cuma muter-muter saja. Mengikuti metode apapun untuk menangani Diabetes kita membutuhkan informasi mengenai keberadaan dan kemajuan dalam perjalanan.

Nah untuk itu ada beberapa cara dan beberapa ukuran, bukan hanya Gula Darah saja. Berikut ini saya akan bahas metode mana yang anda bisa ambil supaya bisa di memonitor DIABETES anda.

1. Ukur Gula Darah
Ini metode yang paling lazim dan paling sederhana. Metode tusuk jari dan lihat GD sebenarnya  tak terlalu tepat. Masalahnya GD itu bukan hanya dipengaruhi oleh apa yang kita makan. Banyak faktor lain. Tidur, stres, olahraga, dan lain-lain.

Jangan lupa, tubuh juga memproduksi gula kalau ia merasa butuh. Bisa saja bahwa pagi hari GD puasa hari ini ada di angka sekian dan besoknya jadi 10,20 poin lebih atau kurang. Tanpa pengaruh dari faktor makanan. Bisa juga hari ini salah satu jenis makanan membuat GD anda naik 35 poin, sedangkan pada hari lain melonjak cuma 25 poin.

2. Ukur HBA1C
HBA1C adalah ukuran gula darah rata-rata selama 3-4 bulan ke belakang. Bagi teman-teman yang belum paham artinya dan fungsinya HBA1C wajib membaca yang satu ini: >> TES HBA1C – APA ITU & APA ARTINYA?

Saya sendiri malah cuma dengan memperhatikan HBA1C saja, saya dapat kepastian bahwa saya tetap berada di luar range Diabetes. Artinya di bawah 5,7%. Bagi teman-teman yang ingin memulai perjalanan keluar dari Diabetes WAJIB – sekali lagi: WAJIB mengukur HBA1C pada saat mulai ZERO KARBO dan PUASA. Kalau tidak melakukan tes ini, kita tak bisa tahu apa kita maju atau tidak.

Demi lengkapnya perlu dicatat bahwa HBA1C juga tidak sempurna. Bagi orang yang sudah terdiagnosa Diabetes, HBA1C sangat baik untuk mengetahui progresnya dari penanganan Diabetes nya. Namun gara-gara HBA1C puluhan juta manusia terlambat didiagnosa DIABETES. Kenapa? 

Karena Gula Darah baru naik kalau akar dari kondisi DIABETES, yaitu resisten Insulin sudah parah. Tapi itu topik untuk artikel lain. Sekali lagi anda WAJIB HBA1C pada saat mulai perjalanan menuju keluar dari Diabetes. Bagi teman-teman yang tak punya asuransi, ada kabar menggembirakan: HBA1C itu murah. Cuma sekitar Rp 200.000. Bisa dilakukan di setiap Lab ProDia atau lab lain. Banyak rumah sakit memiliki fasilitas untuk tes HBA1C.

Kalau anda tinggal di daerah jauh dari kota besar tanya sajalah di Puskesmas terdekat di mana anda dapat melakukan tes HBA1C. Wajib tes ulang setiap 3-4 bulan sesudah mulai perjalanan anda.

3. HOMA-IR
Nah tes ini sangat bermakna karena dengan tes ini kita dapat indikasi sejauh mana tubuh kita resisten Insulin. Teman-teman yang sudah pintar tahu, resisten Insulin adalah akar dari Diabetes Tipe-2. HOMA IR melibatkan dua tes, yaitu Gula Darah puasa dan kadar Insulin pada saat yang sama. Namanya fasting Insulin = Insulin saat puasa. Rumus nya adalah:

(Gula Darah x Insulin puasa) dibagi 405

Biayanya kalau kita lakukan sendiri tanpa dokter adalah sekitar Rp 500.000. Minta saja di lab seperti ProDia ukur fasting Insulin (Insulin puasa) sekitar 8 – 10 jam habis terakhir kali makan malam sekaligus tusuk jari dan ukur GD pada saat yang sama.

Isikan ke rumus di-atas dapat ketahuan tingkat resisten Insulin. Untuk mengartikan nya:

< 1.0 BAGUS !!
< 1.5 OK-OK saja
> 1.9 mulai resisten Insulin
> 2.9 buruk

Walaupun tes ini tidak ‘wajib’ tetap bermanfaat sekali untuk mengetahui kita sedang berada di mana dalam perjalanan keluar Diabetes. Yang penting, bukan angka semata-mata, tapi kemajuan. Kalau anda pada pertamanya punya HOMA-IR 2.5 dan 3 bulan kemudian jadi cuma 1.8 iya baguslah. Berarti ada progres. Ingatlah kita cari progres bukan kesempurnaan.

4. LIPID PROFILE
Lipid itu istilah sains untuk lemak-lemakan, termasuk Kolesterol dan Steroids. Lipid profile yang dasar mengukur:

KOLESTEROL TOTAL
KOLESTEROL LDL
KOLESTEROL HDL
TRIGLISERIDA


Sebenarnya nilai-nilai Lipid tak ada hubungan langsung sama Diabetes, Gula Darah dan resisten Insulin. Tetapi banyak proses dan hal-hal dalam tubuh kita saling memengaruhi satu sama yang lain. Untuk dijelaskan di sini secara detail terlalu panjang ceritanya.

Yang simpel aja: Kolesterol total dan Kolesterol LDL hanya punya arti bagi orang yang masih percaya dongeng bahwa Kolesterol itu jahat. Saya sudah utarakan bahwa ini sesungguhnya adalah satu mitos yang sudah lama terbukti tidak benar. Anda mau percaya atau tidak,  terserah. Pastikan anda juga menemukan info sebagai berikut: >> KOLESTEROL – BAHAYA!?

Sedangkan nilai-nilai yang bermakna adalah Trigliserida dan Kolesterol HDL. Tapi bukan nilai total nya dari dua ini. Rasio TRIGLISERIDA dibagi HDL ada yang kita perlu tinjau dan monitor. Semakin dekat ke angka satu semakin bagus.

Dari rasio TRIGLISERIDA/HDL dapat disimpulkan sejauh mana tubuh anda sudah menjadi bersahabat dengan lemak sebagai bahan bakar utama. Kalau rasio itu jadi 2 ke atas kurang baik, di atas 3 bisa dikatakan buruk.

Hal yang penting anda ketahui adalah, bahwa dengan memperbaiki Diabetes Mellitus sudah agak pasti bahwa rasio TRIGLISERIDA/HDL akan membaik namun membutuhkan waktu. Oleh karena itu sangat dianjurkan anda melakukan tes Lipid Profile sesaat memulai perjalanan dan saat anda membuat tes HBA1C.

Kalau anda melakukan tes-tes seperti yang saya jelaskan di atas, terutama HBA1C, anda bukan hanya dapat mengetahui kemajuan yang kita dapat dari metode ZERO KARBO dan PUASA. Bukan hanya meningkatkan kesehatan, anda pasti akan mendapatkan kebanggaan dan kepuasan atas pencapaian kemajuan dalam perjalanan keluar dari Diabetes Mellitus.

 Olahraga mendukung penanganan Diabetes Tipe-2
Olahraga itu baik. Olahraga membantu dalam hal mengatasi dan menangani Diabetes. Versi panjang: Walaupun olah raga baik dan penting, peranan olahraga sebagai metode menangani Diabetes biasa diberikan bobot yang terlalu tinggi. Dalam penanganan Diabetes, peranan ZERO KARBO dan PUASA jauh lebih efektif daripada olahraga. Bukan berarti anda tak perlu   olahraga.

Satu hal dulu: Olahraga tidak bisa menebus dosa makanan. Artinya jangan berpikir seperti ini: Gak apa-apa aku sedikit berdosa dengan makan gula dan karbo karena nanti saya akan olahraga dan itu akan meniadakan salah makanku. Bukan begitu. Soal olahraga dan metode mana paling baik bagi orang Diabetes itu kompleks. Dan ceritanya panjang.

Pada dasarnya segala jenis olahraga baik. Yang paling baik adalah yang dinamakan RESISTANCE TRAINING dan HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING. Pokoknya segala jenis olahraga yang bersifat membangun otot adalah yang terbaik.

Satu lagi yang mungkin kabar baik bagi Ibu Rumah Tangga yang banyak kerjaan di rumah. Kegiatan beres-beres rumah seperti mengepel, cuci baju, setrika, bersihin ini-itu tak kalah dengan jalan-jalan. Malah lebih bagus daripada jalan-jalan (apalagi jalan-jalan ke mal) karena lebih banyak jenis otot yang dipergunakan.

Untuk di sini saya belum sempat jelaskan lebih detail mengenai olahraga. Cari sendiri di Google dan di YouTube. Bagi teman yang takut otot akan hilang gara-gara puasa pastikan anda menemukan info ini: >> PENGURANGAN OTOT GARA-GARA BERPUASA – MITOS ATAU FAKTA

Berapa lama Zero Karbo dan PUASA? ZERO KARBO dan PUASA KESEHATAN tak perlu selama-lamanya. Apakah perlu mengikuti metode ini sepanjang umur? Tidak, tetapi baik ZERO KARBO maupun PUASA KESEHATAN adalah dua cara yang sangat bermanfaat dan senantiasa baik demi kita.

Kebanyakan orang sudah akan mencapai keluar dari Diabetes dalam 3–6 bulan. Kalau HBA1C anda sudah turun di bawah 5,6, maka anda sudah boleh agak ‘longgar’. Sangat mungkin anda malah bisa makan lagi sedikit gula dan karbohidrat setelah anda sudah dapat mengatasi Diabetes. Namun itu bukan berarti anda sembuh dan bisa lagi makan gula dan karbo seenak-enaknya.

Dengan sama sekali tidak mengawasi dan membatasi asupan Gula dan Karbohidrat, anda mengundang Diabetes kembali. Tapi kalau anda sudah mencapai HBA1C di bawah 5,7, tubuh anda sudah tak masalah sewaktu-waktu makan nasi, atau buah-buahan dan makanan lain yang mengandung gula dan karbo. Untuk memastikan Metabolisme anda baik-baik tambah tes HOMA-IR sekali setahun.

STOP DIABESITAS dengan KETOFASTOSIS bedanya apa? Memang ada beberapa perbedaan. Cuma buat apa dibahas perbedaan, bukankah lebih baik kita bahas kesamaan. Memang cara mereka miriplah. Mereka juga berpatok pada low karbo dan menjadikan tubuh kita ‘fat-burner’ = pembakar lemak. Artinya, mengajak tubuh kita mengutamakan lemak sebagai bahan bakar utama.

Pengikut KETOFASTOSIS lebih ‘ketat’ dan lebih dogmatik. Namun keberhasilan metode mereka tak perlu dipertanyakan. Mereka sebut Ketogenic diet. Kenapa? Karena jika eliminasi gula dan karbo dari asupan makanan kita, maka tubuh kita bukan hanya mengutamakan lemak sebagai fuel, namun ia juga akan membuat lebih banyak Ketones, dan Ketones itu termasuk salah satu sumber bahan energi bagi tubuh kita.

Lagian kata ‘Keto’ kedengaran lebih heboh daripada ZERO KARBO. Bagi teman-teman yang belum mengerti pastikan anda klik ke:  >> DIET KETO ITU APA SIH ?

Kalau bagian fasting/puasa saya lebih pragmatik dan jenis puasa yang anda pilih agak bebas, yang penting puasa. Teman-teman dari KETOFASTOSIS sangat mengutamakan penggunaan lemak sebagai bahan energi tubuh. Saya setuju dengan cara dan pendekatan mereka sedangkan yang menjadi fokus saya adalah mengeliminasikan gula dan karbo.

KATA AKHIR
Dengan ZERO KARBO dan PUASA, anda pasti dapat keluar dari cengkraman Diabetes Mellitus. Ribuan orang lain sudah berhasil, dan di Indonesia, cara ini menjadi semakin populer. Caranya tidak terlalu sulit. Namun untuk mendapatkan kesuksesan anda harus agak ketat mengikuti prinsip-prinsip yang saya utarakan. Gak boleh cuma setengah setengah. Saya sangat berharap anda perhatikan saran-saran tentang keselamatan yang saya jelaskan. Jangan lupa semua percuma kalau kita tidak memonitor kemajuan dengan melakukan berbagai tes.

Sumber: Dominik Vanyi

Auto Europe Car Rental