Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Kampung Kungkuk Batu Wisata Memberi Edukasi Jamur

AWAN mendung dan sedikitt gerimis menyelimuti Kampung Wisata Kungkuk, di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Batu, Senin (29/1/2018) siang. Lokasi wisata ini bisa dibilang sepi pengunjung, karena hanya ada petani yang mondar-mandir mengambil dan mengantar hasil panen.

Sebelum masuk Kampung Wisata Kungkuk, ada papan besar petunjuk bertuliskan Kampung Wisata Kungkuk. Papan sengaja diletakkan di situ oleh Pemkot Batu untuk memberitahukan adanya tempat wisata yang sudah lama ada.

Setidaknya tiga papan petunjuk arah itu, pertama di gang masuk dari Jalan Raya Punten, dan kedua di gang menuju lokasi wisata itu, dan di area outbound. Dinas Pariwisata menempatkan papan tersebut untuk menarik perhatian pengunjung.

Kepala Disparta Batu, Imam Suryono, mengatakan, lokasi wisata Kungkuk ini merupakan destinasi wisata yang menarik, sehingga sangat dipromosikan. "Apalagi banyak yang belum tahu, dan lokasinya lumayan jauh, makanya kami beri papan petunjuk ini," kata Imam.

Rencananya, papan nama itu akan ditaruh di semua lokasi wisata, terutama di wisata yang dikelola oleh warga. Namun, sayangnya tidak bisa terwujud tahun 2018 ini, karena tidak ada pembangunan fisik. Tapi perangkat desa tetap memasukkan pembuatan papan nama itu dalam perencanaan anggaran.

Bagi Imam, papan pengenal desa wisata itu penting untuk menarik wisatawan. Papan nama itu sekaligus menunjukkan Kota Batu sebagai daerah wisata. Adanya papam nama itu sangat membantu Kampung Kungkuk agar lebih dikenal sama wisatawan.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Punten, Cahyono Hadi mengatakan, adanya fasilitas yang diberikan oleh Pemkot Batu itu membantu sarana promosi dan menunjukkan jika kawasan itu daerah wisata. Bahkan, di hari biasa saja, jumlah pengunjung sudah berdatangan.

"Membuat wisatawan ini penasaran. Dari depan sebelum masuk ke wisata ini, warga itu sudah ditanyain, tentang wisata ini. Seperti apa sih, itu tempat wisata apa, nah warga mengarahkan agar mengunjungi lokasi wisata Kampung Kungkuk ini," papar Hadi.

Dari pemasangan papan itu sejak awal tahun lalu ini membuat Hadi dan warga terus mengembangkan wahana yang ada di sana. Saat ini,  Kampung Wisata Kungkuk menyediakan destinasi wisata petik mawar, edukasi budidaya jamur.

Pengunjung bisa mendapatkan pengetahuan tentang pembibitan jamur hingga jamur siap panen. "Misalnya budidaya jamur. Ada bervariasi jamur. Ada jamur tiram hingga jamur kuping. Nah yang sering dicari itu pemandsngan alamnya," imbuhnya.

Bahkan juga ada budaya lokal yang ditonjolkan. Yang sering dipamerkan kepada para wisatawan adalah seni musik Bambu Gila. Selain itu destinasi yang ditonjolkan adalah wisata outbound yang pastinya menguji adrenalin pengunjung.


Dimulai dengan jogging track di area perkampungan sambil menikmati keindahan sunrise, panorama pegunungan, dan hutan pinus, pengunjung kemudian diajak untuk mengikuti permainan seru. "Outbound dibagi menjadi dua kategori, yaitu dewasa dan anak-anak," kata Hadi yang juga pengurus KONI Kota Batu ini.

Untuk kategori dewasa, outbond dilaksanakan di area hutan pinus. sedangkan anak-anak di area lapangan yang memiliki fasilitas terjamin. Perlengkapan outbound di Kungkuk ini berbeda dengan wahana wisata lainnya. Peralatan yang akan digunakan untuk outbond memiliki sistem bongkar pasang. (surya)
Auto Europe Car Rental