Nikmati Sensasi Jalur Besi 'Sparta' alias Sepikul via Ferrata
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Trenggalek, Joko Irianto secara resmi membuka destinasi ekstrem itu. Dia melepas balon ke udara diikuti Komandan Kodim (Dandim) 0806 Trenggalek, Kepala Kejaksaan Negeri Trenggalek, Kapolsek dan Perhutani.
Dinas Pariwisata sangat mendukung wisata minat khusus ini dan optimistis berimbas pada peningkatan ekonomi warga sekitar. Untuk itu, Joko berharap, wisata panjat tebing via ferrata ini bisa dijadikan satu paket dengan wisata di Kecamatan Watulimo.
“Misalnya, dengan wisata Pantai Prigi, Gua Lowo dan Kampung Wisata Durian,” pintanya, Sabtu (30/9/2017).
Ketua Panitia Grand Opening Sepikul Via Ferrata, Topan Eko Waktra mengungkapkan, alasan memilih tebing sepikul karena memiliki ketinggian memadai, yakni hampir 850 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Dengan ketinggian ini, tebing Sepikul merupakan satu-satunya tebing tertinggi di Indonesia bagian Timur. Tapi karena masih sebagai wisata khusus, wisata panjat tebing dibagi dalam dua paket.
Paket pertama, pengunjung wisata bisa naik ke atas tebing dengan ketinggian 125 meter yang biayanya sebesar Rp 125.000. Paket kedua, 225 meter dengan biaya Rp 225.000. Biaya itu sudah termasuk asuransi apabila terjadi risiko kecelakaan dalam panjat tebing.
Wisata panjat tebing Gunung Sepikul dikelola CV Indo Via Ferrata bekerja sama dengan Perhutani dan LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan).
Via Ferrata merupakan tehnik panjat tebing menggunakan tangga besi yang tertancap pada dinding batu. Dengan teknik ini diharapkan tidak hanya dinikmati orang-orang profesional di bidangnya saja.
Lokasi di Gunung Sepikul adalah yang kedua di Indonesia setelah Tebing Parang, Purwakarta, Jawa Barat. Seorang operator Via Ferrata Tebing Sepikul, Mada Indra menuturkan, jalur Via Ferrata di Trenggalek mulai dibangun sejak Juni 2017.
Keamanan Via Ferrata cukup terjamin. Setiap orang yang memanjat wajib melengkapi diri dengan peralatan standar keamanan. Mulai dari helm, lanyard, harness. Selain itu, di sepanjang jalur pendakian dilengkapi tali baja.
Pecinta panjat tebing, Ida Perdana Samudra takjub dengan Via Ferrata di Sepikul. Tanpa mengeluarkan tenaga ekstra dia bisa menikmati olahraga ekstrim. "Saya terbiasa manjat, tapi di lokasi ini masih tetap deg-degan," katanya.
Untuk ke lokasi Gunung Sepikul tidak jauh dari pusat kota. Setidaknya, membutuhkan waktu 1 jam berkendara dari kota Trenggalek atau jika dari Tulungagung, melewati simpang empat Durenan ke arah selatan mengikuti arah jalur wisata Prigi. (*/foto-foto : instagram sepikulviaferrata)