Festival Memengan Tradisional dan Lalare Orchestra Concert 2018 di Banyuwangi
Mulai egrang bambu, gasing, bedhil-bedhilan, gobag sodor, engklek, dakon, bintang aliyan, medi-median, balap karung, klompen panjang, tarik tambang hingga dagongan.
Aneka permainan jadul ini diparadekan di sepanjang jalan protokol, mulai depan Kantor Pemkab Banyuwangi hingga Taman Blambangan.
Malam harinya ada pertunjukan Lalare Orchestra, kelompok musik yang berisi lebih dari 100 anak dari berbagai sekolah dari tingkat SD hingga SMP di Banyuwangi. Mereka memainkan beragam alat musik khas, seperti gendang, rebana, dan angklung, yang diorkestrasikan dalam paduan yang menarik.
“Ini bukan konser musik biasa. Pemusiknya siswa dari kelas 3 SD sampai SMP. Meski belia, mereka berhasil menunjukkan talenta bermusiknya,” kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Rabu (18/7/2018).
Orkestra ini menarik karena mengangkat marwah musik-musik Banyuwangi, dangdut, jazz dan pop lewat genre alat musik etnik. Kelompok musik yang pernah meraih penghargaan tingkat dunia dari Pasific Asia Travel Association (PATA) kategori heritage and culture tahun 2016 ini membawakan beragam lagu seperti Kicir-kicir, Janger, hingga lagu lokal Banyuwangi.
Pada hari yang sama, digelar pameran teknologi inovasi di Gedung Seni dan Budaya (Gesibu). Pameran mempertontonkan berbagai inovasi teknologi tepat guna yang diikuti pelajar dan pemuda dari seluruh Banyuwangi.
Ada teknologi pembuatan mesin pelubang mulsa (plastik untuk tanaman cabai pada permukaan tanah), pembuatan pupuk cair pertanian dari limbah ikan, budidaya hidropnik seledri hingga pengembangan teknologi speed boat dengan drone yang dibuat mahasiswa.
Minggu (22/7/2018), jangan lupa, menyaksikan Pawai Obor (Torch Relay) Asian Games. Obor ini telah tiba di Banyuwangi sejak Sabtu (21/7) malam. Obor akan dibawa ke Puncak Ijen pada Minggu, pukul 01.00 WIB. (surya)
