Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ceker Teroris Besutan Niken Kurnia Sari, Dikutuk karena Pedasnya

BUAT kamu penyuka makanan pedas wajib mencoba kuliner yang satu ini. Coba lalu bandingkan dengan segala olahan lain yang berbahan ceker (kaki ayam) lainnya seperti Ceker Lapindo, Ceker Setan dan sebangsanya.

"Teroris dikutuk karena kengeriannya, tapi ceker teroris dikutuk karena pedasnya. Tapi pedas yang ngangeni. Semakin pedas semakin membuat penasaran," tutur  kata Rahardi Sukarno Junianto, suatu kali.

Rahardi membuka warung sederhananya di  di depan Kampus Universitas Surabaya (Ubaya), Jl Tenggilis Mejoyo AM 3D, Surabaya. Dia menawarkan dua rasa, ceker teroris bumbu rica-rica dan ceker teroris bumbu krengsengan serta ceker saus Inggris.

Semua paket rasa ceker ada level pedasnya. Ada pedas biasa level teroris lokal, dan yang super pedas dinamai level teroris internasional. Semua sajian itu hasil sentuhan tangan sang istri Rahardi, yakni Niken Kurnia Sari.

Warung Ceker Teroris mengandalkan 100 persen cabai. Kalaupun ada bumbu lain, hanyalah sebagai pemikat rasa pedas. “Kebanyakan kalau pedas sampai tidak bisa dirasakan pedasnya. Nah ini saya racik sehingga bumbu tetap terasa dilidah penikmat ceker ini,” ujar Niken.

Niken memperoleh resep dari mertuanya yang asli dari Suku Donggala, Sulawesi, lalu memadukan bumbu dengan rempah-rempah Jawa. Benar memang, rasa pedas itu mampu mengalahkan dari bumbu yang sedap dirasa.

Menu andalan yang paling banyak diburu pecinta ceker adalah Ceker Saus Inggris. Dengan rasa manis asin yang sedap meski pedas tetap bisa merasakan bumbu saus inggris. Penguji rasa adalah Rahardi sendiri alias Antok.

 "Bapaknya anak-anak ini doyan banget ceker. Kalau makan di luar itu kurang bisa menikmati. Jadi, kami buka usaha. Yang penting bisa menikmati ceker dan bumbunya terasa,” papar Niken.

Untuk kualitas dan kelezatan, Niken menghindari yang namanya menyimpan ceker di dalam freezer. Penyimpanan itu dapat mengurangi rasa empuk dari daging di ceker. Jadi, kisut dan keras, sehingga ketika dimasak tdak akan terasa dagingnya.

Setiap pagi, setelah Subuh dia mendapat kiriman ceker sekitar 7 kg setiap harinya. Begitu sudah di tangan, Niken langsung  memasaknya pagi itu sekaligus membumbuinya. Sebanyak 7 kg ceker itu dapat menjadi 50-an porsi.

foto : harapanrakyat.com
Ada yang khusus lho? Citarasa ceker rica-rica dengan bumbu asli Manado. rasa pedasnya berbaur dengan perasan jeruk nipis. Bumbu rica-rica yang terdiri atas rempah seperti jahe, bawang putih, bawang merah ini mampu memanjakan lidah penikmatnya.

Sebelum memasak, Niket ternyata mengolahnya dengan cara presto. “Nggak usah lama-lama, hanya untuk membuat empuk cekernya,” kata ibu dua anak ini. "Ceker tidak hancur, bersh, karena kaki dan kukunya dibuang."

Untuk rasa pedas, Niken tidak membatasi ketika mengambil lombok. Biasanya hanya segenggam kepalan tangan untuk memberi rasa pedas. Pecintanya tinggal menikmati dengan tambahan nasi sebagai lauk atau sekadar jadi camilan saja.

Warung Ceker Teroris buka mulai pukul 13.00-20.00 WIB.  Kabar terakhir, sudah ada tambahan menu baru : Sup Kacang Merah Ceker, olahan sup yang segar dan pedas dengan ceker dan tambahan kacang merah. Ah, jadi lapar gaes. (*)
Auto Europe Car Rental