Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Hati-hati Belanja Barang di Hongkong

HONGKONG adalah surga belanja dengan pajak yang sangat rendah maka barang-barang yang dijual di sana jauh sangat murah. Tapi ini pengalaman yang sangat berharga ketika belanja di Hongkong. Kejadian ini saya alami awal Januari 2018.

Saya bersama teman bermaksud membeli sebuah kamera Canon tipe 5Ds. Kenapa belinya di Hongkong? Karena kata teman saya itu, selisih harga yang cukup besar antara di Indonesia dan di Hongkong.

Kami berhenti di sebuah toko yang lumayan gede dikawasan Tsim Sha Tsui. Setelah tanya-tanya, pemilik toko mengatakan harganya 17.000 HKD. Harga yang tidak jauh berbeda dengan harga hasil searching di internet utk Hongkong, yaitu sekitar 19.000 HKD sedangkan harga di Indonesia sekitar Rp 46 juta.

Si penjual menyatakan barang mesti ambil di gudang, sesuatu hal yang biasa terjadi untuk membeli barang-barang tipe premium. Tanpa rasa curiga teman saya menggesekkan kartu kreditnya  sesuai permintaan si penjual.

Setelah mengesekkan kartu kredit, si penjual menulis nota. Dalam nota itu tertulis Canon 5Ds A-PSC. Kami heran, kok ada kode itu untuk barang yang kami beli. Padahal, yang kami pesan bukan tipe itu.

Setelah minta waktu sejenak, kami coba searching dan kontak teman-teman di Indonesia, untuk mencari apa maksud kode itu. Hasil pencarian dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, menyatakan kalau barang itu berbeda.

Kami mencoba protes dan mengklarifikasi istilang A-PSC. Kami bilang tipe kamera itu tidak ada yang APSC tapi si penjual ngotot yang ada di Hongkong saat itu ya tipe itu, nggak ada yang full frame. Si penjual ngotot dia hanya bisa kasih yang A-PSC karena yakin kami memutuskan tetap beli itu barang.

Beberapa saat kami menunggu barang diambil dari gudang. Setelah itu si penjual ngomong barangnya tipe refurbished, kami kaget sebab hal itu tidak disebut di awal tapi si penjual beralasan barangnya seperti baru. Kami minta cancel pembelian, tapi si penjual ngotot tidak mau cancel.

Kami harus beli barang itu atau ganti barang dengan spesifikasi lain Canon 5D Mark IV sekitar 23.500 HKD, dengan harga yang ternyata tidak jauh berbeda di indonesia.

Kami mulai panik dan memikirkan bagaimana cara membatalkan transaksi ini. Kami bingung, caranya gimana, oh Tuhan, ini si penjual ngotot harus ambil barangnya. Kami mencoba menelepon teman-teman di Indonesia mencari solusi.

Akhirnya kami pura-pura keluar toko, dan mengatakan ke pemilik toko bahwasannya saya akan melapor ke pos polisi terdekat. Kami keluar toko, dan mengatakan ke pemilik toko," We solve this problem by law".

Kami melangkah keluar toko. Pemilik toko mulai ketakutan dan membatalkan transaksi, alhamdulilah. Lalu kami mencoba mencari ke toko lain, tetapi kondisi yang dihadapi sama. Barang tidak ada di toko mesti ambil digudang dan mesti bayar dulu.

By Morio - Own work, CC BY-SA 3.0
Pesan moral:
1. Jangan pernah membayarkan uang untuk barang yang tidak ada di toko. Pastikan mereka sudah mengambil barang. Cek barangnya baru bayar
2. Perhatikan orang lokal berbelanja. Jika orang-orang lokal tidak ada yang berbelanja di sana, sudah pasti itu turis trap.
3. Lakukan searching di internet terlebih dahulu untuk menentukan toko yang direkomendasikan sebab kasus penipuan di HK sudah banyak diulas.
4. Perhatikan nomor seri yang tertera di produk dengan yang ada di kartu garansi (tidak soal garansi itu berlaku di Indonesia atau tidak tapi pastikan ada kartu garansi minimal garansi khusus Hongkong).
5. Penjualan barang-barfang KW sangat marak di Hongkong atau barang yang dipackaging seperti baru.  Intinya jangan sampai maunya untung ee malah buntung. “Dari mana?”“Dari Hongkong”
“Habis ketipu ya?”

Sumber : Bowjie Narre‎, member of Backpacker Dunia
Auto Europe Car Rental