Forest Glamping : Sensasi Berkemah di Trawas Serasa di Hotel Mewah
MAU liburanmu berkesan? Ajak keluarga atau sahabatmu ke Forest Glamping di Trawas, Mojokerto. Bukan hanya udara sejuk di lokasi tapi kamu akan dimanjakan suguhan kemewahan khas hotel bintang lima.
Pengunjung diajak menginap di sebuah tenda seperti halnya kemping di hutan atau di gunung. Tidak perlu khawatir, pengelola Forest Glamping telah menyiapkan segalanya, termasuk makanan dan kenyamanan.
“Konsepnya berkemah dengan cara yang mewah. Ini sengaja kita ciptakan di satu kawasan yang terletak di Royal Outbound Indonesia,” jelas Direktur Royal Unity Group, Priyo Supriyono, SE.
Secara administratif ikut Desa Sukosari, Trawas, Mojokerto. Kalau tidak salah, Royal Outbound Indonesia ini, hanya 2 jam perjalanan dari Surabaya, 5 menit berkendara ke Air Terjun Dlundung, 15 menit ke Air Terjun Kakek Bodo dan kuil Hindi kuno di Candi Jolotundo.
Fasilitas di Florest Glamping antara lain kamar tidur mewah (spring-bad), ruangan memakai air conditioner (AC), dan kamar mandi dalam yang dilengkapi dengan shower dan washtafel. Tak lupa, menu kuliner khas daerah setempat dan model makanan ala hotel pula.
Forest Glamping adalah Glamour Camping, artinya berkemah dengan gaya yang mewah. Gaya berkemah seperti ini tidak hanya memberikan kesan kemping di suasana hutan, tetapi memberikan kenyamanan laiknya hotel bintang lima.
Untuk bermalam di Forest Glamping, cukup merogoh kocek Rp 900.000 untuk dua orang per malam. Harga itu sudah termasuk makan pagi dan malam, akses outbound, dan kolam renang dan Rp 1,8 juta untuk empat orang. .
Saat ini, sudah buka dua tipe Forest Glamping, Blok Tabuya dan Liventoni. Namanya mengambil nama dari tumbuhan yang juga ditanam di kawasan ini. Masing-masing blok ada kamar Deluxe dan ada kamar Superior.
Priyo menjelaskan, inspirasi Florest Glamping dari Yunani Kuno. Zaman itu, orang Yunani tinggal di tenda, tapi memiliki kekuatan yang luar biasa. Bisa tahan di segala cuaca. Musim hujan, panas dan salju tetap bisa bertahan di dam tenda.
Dari situ, manajemen melakukan eksperimen, mengembangkan kawasan penginapan yang berkonsep tenda. Tapi, memodifikasi dengan mencampurkan fasilitas mewah di dalamnya. Hasilnya, sangat luar biasa. Meski mengenakan tenda, tak kalah dengan hotel mewah.
Tenda itu tahan di bawah tekanan angin kencang, hujan deras dan panas, tetap bisa bertahan. Jadi, hampir dipastikan, tamu tetap bisa beristirahat dengan nyaman di dalam kamar meski cuaca buruk sedang terjadi.
Di malam hari, tamu bisa menikmati sajian penampilan lampu - lampu yang sudah ditata pengelola. "Atau menikmati pesta barbeque. Kami sudah menyiapkan makanannya dan itu sudah satu paket menginap di sini. Silakan dicoba dan saya jamin akan memberikan adventure berbeda," papar Priyo. (*)