Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Festival Obah Nggedruk Bumi 2020 Menandai Makin Kuatnya Eksistensi Winekram Art Space

KOTA Wisata Batu (KWB) punya ikon wisata budaya baru, dengan nama Winekram Art Space. Ini adalah sanggar kesenian milik budayawan Kota Batu, Winarto Ekram, yang diproyeksikan sebagai tempat inkubasi serta berkumpulnya para seniman Malang Raya dan luar daerah untuk mengokohkan identitas bangsa melalui kebudayaan.

Perhelatan Festival Obah Nggedruk Bumi selama 3 hari berturut-turut sejak 3 Januari 2020 menandai eksisteni sanggar seni ini. Festival ini merupakan pentas seni tari dan budaya yang bekerjsama dengan Adhigana Production.

Acara pembuka Festival Obah Nggedruk Bumi di wilayah Nggopit RT 12 RW 03 Dusun Mojorejo, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
 Adhigana Production merupakan kelompok praktikum program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Sanggar ini terletak di wilayah Nggopit RT 12 RW 03 Dusun Mojorejo, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.

“Ini sebuah kegiatan untuk mengawali sebuah tempat bernama Obah Nggedruk Bumi. Tempat ini adalah ruang program kesenian yang diharapkan memiliki acara kesenian,” ujar Winarto Ekram, Senin (6/1/2020).

Kegiatan menampilkan seni dan kebudayaan lintas daerah ini melibatkan berbagai seniman dari berbagai kota seperti Indramayu, Surakarta, Jombang, Lumajang, Surabaya, dan beberapa kota lain.  Ada juga workshop tari dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ), hingga parade sanggar tari se-Jawa Timur.

Menurut Winarto, Festival Obah Nggedruk Bumi 2020  bertujuan membuka tempat pertunjukan kesenian. Dia berharap, sanggar itu dapat menjadi media arasehan kebudayaan maupun workshop kebudayaan. Dengan adanya kegiatan dan kerja sama dengan mahasiswa, bisa menjadi tahap awal pembelajaran serta menyebarluaskan kebudayaan.

Dosen pengampu mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, M Isnaeni menerangkan, kegiatan itu merupakan pembelajaran mata kuliah Keterampilan Berbahasa Produktif yang konsentrasi di bidang Manajemen Event Organizer.

Mahasiswa Bahasa Indonesia berperan membantu acara sanggar sebagai salah satu praktik kegiatan secara langsung. Selama ini mereka memahami hanya beberapa teori singkat tentang cara  mengatur acara.

Padahal, cakupan Bahasa Indonesia itu sangat luas, meliputi komunikasi yang di dalamnya menggunakan bahasa dalam kajian linguistik. Praktik itu merupakan implementasi dari bagaimana cara berkomunikasi, negosiasi dan keterampilan berbahasa lainnya.

"Dalam menyelenggarakan acara itu terkadang ada banyak hal yang tidak dipahami. Itulah yang menjadi tugas teknis dari para mahasiswa sehingga memang harus dilakukan dengan praktik langsung,” tandas Isnani. (om ben)

Auto Europe Car Rental