Pokdarwis Tutup Gardu Pandang Pantai Gemah
GARDU pandang di area wisata Pantai Gemah, Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung, tidak difungsikan. Padahal, rencana awalnya, gardu pandang ini untuk mengawasi para wisatawan yang bermain di pantai.
Selain itu, gardu pandang membantu wisatawan yang ingin mengambil gambar dari ketinggian. Menurut Ketua Pokdarwis Pantai Gemah, material kayu untuk pagar pembatas banyak yang lepas atau goyang.
“Kayu-kayu yang dipakai pagar pembatas banyak yang lepas. Bahaya kalau ada yang bersandar. Apalagi, tempatnya kan tinggi,” terang Rojikin, Minggu (6/9/2020).
Gardu pandang ini setara dengan bangunan tiga lantai. Pada tingkat dua dan tingkat tiga terdapat beranda melingkar yang bisa menjadi tempat atau titik mengamati ke semua arah.
Namun di setiap tingkat ini tidak ada lantainya sehingga bangunan ini lebih mirip menara. “Kami hanya menerima manfaat saja. Tidak tahu ini sumber dananya dari mana,” sambung Rojikin.
Bangunan gardu pandang ini diserahterimakan kontraktor ke Pokdarwis Gemah di akhir 2019. Pokdarwis relatif sebentar memfungsikan gardu pandang ini.
Penutupan justru setelah melihat antusias wisatawan yang masuk ke menara itu sangat tinggi. Akhirnya, gardu pandang ditutup total.
“Terlalu banyak wisatawan yang masuk, apalagi keamanannya kurang. Ketimbang terjadi kecelakaan, kami tutup total saja,” tegas Rojikin.
Pengamatan di lokasi, gardu pandang ini kini ditempati oleh kelelawar saat malam hari. Kotoran hewan ini terlihat berserakan di lantai dasar.
Tangga kayu yang menghubungkan antartingkat terkesan kurang kokoh. Rojikin mengaku bingung harus melapor ke mana dan kepada siapa, agar gardu pandang ini diperbaiki.
Pasalnya, keberadaannya dianggap bisa menjadi bagian atraksi wisata. Jika tidak boleh diakses wisatawan, gardu pandang ini setidaknya, berguna bagi tim penjaga pantai.
“Semoga ada perbaikan supaya bisa difungsikan. Sayang sekali, sudah dibangun, tapi dibiarkan rusak nganggur,” tambah Rojikin.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Tulungagung, Bambang Ernawan belum mendapat laporan kerusakan menara pengawas itu. Dia juga belum tahu sumber dana pembangunannya.
“Sepertinya itu di bagian pengembangan. Coba nanti akan saya cek,” ujar Bambang yang memang belum lama menempati posisinya. (day)