Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Proyeksikan Dusun Brau sebagai Wisata Edukasi Susu

DUSUN Brau di Desa Gunung Sari, Kota Batu terkenal sebagai tempat penghasil susu. Pemandangan alam di sini juga indah, termasuk kultur warganya yang ramah.

Pemkot Batu mulai membranding Dusun Brau sebagai tujuan wisata edukasi susu. Peresmian itu dilakukan Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, Jumat (23/10/2020).

Maklum, lokasi Dusun Brau agak masuk. Berada di antara lembah, sehingga butuh dukungan fasilitas, akses jalan dan promosi. Dusun Brau memang berada di lokasi terpencil.

"Prakarsa warga untuk berpartisipasi menjadikan Brau sebagai tempat wisata yang edukatif, dengan catatan tidak merusak lingkungan," beber Dewanti.

Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq menambahkan, lingkungan Dusun Brau dikelilingi pegunungan dan destinasi wisata seperti Paralayang, Taman Langit, Goa Pinus, Kampung Papua.

Hasil susu warga Brau diolah menjadi produk unggulan berupa keju hingga mozarella sejak lima tahun belakangan ini.

Ketua Koperasi Margo Makmur Mandiri di Desa Gunungsari, Muhammad Munir mengatakan, warga Brau sudah lima tahun kerja sama dengan PT Gioia Cheese Indonesia di Denpasar, Bali.

"Produksi susu Brau dikirim Bali untuk dibuat produk olahan turunan berupa keju dan mozarella. Susu Brau memiliki kualitas bagus atau grade A," ujar Munir, Senin (26/10/2020).


Sebelum pandemi Covid-19 setiap pekan dapat mengirim 10.000 liter susu segar ke Bali. Selama pandemi ini, menurun dan hanya mengirim 5.000 liter per minggu.

Hasil produksi, diambil dari anggota koperasi yang mencapai 100 orang yang memelihara 600 ekor sapi.

Selain mengirim ke  PT Gioia Cheese Indonesia, warga mengirim ke Indolakto setiap harinya 5000 liter. Dengan harga susu dari petani Rp 6.200 per liter. (*)

Auto Europe Car Rental