Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Tradisi Wiwitan di Jawa Ritual Sebelum Panen Padi


WIWITAN adalah ritual tradisional masyarakat Jawa sebelum panen padi dilakukan. Prosesi ini sebagai wujud terima kasih dan syukur kepada bumi sebagai sedulur sikep, dan Dewi Sri (Dewi Padi) yang mereka percaya sebelum panen.

Disebut sebagai ‘wiwitan’ karena arti ‘wiwit’ adalah ‘mulai’, memotong padi sebelum panen. Yang disebut bumi adalah sedulur sikep bagi orang Jawa karena bumi dianggap sebagai saudara manusia yang harus dihormati dan dijaga dilestarikannya untuk kehidupan.

Tradisi wiwitan ini sudah ada sejak sebelum agama-agama masuk ke tanah Jawa.
Memasuki musim panen, petani didaerah pedesaan banyak yang melakukan ritual wiwitan.

Proses wiwitan dilakukan di sawah dan dipimpin oleh sesepuh atau orang yang tertua di kampung halamannya. Sesepuh adat memulai prosesi dengan berdoa, lalu dilanjutkan memotong  padi sebagai tanda padi sudah siap dipanen.

Sebelum sesepuh datang petani sudah menyiapkan peralatan untuk tradisi wiwitan seperti kendil berisi air, ani-ani/alat potong padi, bunga mawar, kain jarik buat bungkus bngkus padi.

Setelah ritual selesai dilakukan biasanya petani membagikan makanan yang sudah disiapkan kepada warga sekitar, setiap warga boleh mengikuti tradisi wiwitan  tanpa terkecuali, termasuk menyantap makanan yang sudah disiapkan bersama-sama.

Tradisi wiwitan juga sebagai sarana warga desa menjalin hubungan silaturahmi antar warga. Makanan yang disajikan, yaitu nasi gurih, ayam kampung, sayur nangka, kerupuk, tahu tempe, teri, peyek serta jajan kecil, telur, thonto. Biasanya dibungkus dengan daun pisang atau daun jati.

Sumber: WIJAYA KUSUMA (@Bhagas_Seto70), 24 Maret 2021.