Tadisi Robo-robo atau Tolak Bala di Mempawah Kalimantan Barat
INDONESIA memiliki beragam tradisi di setiap daerah. Seperti di Kalimantan Barat (Kalbar), ada tradisi Robo-robo yang merupakan upacara tolak bala. Tradisi ini dilakukan masyarakat di Kota Mempawah di hari Rabu minggu terakhir bulan Sapar.
Tradisi Robo-robo dilakukan untuk mengingat datangnya Raja Mempawah Pertama Opu Daeng Menambon ke Mempawah. Robo-robo diambil dari bahasa Arab Ar-bia'/Raba'a yang berarti hari Rabu.
Saat upacara Robo-robo masyarakat Kalbar akan berkumpul untuk makan" bersama di pinggir sungai. Yang dilakukan sejak dahulu kala. Tradisi ini dilestarikan guna menjalin silaturahmi antarwarga.
Makanan yang disajikan ketika acara Robo-robo seperti opor ayam, sambal serai udang, selada timun, hingga ikan pedas khas Provinsi Seribu Sungai ini. Ada juga kue-kue seperti bingke, sangon, jorong, putu buluh & pisang raja.
Sebelum mulai makan bersama diawali dengan pembacaan doa. Selain itu, masyarakat Kalbar juga berharap diberikan berkah dari Allah agar terhindar dari marabahaya yang mungkin terjadi setiap bulan Sapar.
Pilihan WaniMbambung
- Ini 5 Ide Seru Menunggu Waktu Buka Puasa ala Pokémon GO: Mulai Takjil Hunting hingga Mabar
- The Flying Cloth, Perjalanan Merdi Sihombing Menyatukan Tradisi dan Masa Depan
- Warga Desa Gondangmanis Rebutan Gunungan Jambu Darsono
- Dari Piksel ke Petualangan Nyata: Jelajahi Selandia Baru di Minecraft dan Kunjungi Secara Langsung
Tak hanya makan bersama, dalam upacara Robo-robo juga ada ritual membuang makanan ke sungai. Hal ini dilakukan sebagai simbol membuang petaka agar hanyut dibawa arus sambil memanjatkan doa yang dikenal sebagai Doa Selamat.
Ritual ini juga menjadi artian bahwa masyarakat Kalbar, hidupnya melekat dengan sungai yang memiliki banyak keberkahan.
Awalnya Robo-robo hanya dilakukan oleh suku Melayu yg beragama Islam di Kuala Mempawah. Kini ritual Robo-robo juga dilakukan masyarakat Kalbar yg beragama non-muslim.
Sumber: Bunda Cantika Cahyani (@CantikaCahyhani), 6 Oktober 2021.