Nyamannya Makan Siang di Resto Pendopo Ndalem Yogyakarta
Ah...lumayan segar juga. Handuk itu begitu dingin. Buat membasuh muka, dan lengan yang siang itu sungguh terik. Saya berjalan kaki cukup jauh sebelum mencapai Resto Pendopo Ndalem ini. Maklum, kere dab.
Saya mengambil duduk di meja agak pojok, biar dapat mengamati pengunjung lain secara leluasa. Ada sejumlah wisatawan mancanegara yang baru masuk. Dari bahasanya, seperti orang Korea. Ada guidenya, sudah cukup tua.
Hebat, pikir saya. Tidak banyak lho yang bisa bahasa Korea. Tapi, si bapak tua itu bisa dan lancar. Coba, tes saja itu, para remaja penggila drama-drama Korea, apa bisa bahasa Korea. Yakin deh, kalah sama bapak guide ini.
Saya sih hanya suka cewek-cewek Korea saja. Kayak Kim Hyu Na itu lho, atau pemerannya Legend of the Blue Sea yang menggemaskan. Hahahaha...opo seleramu podho karo aku dab. Kapan isok naik putri duyung yo.
Makan di Resto Pendopo Ndalem, Yogyakarta, itu ambil sendiri alias prasmanan. Bahasa kerennya Buffet. Sudah siap menu berjajar, terletak dalam deretan meja yang memanjang. Tinggal pilih mau nasi apa, mau menu apa, daging atau sayuran, mau sambal rasa apa. Ada banyak pilihan.
Di sudut lain, tersedia meja khusus buah dan es buah. Ada juga teh dan kopi. Wis, pokok e, sak warek e..dab. Kuat sepiro wetengmu. Asal makan di tempat. Ojok dibungkus, ngisin-ngisini.
Walau kere ning duwe isin.
Pilihan WaniMbambung
Oh, ternyata Pendopo nDalem juga dikenal sebagai nDalem Pakuningratan. Berdiri tahun 1872, dibangun oleh arsitek Kraton, KRT Joyodipuro atas titah Sri Sultan Hamengku Buwono VII, untuk tempat tinggal putranya.
Yang menghuni, akhirnya putra pertama Sri Sultan Hamengku Buwono VII, yaitu Gusti Pangeran Purboyo. Jadi, nDalem Pakuningratan sering disebut nDalem Purbayan Lama. Rumah ini menorehkan tinta sejarah sebagai tempat kelahiran GRM Dorodjatun tahun 1912.
Putra Mahkota Kanjeng Gusti Adipati Anom Hamengkunegoro III wafat pada 1913, dan digantikan GP Purboyo. Pada 1912, Sri Sultan Hamengku Buwono VII turun tahta, GP Purboyo naik tahta menjadi Sultan Hamengku Buwono VIII.
Tahun 1928, nDalem Pakuningratan diserahkan kepada putri pertama, Kanjeng Ratu Pembayun yang menikah dengan Pangeran Haryo Pakuningrat. Setelah Pangeran Haryo Pakuningrat wafat, nDalem Pakuningratan ditempati keturunannya, RM Noordiyattiroe Pakuningrat dan RM Ebenuchaeri Pakuningrat.
Resto Pendopo nDalem hanya buka siang hari. Di malam hari, beralih fungsi menjadi angkringan (Angkringane JAC), tempat menikmati aneka hidangan khas angkringan dan jajan pasar serta aneka wedang dan bakmi Jawa. (*)
Restaurant Pendopo nDalem
Jl Sompilan No 12
Ngasem, Yogyakarta
Indonesia
telp. 0274-385777, +6281328857769
Buka: 11-2.30 AM
Harga: Per pax (all you can eat)
www.pendopondalem.com