Pak Up Hostel Krabi Town, Thailand
TURUN dari minivan, saya berjalan kaki. Sesuai feeling saja. Kadang berhenti, memastikan jalan saya sesuai dengan peta yang saya bawa. Celingak-celinguk kanan kiri, lihat tulisan. Lha, kok gak iso moco. Tulisane koyok aksara Jowo, pelajaran SD, beberapa ribu tahun silam. Wis lali.
Pas celingak celinguk, tiba-tiba sebuah motor berhenti di dekat saya. Si pengendara, seorang cewek, tubuhnya langsing, baju putih, dua kancing atasnya terbuka, rambut dicat pirang. Tapi sebetulnya, dia cewek lokal Krabi, bukan ladyboy.
Mau ke mana, tanya dia kepada saya. Saya bilang, saya mencari Pak Up Hostel. Dia langsung tersenyum. Hehehe, saya tau, mau saya antar. Tentu saja saya mengangguk. Apalagi, kaki sudah capek jalan. Dan, tentu, karena mau dibonceng cewek cantik.
Maka, naiklah saya di boncengan. Wah, rambutnya wangi. Rupanya dia habis keramas. Kalau nggak inget sama bojo dan anak di rumah, cewek ini sudah saya tawari titik titik. Sudah tak ajak titik titik. Eh, tapi kok motornya nggak jalan-jalan.
Si cewek sepertinya tahu. Saya antar Anda, tapi saya nanti dikasih 40 baht ya. Wah, ternyata nggak gratis dab. Kudu mbayar iki. Wis kadung nyengklak, lak isin nek medun maneh. Ya, sambil tersenyum, saya mengangguk, oke. Padahal, dalam hati, jancuk, jancuk.
Gas diinjak, motor melesat. Juancuk maneh, nggak sampe dua menit, sudah sampe hotel. Berarti, jalan saya tadi sudah benar. Koyok arep tak ambung-ambungo, arek iku. Saya turun dari motor, si cewek langsung mengulurkan tangan dan membuka tangan. Dan, 40 baht berpindah tangan.
Terima kasih ya, katanya sambil tersenyum. Jan, lambene sing ngguyu kuwi, koyok ngenyek. Tapi....kok mengingatkan lambene titik titik yo. Duh...Gusti, paringono sabar. Kepala jadi pusing seketika, dan sampai lobi, sudah disambut pemilik hostel. Wah, kami sudah menunggu kedatangan Anda.
Pak-Up Hostel memang cocok buat backpacker (wisatawan ransel). Saya dapat dorm dengan 4 bunk bed, saya di bagian atas. Di bawah saya, ada bule cantik dari Kanada, namanya Amy. Dia bersama temannya Sarah, sama-sama mahasiswa S2. Katanya, sedang liburan.
Ranjang di hostel ini kokoh banget, terbuat dari kayu. Bagian bawahnya bisa buat simpan ransel. Ada kuncinya lagi. Oh, walau terisi 8 orang, campuran cowok cewek, masing-masing pegang kunci pintu. AC-nya dingin dan dekat ranjang ada colokan listrik.
Kamar mandinya banyak, WC nya juga banyak. Tidak jadi satu, tapi pisah. Di kanan deretan kamar mandi, di bagian kiri, deretan WC. Wis, nggak bakalan perlu ngampet nek kebelet beol dab. (*)
Address: Pak Up Hostel
Utarakit Rd, Tambon Pak Nam,
Amphoe Mueang Krabi,
Chang Wat Krabi 81000,
Thailand
Landmark terdekat : Pasar Malam Akhir Pekan Krabi (0.3 km), Chaloem Rattanankosin Stadium (0.4 km), Wat Kaew Korawaram (0.4 km), Tourism Authority of Thailand (1.3 km), Krabi Hospital (1.6 km).
Landmark paling populer : Thara Park (1.6 km), Dermaga Krabi - Klong Jirad (2.1 km), Krabi Stadium (5.1 km), Gastropo Fossils The World Museum (6.2 km), Wat Tham Sua - Tiger Cave Temple (6.7 km).
Pas celingak celinguk, tiba-tiba sebuah motor berhenti di dekat saya. Si pengendara, seorang cewek, tubuhnya langsing, baju putih, dua kancing atasnya terbuka, rambut dicat pirang. Tapi sebetulnya, dia cewek lokal Krabi, bukan ladyboy.
Mau ke mana, tanya dia kepada saya. Saya bilang, saya mencari Pak Up Hostel. Dia langsung tersenyum. Hehehe, saya tau, mau saya antar. Tentu saja saya mengangguk. Apalagi, kaki sudah capek jalan. Dan, tentu, karena mau dibonceng cewek cantik.
Maka, naiklah saya di boncengan. Wah, rambutnya wangi. Rupanya dia habis keramas. Kalau nggak inget sama bojo dan anak di rumah, cewek ini sudah saya tawari titik titik. Sudah tak ajak titik titik. Eh, tapi kok motornya nggak jalan-jalan.
Si cewek sepertinya tahu. Saya antar Anda, tapi saya nanti dikasih 40 baht ya. Wah, ternyata nggak gratis dab. Kudu mbayar iki. Wis kadung nyengklak, lak isin nek medun maneh. Ya, sambil tersenyum, saya mengangguk, oke. Padahal, dalam hati, jancuk, jancuk.
Gas diinjak, motor melesat. Juancuk maneh, nggak sampe dua menit, sudah sampe hotel. Berarti, jalan saya tadi sudah benar. Koyok arep tak ambung-ambungo, arek iku. Saya turun dari motor, si cewek langsung mengulurkan tangan dan membuka tangan. Dan, 40 baht berpindah tangan.
Terima kasih ya, katanya sambil tersenyum. Jan, lambene sing ngguyu kuwi, koyok ngenyek. Tapi....kok mengingatkan lambene titik titik yo. Duh...Gusti, paringono sabar. Kepala jadi pusing seketika, dan sampai lobi, sudah disambut pemilik hostel. Wah, kami sudah menunggu kedatangan Anda.
Pak-Up Hostel memang cocok buat backpacker (wisatawan ransel). Saya dapat dorm dengan 4 bunk bed, saya di bagian atas. Di bawah saya, ada bule cantik dari Kanada, namanya Amy. Dia bersama temannya Sarah, sama-sama mahasiswa S2. Katanya, sedang liburan.
Kamar mandinya banyak, WC nya juga banyak. Tidak jadi satu, tapi pisah. Di kanan deretan kamar mandi, di bagian kiri, deretan WC. Wis, nggak bakalan perlu ngampet nek kebelet beol dab. (*)
Address: Pak Up Hostel
Utarakit Rd, Tambon Pak Nam,
Amphoe Mueang Krabi,
Chang Wat Krabi 81000,
Thailand
Landmark terdekat : Pasar Malam Akhir Pekan Krabi (0.3 km), Chaloem Rattanankosin Stadium (0.4 km), Wat Kaew Korawaram (0.4 km), Tourism Authority of Thailand (1.3 km), Krabi Hospital (1.6 km).
Landmark paling populer : Thara Park (1.6 km), Dermaga Krabi - Klong Jirad (2.1 km), Krabi Stadium (5.1 km), Gastropo Fossils The World Museum (6.2 km), Wat Tham Sua - Tiger Cave Temple (6.7 km).
