Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Bakso De Stadion di Batu, Kuahnya Bikin Lidah Bergetar

BARU jalan tiga tahun, Bakso De Stadion yang spesial bakso dan cwie mi ini mulai dikenal setelah menawarkan menu Bakso Beranak. Warung di Jl Stadion Utara N0 12 Kota Batu ini sekarang malah lebih terkenal dengan sebutan warung Bakso Beranak.

Bukan tanpa sebab kenapa dibilang bakso beranak. Ada sebuah pentol yang sangat besar dan di dalamnya berisi beberapa pentol kecil lain. Jadi, kalau pentol bakso yang besar itu dibelah, keluar pentol-pentol kecil, seperti proses beranak.

Tidak sampai di situ saja. Ada irisan hati ayam sebagai pelengkap di dalam pentol-pentol kecil itu.  “Cara pembuatannya, pakai daging 90 persen. Tepungnya 10 persen, kualitas super dan daging tanpa lemak,” kata Shella Anggiatika, pemilik warung Bakso De Stadion.

Sekitar akhir Desember 2016, perempuan 26 tahun ini ingin mencoba sesuatu yang berbeda. Shella terinspirasi dengan bakso beranak yang ada di Kota Bogor.  Dia ingin Kota Batu punya ciri khas lain selain kuliner yang sudah ada, lewat  penyajian bakso beranak yang dikemas ala Bakso Malang.

Bakso beranak di Kota Batu akhirnya mulai banyak dikenal orang. Saat akhir pekan, pelanggan dari luar kota banyak yang  datang. Para artis ibu kota juga banyak yang sudah mampir.  Apa rahasianya sehingga digemari?

Rasa Bakso Beranak ini memiliki kuah yang nikmat. Kuahnya berbeda dari kebanyakan bakso lainnya yang berada di Kota Malang. Kuah itu dipadu dengan rempah-rempah pilihan. Selain itu, saat sari campuran daging sapi membasahi rongga mulut, membuat lidah seakan bergetar.


Bakso Beranak memiliki menu pentol yang ukurannya super-jumbo. Ukurannya mencapai diameter 6 cm. pentol kecil-kecil yang ada di dalam ukurannya 2,5 cm. Di warung ini, pengunjung bisa mencoba menu bakso keju, bakso rambutan, dan bakso donat.

Selain itu, ada menu mi terbang yang banyak diminati orang karena penyajiannya unik. Padahal, mirip sekali dengan mi pangsit.  Ada sebuah stik yang menopang mi sehingga mi-nya terkesan terbang. Soal rasa, tak kalah. Apalagi, sambalnya punya aroma rempah.

Banyaknya varian dan isi tak lepas dari kreativitas Shella. Setidaknya, ada 28 varian bakso, cwie mi enam varian dan minuman 20 varian. Varian bakso itu yang paling membedakan adalah rasa dan komposisinya.

"Saya komitmen, ingin Batu punya  kuliner bakso dengan ciri khas yang berbeda dengan daerah lain," tandasnya.


Nomor Meja Diganti Nama Kota
Berada di kawasan wisata, membuat Warung Bakso De Stadion tak pernah sepi dari pengunjung. Harga yang ditawarkan cukup murah. Per porsi hanya Rp 20.000. Warung bakso ini buka mulai pukul 10.00 hingga 21.00 WIB. Khusus yang ingin minta menu Bakso Beranak, disarankan datang siang hari.

Selain rasanya yang nikmat, lokasi Bakso De Stadion sangat nyaman. Warung bakso ini memiliki tiga lantai. Di lantai ketiga, pengunjung dapat melihat pemandangan Gunung Arjuno sembari menikmati hidangan bakso. Kalau malam tiba, pemandangan lampu kota bak bintang jatuh di lereng Arjuno.

Meja pesanannya unik. Tidak ada nomor, diganti dengan nama-nama kota mulai dari nama kota di Indonesia seperti Malang, Surabaya, atau Solo, hingga nama kota luar negeri seperti New York, Paris atau London.

Sang pemilik Bakso De Stadion Shella Anggiatika, sengaja memilih nama-nama kota supaya mudah diingat.  “Kalau angka, sering salah mengingat. Kalau nama kota kan lebih mudah diingat dan pasti tidak salah,” ujarnya.


Zainal Fauzi (21), seorang pengunjung dari Balikpapan mengatakan, baru pertama kali datang. Dia datang bersama pasangannya, Chintya Ratih (21) yang asli Malang. Zainal mengaku diajak pasangannya datang ke Bakso Beranak di Bakso De Stadion. "Rasanya luar biasa,” katanya.

Menurutnya, tidak banyak kuliner bakso yang menyediakan variasi pentol unik. Bakso Beranak menurutnya telah berhasil menarik minat konsumen. Zainal mengatakan kunjunganna itu tidak akan menjadi kunjungan pertamanya ke situ.

Selain Zainal, ada dua bersaudara, Dia Wulandari (26) dan Ayu Dayana (26) dari Batu. Keduanya sudah bolak-balik ke Bakso De Stadion. Hampir setiap minggu menyempatkan datang dan  memang tidak pernah bosan. “Tempatnya nyaman, bersih dan rasa baksonya enak,” ungkap keduanya serempak.  (benni indo)