Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ayo, Uji Ketangguhannmu, Jelajahi Pantai Sioro, Tulungagung

PANTAI Sioro selama ini tidak banyak didengar secara luas. Padahal pantai ini tidak kalah indah dengan pantai komersial. Kondisinya masih sangat alami, namun butuh perjuangan ekstra untuk mencapai lokasi ini.

Pantai Sioro masuk wilayah Kecamatan Tanggungnunung, tepatnya di Desa Ngrejo. Untuk mencapai lokasi ini hanya bisa menggunakan kendaraan sepeda motor. Itu pun sepeda motor jenis trail, atau motor jantan.

Untuk motor matic tidak disarankan untuk digunakan ke lokasi ini. Jalan masuk pantai ini berada di Dusun Kuning, sebuah dusun yang berbatasan langsung dengan wilayah hutan. Namun kini hutan ini berubah menjadi hamparan ladang jagung dan pisang.

Jalannya hanya berupa rabat beton selebar 50 sentimeter. Sehingga jika berpapasan salah satu motor harus mengalah. Biasanya penduduk setempat sudah punya aturan, mereka yang membawa beban harus diutamakan.

Atau mereka yang dalam posisi menanjak harus diutamakan. Jalan menuju Pantai Siori memang berkelok-kelok di pegunungan. Sebelum sampai ke lokasi ini, kita akan menemukan Bukit Terpesona.

Di sini ada sebuah gasebo untuk beristirahat, dan sebuah rumah pohon. Dari lokasi ini hamparan pantai di selatan terlihat indah di kejauhan. Selepas bukit terpesona, perjalanan adalah perjuangan sebenarnya.

Usai habis rabat beton, jalan berupa tanah merah yang sangat licin jika terkena air. Jauhnya lebih dari tiga kilometer, di antara tanaman jagung, belukar dan pohon pisang. Banyak di antara pemotor yang memilih balik, karena medannya sangat berat.


Namun setelah perjuangan selama 30 menit, sampailah di pantai yang sangat indah. Ada sebuah sungai kecil yang bermuara di pantai ini. Tempatnya tersembunyi di balik hutan kecil, dengan pasir putih yang memesona.

“Kekuranganya satu, banyak sampah bekas pepohonan yang dibawa ombak ke pantai. Meski sampahnya sedikit, tapi tetap saja tidak nyaman” ucap Hendrawan (26), seorang wisatawan asal Tulungagung.

Lanjut Hendra, Pantai Sioro sangat mudah dicapai oleh para penggemar trail. Menurutnya pantai ini seharusnya memang dijaga tetap alami. Sebab jik dibuat akses yang besa, dikhawatirkan justru akan rusak.

“Kalau ini dibuat jalan yang lebih besar, pasti wisatawan akan datang dalam jumlah besar. Pantainya pasti akan rusak,” ucapnya.

Wisatawan lain dari Kediri, Budiono sependapat dengan Hendra. Menurutnya dengan medan yang berat sebenarnya ada seleksi pengunjung Sioro. Mereka yang sampai ke pantai ini benar-benar yang mempunyai mental yang kuat.

“Dengan wisatawan yang terseleksi itu, tempat ini justru akan lebih terjaga. Tidak sembarangan suasana alami,” ucapnya.

Budi menambahkan, berada di Sioro layaknya mempunyai sebuah pantai pribadi. Karena pengunjungnya sedikit, suasananya sangat tenang. Budi pun tidak segan tiduran di bawah naungan hutan kecil di ujung bentangan pasir putih.


Sebenarnya Pantai Sioro sudah dikelola oleh Kepolpok Sadar Wisata (Pokdarwis). Namun karena medannya yang luar biasa sulit, tidak setiap saat pantai ini ditiketkan. Jika dalam suasana yang santa ramai, tiket mulai diberlakukan.

“Saya juga tidak tahu tiketnya berapa, karena setiap ke sini tidak pernah ada yang jaga tiket,” pungkas Budi. (david yohanes)
Auto Europe Car Rental