Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keindahan Ukiran Cerita Garuda Wisnu Kencana

TIBA di Denpasar, Bali, makan pagi dan berada di Tanjung Benoa selama kurang lebih 3 jam, kami berangkat menuju Garuda Wisnu Kencana (GWK) terletak di Tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung. Perjalanan dari Tanjung Benoa ke GWK memakan waktu sekitar 1,5 jam. Kami sampai di GWK kira-kira jam 14.30 waktu setempat.

GWK adalah salah satu objek wisata yang terkenal di Bali. Di areal taman budaya ini, akan  dibangun sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi Garuda.

Lima bus rombongan kami parkir di tempat parkir yang sudah disediakan. Kami semua segera turun dan menaiki tangga yang akan mengantar kami masuk ke wahana GWK. Di sana kami melihat sejarah GWK yang diceritakan dalam empat gambar besar  yang diukir dengan sangat indah dan dilengkapi dengan cerita pendek.

Keempat gambar itu aku foto satu-satu bersama dengan ceritanya, karena aku senang Di bawah tangga, sebelum naik ke tempat patung raksasa itu berada, terdapat sebuah kantin kecil yang menjual beberapa makanan ringan.

Terlihat banyak pengunjung yang duduk-duduk sambil memakan apa yang mereka beli, ada juga yang hanya duduk-duduk dan bersantai di kantin itu.  Aku segera berjalan mengelilingi tempat wisata itu, karena tak sabar ingin melihat patung raksasa.

Saat akan menuju ke patung Dewa Wisnu yang berukuran raksasa itu, kami menaiki tangga yang desainnya unik, pegangan dari tangga itu diberi patung ular yang melilit pegangan tangga tersebut sehingga terlihat sangat indah.

Sesampai di atas, dekat patung raksasa, saya sangat takjub melihat keindahannya. Namun patung itu belum selesai dibangun, bagian tangannya belum selesai. Itu bukan masalah buatku, karena baru setengah jadi saja sudah bagus apalagi benar-benar sudah selesai.

Saat kami akan naik ke arah patung raksasa itu, tidak sengaja aku membaca salah satu dari dua peraturan yang mengatakan bahwa wanita yang sedang datang bulan tidak boleh naik ke dekat patung itu, entah kenapa.

Awalnya ingin foto-foto ria sekaligus mengerjakan tugas dari salah satu guru mata pelajaran, namun ada satu temanku yang  sedang datang bulan sehingga dia tidak bisa naik dan berfoto didekat patungnya. Akhirnya aku hanya foto bertiga dengan teman sekelompokku. Sisanya, aku berfoto dengan  banyak sekali teman.

Kemudian, aku bersama beberapa temanku berjalan ke belakang patung dan menemukan patung garuda tunggangan Dewa Wisnu. Patung itu juga dibangun dengan sangat indah dan besar.  Kami bisa saja turun dan berfoto disana namun karena takut tertinggal rombongan maka kami hanya foto dengan garuda itu dari jarak jauh.

Setelah puas, kami kembali ke rombongan sekolah dan ternyata ada foto kelas. Aku menunggu giliran kelasku. Saat nama kelasku dipanggil, aku segera mengambil tempat dan akhirnya kami foto bersama.

Setelah selesai foto, aku menunggu kelas yang lain selesai. Akhirnya saat untuk meninggalkan tempat itu tiba. Kami segera berjalan keluar dari GWK, melewati toko suvenir yang menjual barang-barang khas Bali.

Di toko itu terdapat pajangan barong yang besar di dekat tangga. Aku tidak membeli apa-apa sehingga langsung turun dan kembali ke bus kelasku. Setelah lengkap, kami meneruskan perjalanan. (gracia orpa)
Auto Europe Car Rental