Ekspedisi Bunker Jepang di Kawasan Wisata Besuki Gunung Wilis
Rombongan 41 orang ekpedisi Gunung Wilis, 28-29 Oktober 2017 itu memulai hiking menuju hutan Puspo dan Bunker Jepang di ketinggian 1770 Mdpl yang menempuh jarak 12,8 kilometer. Mereka berangkat pukul 09.40 hingga tiba ditujuan pukul 16.10 WIB.
Wakil Bupati Kediri, Drs. H. Masykuri turut menjadi peserta dalam tim ekpedisi Kediri Lagi ini. Bahkan, ia menjadi peserta hiking paling tua dan Valen peserta termuda pelajar PAUD Anggrek, Desa Tegalan, Kandat.
Setelah menginap satu malam tim ekpedisi mulai berangkat menuju ke bunker goa Jepang, Alas Puspo dan Air Terjun Gopley. Perjalanan tracking rombongan ekpedisi mulai melangkah membelah hutan yang masih perawan di Gunung Wilis itu.
"Kami ajak kawan-kawan pecinta kegiatan alam menikmati panorama Goa Jepang dan Alas Puspo yang merupakan destinasi wisata di Kabupaten Kediri," tutur Masykuri.
Setelah menyusuri jalan setapak basah karena embun itu rombongan tim ekspedisi sampai di bunker Goa Jepang 1770 Mdpl. Sebagian mulut Goa Jepang telah tertutup tanah yang menyisakan pintu masuk sekitar dua meter.
Ketika masuk lorong goa selebar tiga meter ini telah dipenuhi air setinggi 50 cm. Warga setempat mempercayai kalau goa ini merupakan bekas perlindungan yang dipakai tentara Jepang pada masa penjajahan silam.
![]() |
Tim Ekpedisi Bunker Goa Jepang dan Alas Puspo di pintu masuk wisata Besuki, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. |
Informasi yang diterima sebelumnya, akan ada agenda tahunan seperti acara Camp di Festival Kelud. Rencananya, ada konsep komunitas camp penjelajah menyusuri Gunung Wilis menjadi event tahunan untuk mempopulerkan sekaligus memperkenalkan kawasan wisata Besuki dan Gunung Wilis pada publik.
Prioritas pengembangan disektor pariwisata akan menyasar dua tempat yakni di Gunung Kelud dan Gunung Wilis. Bahkan, pihaknya telah mempersiapkan konsep mileneal untuk diterapkan di kawasan wisata Besuki. (*)