Mi Spesial Manis dan Pedas Alami ala Bakmi MG Express
Pemilik Bakmi MG Express, Hendro Pramoe menjelaskan, usaha kuliner di Jl Raya Tenggilis ini muncul karena mengembangkan bisnis yang telah ada dan ingin memberi citarasa mie yang berbeda, karena dibuat sendiri dan tanpa pengawet.
“Sebelum ini, saya dan istri punya usaha pangsit dan hasilnya di atas gaji reguler. Saya memilih resign dan mengembangkan kuliner bakmie, dibantu mertua saya (Sofyan Ali, pemilik Dimsum Festival Kemang Jakarta),” tuturnya.
Menggunakan gerobak mi sebagai ciri khasnya, sehingga bernama Bakmi Mie Gerobak (MG), dia membuat mi sendiri dari bahan tepung terigu. Ada alat khusus untuk membuat mi.
Bentuk dan tekstur mi itu berbeda dengan mie lain. Kata Hendro, mi diracik dan dibuat sendiri tanpa bahan pengawet. Dengan tekstur mie yang berbeda ini, dia lalu membuat menu mi agak berbeda, yakni Bakmi Yamin Spesial Pangsit Goreng.
Disebut Yamin, karena selain tekstur mi yang tipis tapi lembut di lidah, juga karena rasanya yang manis. Rasa manis itu karena gulungan mi dikocok dengan kecap manis hingga berwarna cokelat kekuningan.
Menu terasa mantap dengan potongan daging ayam dan jamur kancing plus pangsit goreng. Citarasa bakmi ini makin lengkap ketika ditambah kuah kaldu ayam dari tulang ayam. “Kami membuat Bakmi Yamin, karena mie bercitarasa manis baru segelintir saja di Surabaya,” paparnya.
Tidak hanya itu saja, dia juga membuat bakmi dengan citarasa pedas alami. Menu yang diberi nama Bakmi Ayam Cah Cabe ini juga mengandalkan mi buatan sendiri tanpa pengawet.
Pilihan WaniMbambung
- Siropen Leo Sirup Legendaris dari Kota Malang
- Breadlife Bawa Roti Fresh dan Terjangkau Lebih Dekat ke Warga Jabodetabek
- Blue Bottle Coffee Unveils First Southeast Asian Outlet At Lumine Singapore
- Amara Singapore Announces Second Edition of “Local Legends” in Collaboration with Chef Damian D’Silva from 2 to 17 April 2025
Chef Bakmi MG, Saiman mengungkapkan, mi ini kemudian ditambah daging ayam dan potongan cabai merah dan hijau di atasnya, agar sensasi pedas alami sangat terasa. Tak lupa, kuah dari kaldu ayam. Rasa asin gurih dan pedas mampu membuat lidah bergoyang.
Seorang konsumen, Rini Lestari (20), warga Jl Kendangsari mengakui citarasa mi yang disantapnya itu berbeda dari kebanyakan mie lain. “Mi terasa lembut di lidah. Potongan daging ayam dan jamurnya juga empuk,” ujarnya.
Untuk menu Bakmi Yamin, citarasanya manis tak membuat eneg. Apalagi ketika dicampur kuah kaldu, rasa manis dan asin sangat nendang. Begitu pula Bakmi Ayam Cah Cabe. “Selain lembut di lidah, mie ini tak bikin kembung di perut,” ujarnya.
Hendro selalu menyiapkan 20 kg tepung terigu untuk membuat mi. Tepung terigu adalah bahan utama yang dibutuhkan dalam jumlah besar. Jumlah sebanyak itu lalu diolah dan dijadikan mi untuk 20 menu.
Karena mi dibuat sendiri tanpa pengawet, maka mi ini harus habis dalam sehari. Selama ini, selalu habis dalam 1-2 hari. Tak hanya tepung terigu saja, daging ayam juga disiapkan dalam jumlah banyak.
Dalam sehari, dia bisa menghabiskan 15-20 kg daging ayam. Setelah dipotong dan dibumbui, daging ayam ini dijadikan bagian semua menu bakmi. “Untuk daging ayam juga pasti habis dalam sehari. Potongan daging ayam jadi bahan penting di tiap menu bakmi,” tambah Hendro. (*)
Bakmi MG Express
Jl Raya Tenggilis No 114 Surabaya
Buka : 11.45-21.00