Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenapa Korsel Belum Beri Bebas Visa? Mungkin Begini Alasannya

MELIHAT harapan warga Indonesia yang besar terhadap pemberian bebas visa ke Korea Selatan (Korsel) dan ternyata tidak akan dikasih (well dalam waktu dekat) itu, "ketaker" banget sih. Maklum, Korsel ini termasuk yang kejam dalam hal reject mereject visa orang.

Tapi, kalian harus tau, we only have ourselves to blame for this. Kenapa? Sekitar tahun 2013-2014 ketika saya masih kerja di travel agency yang lumayan terkenal itu, tahun-tahun itu, tahunnya pemerintah Korsel mulai bikin paket wisata murmer (murah meriah), kerja sama dengan airlines lokal.

Bayangin, Rp 5 juta sudah bisa ke Korea (saat itu) all in, dengan persyaratan visa yang relatif cukup mudah dan murah (belum lewat vfs, jarang yang ditolak, boro-boro minta SPT PPh 21 seperti sekarang).

Kebayang dong animo masyarakat Indonesia kaya apa? Beuhhh, setiap bulan bisa ada 5-10 grup (25 pax each) yang berangkat dan itu cuma dari satu travel agency doang. And this is where it went wrong... kenapa?

Karena banyak banget oknum yang tidak bertanggung jawab join paket ini hanya untuk ambil visanya. Tiba di Korea lalu kabur untuk kerja. I wasnt even kidding. Pernah satu travel agency even diblacklist Kedubes Korea untuk apply visa karena pernah 4 group, yang balik tour leadernya doang. Canggih ga?!

Saya sendiri pernah mengalami lohhh, bawa grup eh ada pasangan muda begitu. Mungkin umurnya 20an dari daerah. Waktu bikin visa mereka bilang mau honeymoon. Jadi, baru menikah dan belum urus catatan sipil. Hanya ada surat dari gereja setempat.

Baik banget loh Kedubes Korea, mereka  tetap dilolosin visanya. Singkat cerita berangkatlah ini muda mudi tapi mereka kok diem-dieman saja. Nggak ada vibes newlyweds-nya. Saya masih khusnudzan tuh, ah mungkin orang daerah, malu kali mesra-mesraan.

Hari pertama mereka masih ikut jalan-jalan (itin ke Nami Island dan overnight di Mt Sorak). Hari kedua balik ke Seoul, menginap di Seoul. Nah, di sinilah hal ngeselin itu terjadi. Hari ketiga kok mereka ditungguin tidak dateng-dateng ke lobi, padahal kita mau city tour.

Peserta lain masih guyon-guyon, namanya juga pengantin baru. Si guide saya yang memang senior, feeling sudah nggak enak banget. Dia minta manajer  hotel untuk membuka kamar si pengantin muda itu, dan pas dibuka....kosong. Tidak ada koper, tas atau apapun, nothing.

Cek CCTV, mereka kabur subuh-subuh, mengendap-ngendap, bahkan tidak mengembalikan kunci kamar ke resepsionis. Ya, Allah biasa dengar tamu kabur tapi tidak menyangka ngalamin kejadian di diri sendiri. Lutut lemes banget.

Seharian tidak enjoy jalan-jalan. Pas malem akhirnya bikin laporan ke imigrasi Korea (kasih copy paspor dan visa mereka) dan bilang kalau mereka kabur (karena tidak bilang kalau misal mau memisahkan diri dari rombongan dan tak bisa dihubungi).

Hingga hari terakhir, saya masih berharap itu orang akan kembali bergabung dengan rombongan. Sampai di Incheon, masih berharap ada keajaiban, mereka muncul di gate, tapi nothing. Nah, kejadian ini memang sudah ruame banget.

Dengar-dengar setahun itu ada sekitar 250 orang WNI kabur kerja menggunakan visa turis, dengan modus yang sama. Akhirnya, paket Rp 5 jutaan no more. Dan, aturan visa diperketat dengan harus melampirkan SPT PPh 21 itu dan kedubes jadi lebih galak. No SPT No Visa.

Sejak itu, mulai melihat banyak yang direject visanya. Tidak  dikeluarin pada waktunya. Yah, memang ini kerjaan oknum sih, tapi bener-bener ngerugiin banget. Saya cuma bisa bilang, kalau ke depan ada negara yang bebasin visa atau mempermudah pemberian visa buat WNI, PLEASE do not take it for granted, akhirnya jadi kayak sekarang nih. 

Jangan menyalahgunakan visa, visa turis ya buat kunjungan pariwisata, visa bisnis buat kerja. Even kamu cuma bikin seminar aja, tanya, harusnya pake visa bisnis atau turis. Indonesia saja galak sama WNA yang salah visa, kita juga harus bisa lihat peruntukannya.

Sumber : Seruni Puspita (@pitsee)


Cara Mengajukan Visa Korsel
  • Buat yang mau ngurus sendiri visa Korsel, sangat mudah. Cuma butuh ketelitian, jangan sampai ada yang terlupa. Dokumen yang harus disiapkan adalah:
  • Formulir aplikasi permohonan Visa, download di sini.
  • Foto berwarna 1 lembar ukuran 3,5 x 4,5 cm (langsung tempel di form aplikasi).
  • Paspor asli dan fotokopi halaman identitas dan visa/cap negara-negara yang telah dikunjungi. Kalau punya paspor lama, dilampirkan juga.
  • Fotokopi Kartu Keluarga (KK).
  • Surat keterangan bekerja dalam bahasa Inggris (minta ke bagian HRD kantor).
  • Yang masih sekolah/kuliah bisa minta surat keterangan mahasiswa/ pelajar dari sekolah atau kampus plus dilampirkan bukti keuangan orang tua.
  • Fotokopi bukti potong PPh Pasal 21 A1/A2. Cek dari [e-Filing] Bukti Penerimaan Elektronik (emailnya efiling@pajak.go.id).
  • Fotokopi SPT Tahunan, minta HRD di kantor.
  • Rekening koran 3 bulan terakhir. Hitung saja biaya hidup 1 hari di sana itu 100.000 Won atau sekitar Rp 1 jutaan, dikali berapa lama di sana. Kalau 9 hari 8 malam, tabungan rekening harus ada minimal Rp 10 jutaan.
  • Surat referensi bank, minta ke mbak/mas customer service di bank sekalian minta rekening koran. Kalau Mandiri ditarik biaya Rp 50.000, BNI kena Rp 250.000.
Selain dokumen utama dan pendukung, coba lampirkan tiket pesawat PP dan bukti booking penginapan. Pakai booking.com, yang bisa dicancel.

Kalau dokumen siap semua, langsung ke Embassy of The Republic of Korea-Consular Section di Jl Jend Gatot Subroto Kav. 57 Jakarta 12950, Indonesia. Di sebelah RS Medistra, di pinggir jalan banget. Tak perlu buat janji atau daftar online, langsung aja datang dengan membawa semua dokumen.

Biayanya? Single Visa (Visa kunjungan dibawah 90 hari) : Rp 544.000, Multiple Visa (Berlaku untuk 5 tahun) : Rp 1.224.000, Double Visa (2 kali masuk dan Berlaku untuk 6 bulan) : Rp 952.000.

Biaya visa tidak dapat dikembalikan apabila dibatalkan proses pengajuannya atau visa ditolak oleh Kedubes Korea. Biayanya dibayar cash, tunai, tak bisa debit apalagi pake kartu kredit.

Sebelum masuk ditanya satpam, bilang saja mau urus visa, nanti diarahkan ke tempat untuk pengurusan visa. Jangan lupa bawa KTP untuk pemeriksaan di pintu. Tiba di ruangan, mendapat nomor antrean.

Pengajuan aplikasi visa dimulai dari pukul 09.00-11.30 WIB. Pas dipanggil, serahkan dokumen, kalau oke petugas akan memberikan bukti bayar yang harus dibawa saat pengambilan visa.

Proses pengambilan visa mulai pukul 13.30-16.30 WIB. Proses pembuatan visanya itu 6 hari kerja dihitung 1 hari kerja setelah penyerahan dokumen, tak termasuk libur nasional dan libur nasional Korea. Usahakah urus visa 30 hari sebelum keberangkatan.
Auto Europe Car Rental