Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kontes Mengolah Ikan Asap dalam Probolinggo Festival Food 2019


PULUHAN juru masak atau koki atau chef dari sejumlah resto dan rumah makan di pesisir pantai utara (Pantura) Probolinggo mengadu kemampuan membuat olahan ikan asap dalam Probolinggo Festival Food 219 di Eko Wisata Mangrove BJBR Kota Probolinggo.

Mereka mengeluarkan beragam jurus, bumbu dan cara memasak sehingga melahirkan begitu banyan menu makanan yang berbahan dasar ikan asap itu. Ada yang membuat hamburger ikan asap, rempah asap Mina Holasa, dan menu lainnya.

Ikan asap adalah ikan yang diawetkan dengan pengasapan. Salmon biasa diasap untuk membuat lox, dan beberapa spesies ikan seperti bandeng, hering, makerel, tongkol, tenggiri, ikan pari (ikan pe), dan gabus juga biasa diasap panas.

Untuk menghasilkan ikan asap yang bermutu tinggi, jenis kayu yang dipilih biasanya merupakan kayu keras. Agar lebih praktis, batok kelapa digunakan sebagai medium. ”Di sepanjang pesisir banyak sekali ikan yang diasap, tapi rasanya beda-beda, walau satu jenis. Kondisi perairan sangat berpengaruh terhadap rasanya,” ucap seorang juru masak.

Lomba olahan ikan asap ini hasil kerja HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Probolinggo bersama BJBR dan Pemkot Proobolinggo. Tujuan untuk memopulerkan ikan asap yang merupakan kuliner laut khas Kota Mangga. Ada 50-an juru masak yang berpartisipasi.

Harson Mursiono, selaku panitia lomba ikan asap, mengatakan, lomba untuk mendongkrak perekonomian UMKM khusus olahan ikan laut. Dia  berharap, para pemuda mampu berkreasi untuk mengolah ikan asap menjadi kuliner yang bernilai mahal dan laku di pasaran.

Wakil Wali Kota Probolinggo, HMS Soufis Subri yang turut hadir dalam lomba berharap, agar olahan ikan asap semakin populer di masyarakat. Pemda akan menyiapkan sentra olahan Ikan asap, yang fungsinya menjadi salah satu tujuan destinasi wisata.

"Potensi Ikan di Kota Probolinggo sangatlah luar biasa, perlu adanya inovasi kreatif agar potensi ini menjadi salah satu pendongkrak ekonomi masyarakat,"paparnya.

Ikan asap merupakan kuliner khas Probolinggo, yang keberadaannya perlu dipatenkan agar tidak diklaim daerah lain. "Potensial sekali untuk wisata daerah, oleh karenanya ke depan pemerintah akan memberikan atensi serius untuk olahan ikan satu ini," tandasnya.

Selain lomba masak, ada bazar UMKM hasil olahan perikanan dan kelautan. Beragam kuliner hasil olahan ikan laut, tersaji lengkap di lapak-lapak pedagang yang ikut serta meramaikan bazar Probolinggo Festival Food 2019.


Ketua Paguyuban UMKM, Munawan Hasyim mengatakan, bazar untuk mengenalkan hasil produk olahan laut UMKM di Probolinggo. Sekitar 200 UMKM, ikut serta dalam bazar, meliputi lapak jajanan olahan laut, masakan laut serta sejumlah kerajinan khas Probolinggo.

Supervisor Pemasaran BNI Probolinggo, Rahmat menjelaskan, untuk menunjang perkembangan ekonomi kerakyatan. Ia menyebut, BNI akan memberikan kontribusi dan pendampingan kepada para pelaku UMKM setempat.

Tak hanya itu, BNI akan memberikan bantuan pembiayaan UMKM di Probolinggo, utamanya yang berada di wilayah pesisir setempat. "Ini langkah konkret BNI turut serta melestarikan hasil produk kearifan lokal di Probolinggo," jelasnya. (gal)
Auto Europe Car Rental