Gurihnya Santan Menjadi Keunikan Es Pleret Khas Blitar
Es pleret menjadi salah satu kuliner khas Kota Blitar yang paling banyak diburu pemudik ketika pulang ke kampung halaman pada momen liburan Hari Raya Idul Fitri kemarin. Momen itu menjadi peluang mendulang rezeki.
Seperti Doni Triyono, pedagang es pleret di kawasan Alun-alun Kota Blitar. Bapak dua anak asal Kelurahan Kauman, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar ini, tidak libur berjualan. Baginya, momen Lebaran untuk melipatgandakan keuntungan.
Biasanya, saat momen Lebaran, penjualan es pleret milik pria 44 tahun ini bisa naik dua kali lipat. "Saya tetap jualan, tidak pernah libur. Ini kesempatan mencari rezeki," kata Doni.
Benar juga, ketika tiba masa Lebaran, penjualan es pleret miliknya meningkat dua kali lipat. Kalau hari biasa, hanya menyetok 5 kg, dia harus siap beras 10 kg. Es pleret terbuat dari tepung beras yang dibentuk bulatan kecil, dengan cetakan dari bambu. Untuk kuahnya, merupakan campuran dari santan kelapa, daun pandan, gula merah.
"Beras satu kilo dapat menjadi 100 butir pleret," ujar Doni yang melayani para pemudik ke kampung halaman. Mereka ini warga Blitar yang bekerja di luar kota dan kangen untuk merasakan segarnya es pleret.
Pilihan WaniMbambung
Menurut Doni, penjual es pleret paling banyak mangkal di alun-alun. Ada sekitar 25 pedagang. Kalau total, di Kota Blitar sekitar 60-an orang. Sebagian menyebar di tempat lain, termasuk sekitar stadion. Es pleret bisa dibilang minuman khas Kota Blitar. Kuliner ini merupakan kombinasi sirup dari gula kelapa, dawet, es batu, dan pleret. Bagian tengah pleret yang bulat mirip pentol bakso itu berongga.
Cara membuatnya sederhana. Beras direndam sekitar setengah hari lalu ditiriskan selama 1,5 jam. Setelah itu, diselep menjadi tepung. Beras yang sudah menjadi tepung lantas diberi garam, gula pasir, dan air dijadikan adonan. Adonan itu dibentuk bulat-bulat lalu dikukus selama sekitar 30 menit. Pleret yang sudah matang disajikan bersama sirup gula merah, es batu, dan ditambah dawet.
Ketika pleret dikunyah, gula merah didalamnya akan membuat kuah es pleret menjadi terasa lebih manis. Ditambah lagi dengan rasa gurih dari santan yang membuat rasa es ini semakin unik.
Harganya terjangkau. Cukup dengan Rp 3.000 dapat menikmati kesegaran es pleret khas Kota Blitar ini.
"Penjual es pleret di sini, rata-rata sudah turun temurun. Saya termasuk generasi kedua. Sebelumnya, orang tua saya yang jualan es pleret sejak 1969. Saya baru menggantikan jualan pada 2006," tambah Doni. (mas sul)